Kualitas Edible Film Gelatin Cakar Ayam Dengan Penambahan Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea Indica L.) Terhadap Uji Fisik Dan Penghambatan Bakteri Staphylococcus Aureus

Annas, Fahrizal Choirul (2019) Kualitas Edible Film Gelatin Cakar Ayam Dengan Penambahan Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea Indica L.) Terhadap Uji Fisik Dan Penghambatan Bakteri Staphylococcus Aureus. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Cakar ayam memliki kandungan kolagen yang banyak, dan kolagen jika dihidrolisis parsial akan menghasilkan gelatin. Penggunaan gelatin sebagai edible film disebabkan bahan baku yang melimpah dan sifat pembentukan film nya yang lebih baik dibanding film yang dibuat dari karbohidrat. Penggunaan plastisier seperti gliserol, sorbitol, sukrosa dan polietilen mampu meningkatkan sifat kimia edible film. Edible film tanpa zat penambahan fungsinya kurang optimal, maka diperlukan zat yang ditambahkan yaitu ekstrak daun beluntas sebagai zat antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstak daun beluntas pada edible film gelatin cakar ayam terhadap transparansi, warna, kelarutan dan antimikroba. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Divisi Kulit dan Hasil Samping, Fakultasviii Peternakan, Universitas Brawijaya untuk pembuatan sampel. Uji warna dan transparansi dilaksanakan di Laboratorium BIOMOL MIPA, uji antimikroba dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, dan uji kelarutan dilaksanakan di Laboratorium Sentra Ilmu Hayati Universitas Brawijaya Malang. Waktu penelitian dilakukan mulai 16 Januari 2019 sampai dengan 8 Mei 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Variabel penelitian yang diamati terdiri dari transpransi, warna, kelarutan dan antimikroba pada edible film. Data hasil penelitian akan dianalisis dengan menggunakan Analisis Ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) apabila terdapat perbedaan hasil yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun beluntas pada edible film tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap warna dan kelarutan kemudian memberikan pengaruh yang nyata (P<0,01) terhadap transparansi dan antimikroba. Nilai rataan persentase transpransi P0 0,89; P1 1,52; P2 0,84; P3 1,37 dan P4 0,92. Nilai rataan persentase warna P0 0,26; P1 0,29; P2 0,31; P3 0,30 dan P4 0,27. Nilai rataan persentase kelarutan P0 80,81; P1 77,56; P2 68,31; P3 71,91 dan P4 62,53. Nilai rataan antimikroba P0 0,00; P1 0,62; P2 0,75; P3 0,90 dan P4 1,13. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan ekstrak daun beluntas (Pluchea indica L.) dengan konsentrasi yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap kualitas edible film, apabila ditinjau dari kelarutan dan warna, memberikan pengaruh terhadap kualitas edible film ditinjau dariix transparansi, dan antimikroba. Saran dari penelitian ini adalah perlu diperhatikan stabilitas dan pemerataan suhu yaitu 550C pada saat proses pengeringan edible film dalam oven karena suhu yang tidak sesuai mengakibatkan kerusakan edible film yang dibuat

English Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of addition marsh fleabane extract on Edible Film gelatin chicken shank on transparency, color, solubility and inhibition of Staphylococcus aureus bacteria. The method used in this study was a laboratory experimental method using a Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 4 replications. Treatment of T0 (Control treatment), T1 (100% claw gelatin + 30% glycerol + 10% marsh fleabane extract), T2 (100% claw gelatin + 30% glycerol + 20% marsh fleabane extract), T3 (100% claw gelatin + 30% glycerol + 30% marsh fleabane extract) and T4 (100% claw gelatin + glycerol + 40% marsh fleabane extract). The results showed that the addition of marsh fleabane extract to edible film did not have a significant effect (P >0.05) on the color and solubility of the film and gave a significant effect on (P <0.01) on transparency and inhibitionvi of Staphylococcus aureus bacteria. The average value of the percentage of transparency was 0.89; T1 1.52; T2 0.84; T3 1.37 and T4 0.92. The average color percentage value was T0 0.26; T1 0.29; T2 0.31; T3 0.30 and T4 0.27. The average value of the solubility percentage T0 80.81; T1 77,56; T2 68,31; T3 71.91 and T4 62.53. Inhibition of Staphylococcus aureus bacteria mean value of T0 0.00; T1 0.62; T2 0.75; T3 0.90 and T4 1.13. Based on the results in this study it can be concluded that the addition of marsh fleabane (Pluchea indica L.) extract with different concentrations did not have an effect on the quality of edible film, when viewed from film solubility and color, and gave an influence on the quality of edible film in terms of transparency, and inhibition of Staphylococcus aureus bacteria.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/175/051909941
Uncontrolled Keywords: gelatin, transparency, color, solubility and inhibition of Staphylococcus aureus bacteria
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 664 Food technology > 664.02 Processes > 664.028 Preseravation techniques > 664.028 7 Chemical preservation by use of additives
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 17 Sep 2020 03:33
Last Modified: 24 Oct 2021 10:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175972
[thumbnail of Fahrizal Choirul Annas (2).pdf]
Preview
Text
Fahrizal Choirul Annas (2).pdf

Download (881kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item