Kartika, Yuni Dwi (2017) Perbedaan Kandungan Zat Besi Pada Beras Hitam (Oryza Sativa L.) Varietas Jowo Melik Dalam Bentuk Bulir, Tepung, Kecambah, Dan Tepung Kecambah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Anemia merupakan masalah yang banyak ditemukan di negara maju maupun negara berkembang. Anemia defisiensi besi adalah jenis anemia yang tertinggi di Indonesia. Anemia defisiensi besi tertinggi terutama pada kelompok anak usia prasekolah dan ibu hamil. Salah satu pencegahan anemia defisiensi besi yaitu meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber zat besi dari golongan hewani maupun nabati. Salah satu bahan makanan yang tinggi kandungan zat besi yaitu beras hitam. Beras hitam varietas Jowo Melik memiliki kandungan gizi dan mutu organoleptik yang lebih baik dibandingkan dengan varietas lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kandungan zat besi pada bulir, tepung, kecambah, dan tepung kecambah beras hitam. Jenis penelitian ini adalah Penelitian true experimental laboratory dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang dibagi menjadi 4 perlakuan yaitu bulir, tepung, kecambah, dan tepung kecambah dengan tiga kali pengulangan pada setiap kelompok perlakuan. Metode uji zat besi menggunakan metode spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kandungan zat besi pada perlakuan bulir, tepung, kecambah, dan tepung kecambah secara berurutan sebesar 41,86 ± 2,56 ppm, 33,26 ± 0,68 ppm, 17,40 ± 2,66 ppm, dan 27,80 ± 0,49 ppm. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan terdapat perbedaan kandungan zat besi pada setiap perlakuan (p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlakuan yang mengalami proses perendaman dan pemanasan dapat menyebabkan kandungan zat besi menurun.
English Abstract
Anemia is a problem that mostly found both in developed and developing countries. Iron-deficiency anemia is the highest type of anemia in Indonesia that is commonly happen in preschooler and pregnant women. Consuming high iron food both form animals and vegetables can help to prevent the incident of irondeficiency anemia. One of food that contains high iron is black rice. Jowo Melik black rice has nutrition content and organoleptic quality better than the other varieties. The aim of this research was to find out the difference level of iron between grains, flours, sprouts, and flour sprouts of black rice. This research used true experimental study with completely randomize design. There were 4 treatments were grains, flours, sprouts, and flour sprouts which repeated three times each. The iron content was analyzed by spectrophotometer and the statistical analysis applied in this research was differential analysis of Kruskal Wallis. This research showed that the average level of iron in grains, flours, sprouts, and flour sprouts were 41,86 ± 2,56 ppm, 33,26 ± 0,68 ppm, 17,40 ± 2,66ppm, dan 27,80 ± 0,49ppm, respectively. Statistic analysis showed that each treatment has different level of iron (p < 0,05). Based on this research, it can be concluded that a treatment that go through soaking and heating can cause the level of iron decrease.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FK/2017/299/051706130 |
| Uncontrolled Keywords: | beras hitam, kecambah, tepung, tepung kecambah, zat besi. |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 613 Personal health and safety > 613.2 Dietetics > 613.28 Specific nutritive elements > 613.285 Minerals > 613.285 1 Calcium, iron, copper |
| Divisions: | Fakultas Kedokteran > Ilmu Gizi |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 18 Oct 2017 01:55 |
| Last Modified: | 28 Dec 2020 14:46 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/3877 |
Actions (login required)
 |
View Item |