Ardiyanti, Meidinar Rizky (2017) Pengaruh Proporsi Pelarut dan Lama Waktu Ekstraksi Berbantu Ultrasonik dibandingkan Maserasi terhadap Saponin dari Biji Mahoni (Swietenia mahogani Jacq). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq) termasuk golongan tanaman obat. Salah satu senyawa yang terkandung dalam biji mahoni adalah saponin. Saponin merupakan metabolit sekunder dan merupakan kelompok glikosida dengan aglikon berupa triterpenoid atau steroid. Selain sebagai obat, senyawa tersebut dapat diaplikasikan sebagai surfaktan alami, antioksidan alami dan antimikroba. Saponin dapat dipisahkan dengan pelarut organik (ekstrasi). Untuk menghasilkan kuantitas dan kualitas ekstraksi saponin biji mahoni yang baik faktor utama yang mempengaruhi ekstraksi yaitu pengaruh proporsi pelarut dan lama waktu ekstraksi. Selain itu penerapan inovasi teknologi ekstraksi berbantuan tenaga ultrasonik (EBU) yang lebih efisien akhir-akhir ini banyak dilakukan sehingga diharapkan penggunaannya lebih baik dibanding metode lainnya. Penelitian dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) menguji peranan dua faktor, yaitu lama EBU (10, 15 dan 20 menit) serta faktor rasio bahan:pelarut (1:10, 1:15, dan 1:20 (b/v)). Data dianalisis dengan sidik ragam atau ANOVA (Analysis of Variance) dengan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) atau BNT (beda Nyata Terkecil). Perlakuan terbaik ditentukan menggunakan multiatribut dengan metode Zeleny. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, proporsi pelarut dan lama waktu ekstraksi memberikan pengaruh terhadap parameter rendemen, aktivitas antioksidan total dan kadar saponin. Pengaruh proporsi pelarut yang semakin besar menghasilkan kualitas dan kualitas tinggi pada setiap parameter uji sedangkan pada pengaruh lama waktu ekstraksi lebih tinggi menunjukan penurunan. Hasil perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan rasio bahan terhadap pelarut 1:20 dan lama waktu ekstraksi 15 menit yang menghasilkan rendemen 40,29%, kadar saponin sebesar 8,90% dan aktivitas antioksidan total sebesar 49,16%. Hasil ekstraksi ini kemudian dibandingkan dengan metode ekstraksi konvensional maserasi. Ekstraksi metode maserasi sedikit lebih baik dalam perolehan kualitas dan kuantitas ekstrak yang diperoleh. Namun metode ultrasonik lebih efekif dan efisien karena menghemat waktu ekstraksi jauh lebih singkat dengan peroleh kualitas dan kuantitas ekstrak yang hampir sama dengan metode maserasi. Pada ekstraksi maserasi yang dilakukan selama 48 jam yang menghasilkan rendemen ekstrak 39%, kadar saponin sebesar 9,26% dan aktivitas antioksidan total 56,23%.
English Abstract
Mahogani seeds (Swietenia mahagoni Jacq) are classified as medicinal plants. One of the compounds contained in the mahogany seed is saponins. Saponin is a secondary metabolite and is a glycoside group with an aglicon of triterpenoids or steroids. Apart from being a drug, these compounds can be applied as natural surfactants, foaming agent in beer, shampoo and soap. Saponins can be separated by organic solvents (extraction). To produce good quantity and quality of saponin extract of the mahogany seeds, the main factor influencing the extraction is the proportion of solvent and the duration of extraction. In addition, the application of technological innovation of ultrasonic assisted extraction which is more efficient and has a lot more application. Therefore it is expected to produce results better than other methods. Research was conducted with the Completely Randomized Design (RAL) with two factors, the length of EBU (10, 15 and 20 minutes) as well as the material ratio factor: solvent (1:10, 1:15, and 1:20 (b/v)). The data were analyzed by ANOVA (Analysis of Variance) with DMRT (Duncan Multiple Range Test) or LSD (Least Significance Different) test. The best treatment was determined using multi attribute with Zeleny method. Result showed that the proportion of solvent and the duration of extraction give effect to the rendement parameter, total antioxidant activity and saponin level but was not significant interaction between two factors. The influence of the greater proportion of solvent produces high quality and quality in each test parameter whereas on the effect of longer extraction time indicates a decrease. The best treatment result is treatment of material ratio to 1:20 solvent and 15 minutes extraction time which yields content of 40.29%, saponin content of 8.90% and total antioxidant activity of 49,19%. The result of this extraction then compared with conventional method of maceration extraction. The maseration method extraction is slightly better in the quality and quantity of the extract obtained. However, ultrasonic method is more effective and efficient because it saves more extraction time by obtaining quality and quantity of extract which is almost the same with maceration method. In maceration extraction performed for 48 hours yields extract 39%, saponin content of 9.26% and total antioxidant activity of 56,23%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2017/562/051710019 |
Uncontrolled Keywords: | Biji Mahoni, Ekstraksi Berbantu Ultrasonik, Saponin |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 664 Food technology > 664.02 Processes > 664.022 Extraction |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 18 Oct 2017 02:11 |
Last Modified: | 27 Jun 2022 02:19 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/3886 |
Text
Meidinar Rizky Ardiyanti.pdf Restricted to Registered users only Download (16MB) |
Actions (login required)
View Item |