Tarigan, Elva Gitta Frina Br (2019) Analisis Perubahan Sifat Fisik Nasi Instan Dari Beras Varietas Ciherang (Inpari 64). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Di Indonesia beras berperan sebagai bahan pangan (primer) yang berguna untuk makanan pokok untuk manusia (masyarakat). Kandungan gizi beras per 100 g bahan adalah 360 kkal energi, 6,6 g protein, lemak dan 79 g karbohidrat. Beras umumunya dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi nasi. Teknologi yang berkembang terjadi perubahan gaya hidup dan pola makan masyarakat, terutama di perkotaan. Saat ini konsumen (masyarakat) lebih menyukai produk pangan yang praktis (ready to use atau ready to eat). Sehingga untuk memenuhi ketersediaan produk beras salah satunya adalah nasi instan. Pengeringan merupakan aspek kritis yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatan nasi instan. Mutu nasi instan yang dihasilkan dipengaruhi oleh metode pengeringan yang tepat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat pengering yakni Tray Dryer. Tray Dryer merupakan sistem pengeringan yang diperuntukkan bagi bahan bobotnya relatif ringan bentuknya dapat saja berupa padatan, potongan, bubuk, atau pasta. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik fisik dari nasi instan dengan menggunakan variasi bahan perendam, dan lama waktu perendaman yang berbeda dan menganalisis neraca massa dan energi panas pada proses pengeringan nasi instan. Dari hasil penelitian memberikan pengaruh nyata pada parameter sifat fisik desitas kamba, volume pengembangan tidak berpengaruh nyata, daya rehidrasi dengan penambahan air dengan nasi instan 4:1 menghasilkan nasi yang tidak lembek atau tidak keras, kadar air pada setiap sampel berkisar 6,26-13,85 sesuai dengan standar. Pengeringan nasi instan yang optimal terdapat pada sampel disodium phospat karena laju pengeringan yang tercepat pada kadar air 12% dengan waktu pengeringan 45 menit. Kesetimbangan massa nasi instan menghasilkan rendemen 42,16%-59,73% danviii kesetimbangan energi proses pengeringan nasi instan menghasilkan energi input sebesar 12,785 kkal sedangkan energi output sebesar 40,0157 kkal sehingga perlu adanya energi tambahan (energi tersimpan) dari ruang pengering yaitu heater dan udara kering dari blower. Perlakuan terbaik berdasarkan analisis fisik nasi instan adalah jenis perendaman teh hijau dengan lama perendaman 2 dan 4 jam
English Abstract
Indonesia, rice acts as a food (primary) which is useful for basic food for humans (the community). The nutritional content of rice per 100 g of material is 360 kcal of energy, 6.6 g of protein, fat and 79 g of carbohydrate. Rice is generally used mainly to be processed into rice. Technology that develops changes in lifestyle and people's diet, especially in urban areas. Currently consumers (the public) prefer practical food products (ready to use or ready to eat). So as to meet the availability of rice products, one of which is instant rice. Drying is a critical aspect that needs to be considered in the process of making instant rice. The quality of instant rice produced is influenced by the proper drying method. In this study the authors used a dryer that is Tray Dryer. Tray Dryer is a drying system that is intended for relatively light weight material which can be in the form of solids, pieces, powder, or paste. The purpose of this study was to determine the physical characteristics of instant rice by using a variety of soaking ingredients, and different soaking times and to analyze mass and heat energy balance in the process of drying instant rice. From the results of the study had a significant influence on the physical characteristics parameters of kamba desitas, the development volume had no significant effect, the rehydration power with the addition of water with instant rice 4: 1 produced rice that was not soft or not hard, the water content in each sample ranged from 6.26-13 85 according to the standard. Optimal rice drying is optimal in disodium phosphate samples because the fastest drying rate is at 12% water content with 45 minutes drying time. Mass balance of instant rice produces yield of 42.16%-59.73% and the energy balance of the process of drying instant rice produces input energy of 12.785 kcal while the output energy of 40.0157 kcal so that there is need for additional energy (stored energy) from the drying chamber ie heater and dry air from thex blower. The best treatment based on physical analysis of instant rice is a type of green tea soaking with 2 and 4 hours soaking time
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2019/51/052002159 |
Uncontrolled Keywords: | Kesetimbangan massa; Kesetimbangan energi; Nasi instan, Pengeringan; Sifat fisik; Tray dryer, Mass balance; Energy balance; Instant rice, Drying; Physical properties; Tray dryer |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 664 Food technology > 664.02 Processes > 664.028 Preseravation techniques > 664.028 4 Drying and dehydrating |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 10 Aug 2020 06:56 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 05:38 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/180377 |
Text
Elva Gitta Frina Br Tarigan (2).pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Actions (login required)
View Item |