Shrivais, Anisha Dewanand (2019) Ekstraksi DNA Porcine Sebagai Kontrol Positif Untuk Analisa Residu DNA Porcine Pada Obat Biosimilar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Porcine merupakan nama lain dari bahan-bahan yang berasal dari babi. Umumnya istilah Porcine ini digunakan pada industri pengobatan atau medis (LPPOM MUI, 2015). Salah satu fungsi dari porcine sendiri di dunia pengobatan yaitu kandungannya untuk membuat obat biologi. Untuk membuat obat biologi banyak negara yang menggunakan komponen DNA dari porcine untuk mengekspresikan protein yang diinginkan. Sehingga protein yang dihasilkan tersebut merupakan protein yang dihasilkan dari gen porcine. Hal tersebut membuat adanya kemungkinan sisa residu DNA porcine yang terdapat di protein tersebut. Maka dari itu dibutuhkan evaluasi kepada obat-obat biosimilar tersebut. Dimana evaluasi ini berfungsi untuk membantu apakah dalam proses pembuatan obat dan material yang digunakan terdapat kandungan atau bersinggungan dengan bahan babi. Dalam tes tersebut akan ada beberapa kontrol di dalamnya. Salah satunya adalah kontrol positif. Kontrol positif salah satunya berfungsi untuk menjamin bahwa kondisi tertentu dari metode analisa memang terbukti mampu mendeteksi residu DNA babi pada sampel. Untuk membuat kontrol positif ini melewati beberapa metode yaitu ekstraksi DNA dari daging babi, pemurnian DNA, lalu pengukuran konsentrasi dan kemurnian dengan nanodrop. Selanjutnya melakukan metode Real Time PCR dan melakukan elektroforesis DNA untuk mengetahui pita DNA yang diekstraksi. Terakhir akan dilakukan sikuensing dan dibuat DNA sintetiknya, dimana DNA sintetik atau gBlocks tersebut akan digunakan sebagai kontrol positif.
English Abstract
Porcine is another name for substances derived from swine. The terminology of Porcine is commonly used in the medical or medicine industry (LPPOM MUI, 2015). One function of porcine itself in the world of medicine is its content to make biological drugs. Usually to make biology drugs many countries DNA component from porcine to express the desired protein. So that the protein produced may contain porcine DNA residues. This makes it possible for the remaining residual porcine DNA found in the protein (biology drugs). Therefore an evaluation of the biosimilar drugs is needed. Where this evaluation serves to help whether in the process of making drugs and materials used there are content or intersect with swine material. In the evaluation there will be some control where, one of them is positive control. Positive control is used to ensure that the system of method testing can really detect the porcine DNA in the samples. To make this positive control, it needs several methods namely DNA extraction from pork sample, DNA purification, and measurement of DNA concentration and purity with nanodrop. Next, the Real Time PCR method and DNA electrophoresis were carried out to determine the extracted DNA bands. Furthermore, it will be done sequencing and synthetic DNA is made, where the synthetic DNA or gBlocks will be used as positive control.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2019/449/052002479 |
Uncontrolled Keywords: | Porcine, Kontrol positif, Ekstraksi DNA, Residual DNA-Porcine, positive control, DNA extraction, Residual DNA |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 664 Food technology > 664.02 Processes > 664.022 Extraction |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Agus Wicaksono |
Date Deposited: | 10 Aug 2020 06:44 |
Last Modified: | 10 Aug 2020 06:44 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/180514 |
Actions (login required)
View Item |