Hubungan Asupan Kalsium Dengan Sindrom Pramenstruasi (PMS) Pada Kelompok Remaja Putri Overweight Di Kota Batu

Febriantini, Dike (2017) Hubungan Asupan Kalsium Dengan Sindrom Pramenstruasi (PMS) Pada Kelompok Remaja Putri Overweight Di Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada masa remaja mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Salah satu unsur paling penting untuk menjaga kesehatan adalah pola makan yang baik. Remaja yang berada dalam masa pertumbuhan membutuhkan asupan kalsium yang cukup. Kalsium memiliki peranan untuk konstraksi otot. Kekurangan kalsium menyebabkan otot tidak dapat mengendur setelah kontraksi, sehingga otot menjadi kram. Asupan kalsium yang cukup dapat menekan terjadinya sindrom pramenstruasi (PMS). Tidak sedikit remaja putri mengalami sindrom pramenstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa asupan kalsium berhubungan dengan kejadian sindrom pramenstruasi pada remaja putri overweight di Kota Batu. Jenis penelitian observational analitik dengan pendekatan cross sectional study dan pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari 2017. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara asupan kalsium dengan kejadian sindrom pramenstruasi (PMS), dimana p > 0.05 (p = 0.520). Rata – rata asupan kalsium kurang dari angka kecukupan gizi (AKG) yaitu hanya 24,2% AKG. Kejadian sindrom pramenstruasi sebanyak 77,8% terdapat gejala sedang hingga gejala berat sedangkan sisanya 22,2% tidak mengalami gejala hingga gejala ringan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara asupan kalsium dengan sindrom pramenstruasi pada remaja putri Overweight . Untuk mencegah terjadinya sindrom pramenstruasi yaitu dengan pengaturan life style dengan mengatur pola makan dan melakukan aktivitas fisik secara teratur.

English Abstract

In adolescence it grows very fast. One of the most important for maintaining health is a good diet. Adolescents who are in infancy need adequate calcium intake. Calcium has a role for muscle contraction. Lack of the calcium causes the muscles can not relax after contraction, so the muscle becomes cramp. Adequate calcium intake can suppress the occurrence of premenstrual syndrome (PMS). Not a few teenagers have premenstrual syndrome. This study aims to prove that calcium intake is associated with the incidence of premenstrual syndrome in overweight female adolescents in Batu City. The type of observational is analytic research with cross sectional study approach and data collection was done in January 2017. The sampling technique used a Purposive Sampling. Data was analyzed by using Spearman correlation test. The results showed that there was no relationship between calcium intake with premenstrual syndrome (PMS), where p > 0.05 (p = 0.520). The average calcium intake was lower than requirement (AKG/Indonesian RDA), that is 24.2% of AKG. The incidence of premenstrual syndrome was 77.8% with moderate to severe symptoms while the remaining 22.2% had no symptoms until mild symptoms. There is no association between calcium intake with premenstrual syndrome in teenagers Overweight. To prevent the occurrence of premenstrual syndrome is by setting the life style, by adjusting the diet and perform regular physical activity.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FK/2017/316/051706311
Uncontrolled Keywords: Asupan Kasium, Sindrom Pramenstruasi, Remaja Putri, Overweight
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 613 Personal health and safety > 613.2 Dietetics > 613.28 Specific nutritive elements > 613.285 Minerals > 613.285 1 Calcium, iron, copper
Divisions: Fakultas Kedokteran > Ilmu Gizi
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 18 Oct 2017 02:42
Last Modified: 13 Oct 2020 02:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/3899
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item