Pengaruh Lama Waktu Ekstraksi Metode Modified Microwave-Assisted (MAE) terhadap Aktivitas Antioksidan pada Tiga Galur Cabai Rawit (Capsicum frutescens) di Daerah Malang

Soetanto, Desy Anggraini (2017) Pengaruh Lama Waktu Ekstraksi Metode Modified Microwave-Assisted (MAE) terhadap Aktivitas Antioksidan pada Tiga Galur Cabai Rawit (Capsicum frutescens) di Daerah Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Capsicum frutescens atau cabai rawit merupakan tanaman hortikultural (sayuran) yang buahnya dimanfaatkan untuk keperluan pangan, yakni sebagai bahan penyedap berbagai macam masakan, antara lain sambal, saus, aneka sayur, acar, lalap, asinan, aneka produk makanan kaleng, dan lain-lain. Cabai rawit mengandung senyawa bioaktif yang memiliki aktivitas antioksidan yang diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut organik, seperti alkohol dan heksan. Dewasa ini dikenal berbagi macam teknik ekstraksi salah satunya adalah metode ekstraksi microwave-assisted extraction (MAE) MAE sendiri memiliki kekurangan karena penggunaan suhu yang terlalu tinggi untuk ekstraksi sehingga dapat merusak senyawa bioaktif dalam cabai. Oleh karena itu perlu dilakukan penyesuaian waktu ekstraksi untuk meminimalisir kerusakan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh perbedaan galur dan lama waktu ekstraksi cabai rawit terhadap aktivitas antioksidannya. Penelitian ini menggunanakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktor, faktor I adalah galur cabai rawit yakni G1, G2, dan G3. Faktor yang kedua adalah lama waktu ekstraksi (10 menit dan 15 menit). Dari masing- masing kombinasi perlakuan akan diulang sebanyak 3 kali. Data hasil pengujian dianalisa dengan menggunakan analisa ragam (ANOVA) dengan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) 5%. Kemudian akan digunakan uji korelasi Pearson untuk melihat korelasi senyawa bioaktif dengan aktivitas antioksidan. Penetapan perlakuan terbaik dilakukan dengan Metode Zeleny Berdasarkan hasil penelitian, untuk perbedaan galur cabai rawit dan lama waktu ekstraksi memberikan pengaruh nyata (α = 0,05%) terhadap total fenol, total flavonoid, dan IC50. Kedua faktor tidak berpengaruh nyata terhadap rendemen dan vitamin C (α = 0,05%). Perlakuan terbaik didapatkan pada ekstrak etanol cabai rawit galur G2 dengan lama waktu ekstraksi 10 menit yang memiliki total IC50 768,96 ppm, total fenol 85,36 mg GAE/g, total flavonoid 198,90 mg GE/g, total vitamin C 3,34 mg/g, dan rendemen 3,20 %

English Abstract

Capsicum frutescens or hot pepper is a horticultural plant which widely used as herbs, food products such as sauce, canned foods, spices, etc. Hot pepper contains several bioactive compounds which have great antioxidant activity. There are many extraction methods which have developed to extract those bioactive compounds. One of them is MAE (Microwave Assisted Extraction) which rapidly well-known by its efficiency. By using MAE, we can extract many bioactive compounds in a short time so we can minimalize oxidation of several unstable compounds such as phenols, flavonoids, and vitamin C. The study aimed at finding suitable time extraction for extracting bioactive compounds in three local hot peppers and to compare its result to antioxidant activity. Completely Randomized Block Design was used with two factors. The first factor comprised three genotypes of local hot peppers: G1, G2, G3 and the second one is time of extraction: 10 minutes and 15 minutes. Each treatment was done with three replications, meaning that there would be 3x2x3 = 18 experiment units. The data would be analyzed by ANOVA, followed by Duncan Multiple Test (p=0,05). To see each bioactive compound correlation, we were using Pearson Correlation Test in SPSS and for the last step we will look for the best treatment which has the best antioxidant activity using Zeleny test. Based on experiment time extraction and variety of genotypes gives different effect (α = 0,05%) to antioxidant activity, total phenolic content, and total flavonoid compounds. But both factors didn’t give different results on total ascorbic acid and yield. The best treatment determination was the local hot pepper in genotype G1 which was extracted for 10 minutes which has total IC50 768,96 ppm, total phenolic content 85,36 mg GAE/g, total flavonoid 198,90 mg GE/g, total ascorbic acid 3,34 mg/g, and yield 3,20 %

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2017/540/051709389
Uncontrolled Keywords: Aktivitas antioksidan, cabai rawit, ekstraksi MAE, galur, lama waktu ekstraksi
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 664 Food technology > 664.02 Processes > 664.022 Extraction
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 11 Oct 2017 03:54
Last Modified: 20 Jun 2022 08:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/3575
[thumbnail of DESY ANGGRAINI SOETANTO.pdf] Text
DESY ANGGRAINI SOETANTO.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item