Mudita, Dhaniar (2015) Pengaruh Pemberian Kukis Terapi Berbahan Baku Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.), Pra Kecambah Kedelai (Glycine Max) Dan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Status Gizi Tikus Putih (Rattus Norvegicus Strain Wistar) Model Kurang Energi Protein. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kurang Energi Protein (KEP) disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam jangka waktu yang lama. KEP paling kritis terjadi pada usia balita. Di tingkat komunitas, penanganan balita KEP memakai formula makanan terstandar WHO yang dikenal sebagai Ready to Use Therapeutical Food (RUTF). Formulasi RUTF terstandar dengan bahan pangan local sangat didukung oleh UNICEF untuk menjamin keberlanjutan penanganan KEP secara efektif dan efisien. Kukis kacang tanah, salah satu jenis kukis tradisional Indonesia, berasal dari bahan makanan yang mudah didapat dan mengandung tinggi energi, lemak dan protein sesuai dengan karakteristik RUTF. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (a) membuat kukis terapi dengan energi dan protein sesuai standar WHO dengan pemrograman linier, (b) menguji sifat fisik, kimia, mikrobiologi dan organoleptik, (c) uji in vivo untuk mengetahui pengaruh pemberian kukis terapi terhadap tikus putih model KEP dengan menggunakan diet kontrol RUTF komersial (BP100). Program linier menunjukan bahwa tekstur kukis yang dihasilkan tidak tercapai sehingga dilakukan penyesuaian komposisi bahan dengan tetap mempertahankan fungsi tujuan nilai energi sebesar 520-550 ± 10%. Komposisi 50% kacang tanah, 15% pra kecambah kedelai, 15% gula halus, 5% minyak kedelai, 5% minyak kelapa, 5% tepung daun kultivar merah dan 5% putih telur mencapai fungsi tujuan, yakni biaya produksi 6 kali lebih rendah dari BP100 dan densitas energi 569,2 kkal, protein 20,77%, lemak 38,32%, karbohidrat 35,31%. Sifat fisik kukis terapi: renyah, kering, mudah dipatahkan, berwarna hijau, berbentuk koin silinder. Penyimpanan kukis terapi setelah 7 hari mengalami kontaminasi coliform. Secara keseluruhan penerimaan panelis terhadap kedua sampel berbeda signifikan, panelis menyukai produk kukis terapi dan tidak menyukai BP100. Kukis terapi memberikan efek perbaikan gizi pada tikus putih model KEP. Parameter mutu protein berdasarkan keseimbangan nitrogen (nilai biologis, daya cerna dan Net Protein Utilization (NPU)) menunjukkan bahwa kukis terapi lebih mudah dicerna daripada BP100, dan ditunjang oleh data profil hematologi dan histopatologi yang lebih baik. Perbaikan tersebut diakibatkan oleh kandungan protein yang mudah cerna, profil antioksidan (fenol dan vitamin C) dan zat gizi mikro (Mg). Hasil perhitungan mutu protein berdasarkan pertambahan berat badan (Feed Convertion Ratio (FCR), Protein Efficiency Ratio (PER), dan Net Protein Ratio (NPR)) kelompok tikus KEP-diet BP100 lebih tinggi daripada kukis terapi, disebabkan kandungan karbohidrat ransum BP100 lebih tinggi dan kemungkinan terjadi mekanisme de novo lipogenesis yang mengakibatkan pertambahan berat badan yang lebih tinggi pada kelompok KEP-diet BP100. Pada penelitian ini juga diketahui bahwa kelompok tikus normal yang diberi diet kukis terapi menunjukkan status gizi yang lebih baik daripada tikus normal dengan diet normal.
English Abstract
Protein Energy Malnutrition (PEM) is caused by low consumption of energy and protein in the long term. PEM occurs under five year old, considered as the most critical one. Handling of toddler with PEM commonly uses WHO standardized formulas known as Ready to Use Therapeutic Food (RUTF). RUTF formulation with local food is strongly supported by UNICEF to ensure the sustainability of PEM handling. Peanut cookies, one kind of traditional Indonesian cookies, is made from food easily available and contains high-energy, fat and protein in accordance with the characteristics of RUTF. The purpose of this study was: (a) make therapeutical cookies with energy and protein in accordance with the WHO standard by using linear programming, (b) test the physical, chemical, microbiological and organoleptic characteristics of cookies, (c) conduct in vivo tests to determine the effect of therapeutical cookies on rats induced PEM. Linear programming showed the composition of 50% peanuts, 15% soybean pre sprouts 15%, 15% sugar, 5% soybean oil, 5% coconut oil, 5% Moringa leaf flour (red cultivars) and 5% egg white reach the objective function, namely the cost of production 6 times lower than the BP100 and energy density was 569.2 kcal, 20.77% protein, 38.32% fat, 35.31% carbohydrates. The physical properties of therapeutic cookies were crisp, dry, easily broken, green, and cylindercoin-shaped. Storage after 7 days caused coliform contamination. Overall, panelists like the cookies and did not like commercial RUTF, BP100. Cookies can improve nutrition status of rats induced PEM. Protein quality parameters based on nitrogen balance (biological value, digestibility and Net Protein Utilization (NPU)) showed that the therapeutical cookies was more easily digested than BP100, and this data were supported by the hematology and histopathology profile. The improvement caused by easily digested protein content from peanut, soybean pre sprouts, Moringa leaves flour and egg white, also antioxidants profile (phenols and vitamin C) and micronutrients (Mg). Protein quality parameters based on weight gain (Feed Conversion Ratio (FCR), Protein Efficiency Ratio (PER) and Net Protein Ratio (NPR)) showed that BP100 give higher weight gain than therapeutical cookies, due to carbohydrate ration of BP100 and the possibility of de novo lipogenesis mechanism. In this study also note that the group of normal rats fed therapeutical cookies showed a better nutritional status than normal rats with normal diet.
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | TES/613.282/MUD/p/2015/041802370 |
| Uncontrolled Keywords: | KEP, kukis terapi, program linier, in vivo,-PEM, therapeutical cookies, linear programming, in vivo |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 613 Personal health and safety > 613.2 Dietetics > 613.28 Specific nutritive elements > 613.282 Proteins |
| Divisions: | S2/S3 > Magister Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian |
| Depositing User: | Endang Susworini |
| Date Deposited: | 08 Jun 2022 01:43 |
| Last Modified: | 08 Jun 2022 01:43 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190856 |
![[thumbnail of DHANIAR MUDITA.pdf]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
DHANIAR MUDITA.pdf Download (6MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |