Rizkia, Firda (2019) Produksi Enzim Selulase oleh Streptomyces sp. Menggunakan Limbah Biomasa Berbasis Selulosa untuk Aplikasi Industri Kertas. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Industri bubur kertas (pulp) dan kertas terus berkembang di Indonesia seiring dengan ketersediaan bahan baku. Proses refining pulp dalam produksi kertas bertujuan untuk meningkatkan kekuatan ikatan serat dan kekuatan kertas yang dihasilkan dengan metode penggilingan. Penggunaan energi yang tinggi pada proses refining menyebabkan peningkatan biaya produksi. Penggunaan enzim selulase diketahui dapat menurunkan penggunaan energi proses refining. Selulase melemahkan rantai selulosa pada bahan baku dan menyebabkan penurunan waktu dan energi penggilingan. Di industri, enzim selulase digunakan dalam jumlah yang besar dikarenakan rendahnya aktivitas enzim yang dihasilkan, diperlukan proses optimasi produksi untuk menghasilkan selulase dengan aktivitas enzim yang lebih tinggi. Salah satu mikroorganisme penghasil selulase adalah Actinomycetes jenis Streptomyces. Beberapa penelitian mengenai produksi enzim selulase oleh Streptomyces telah dilakukan, namun masih minim dilakukan dari biomasa ampas tebu dan rumput, walaupun kedua jenis biomasa ini sangat berpotensi karena mengandung kadar selulosa yang tinggi (40-50%). Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis sumber karbon terbaik diantara ampas tebu dan rumput dalam menghasilkan aktivitas enzim selulase tertinggi menggunakan metode kualitatif (zona bening) dan kuantitatif (metode DNS). Pengaruh konsentrasi sumber karbon dan pH media fermentasi juga diuji untuk mendapatkan aktivitas selulase tertinggi pada tahapan optimasi dengan metode DNS. Berdasarkan hasil penelitian, enzim selulase dengan sumber karbon fermentasi rumput menghasilkan zona bening terbesar dibandingkan sumber karbon ampas tebu dan CMC. Hal ini juga dibuktikan dengan pengujian kuantitatif dengan metode DNS yang menghasilkan nilai aktivitas selulase 0,086 U/mL dengan sumber karbon rumput. Konsentrasi sumber karbon rumput 2% pada tahap optimasi menghasilkan aktivitas selulase tertinggi dengan nilai 0,0993 U/mL. Pada optimasi produksi parameter pH media menghasilkan nilai aktivitas selulase tertinggi pada pH 9 dengan nilai 0,107 U/mL.
English Abstract
Pulp and paper industry continues to develop in Indonesia along with the availability of raw materials. The pulp refining process in paper production aims to increase the strength of the fiber bond and the strength of the paper produced by grinding method. The high-energy usage in the refining process causes an increase in production cost. The use of cellulase enzymes are known to reduce energy used in the refining process. Cellulase weakens the cellulose chain in the raw material and causes a decrease in grinding time and energy. In industries, cellulase enzymes are used in large quantities due to the low activity of the enzymes produced, it is necessary to optimize the production process to produce cellulases with high enzyme activity. One of cellulolytic microorganisms is Actinomycetes genus Streptomyces. Some researches on the production of cellulase enzymes by Streptomyces have been done, but it is still rarely done from bagasse and grass biomass, which are very potential because they contain high levels of cellulose (40-50%). This study aims to determine the best type of carbon source between bagasse and grass in producing the highest cellulase enzyme activity using qualitative (clear zone) and quantitative (DNS) methods. The effect of carbon source concentration and pH of the fermentation media were also tested to obtain the highest cellulase activity at the optimization stage by the DNS method. Based on the results of the study, cellulase enzymes with grass carbon sources produced the largest clear zone compared to carbon sources of sugarcane bagasse and CMC. This was also proven by quantitative testing using the DNS method, which produced a value of cellulase activity as much as 0.086 U / mL with grass carbon sources. Concentration of 2% grass carbon source at the optimization stage produced the highest cellulase activity with a value of 0.0993 U / mL. In the production optimization of media pH parameter, the highest value of cellulase activity was at pH of 9 with a value of 0.107 U / mL.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2019/607/052002705 |
Uncontrolled Keywords: | Selulase, Streptomyces, ampas tebu, rumput, optimasi-Cellulase, Streptomyces, bagasse, grass, optimization |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 664 Food technology > 664.02 Processes > 664.024 Manufacturing processes |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Agus Wicaksono |
Date Deposited: | 10 Aug 2020 07:06 |
Last Modified: | 10 Aug 2020 07:06 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/180215 |
Actions (login required)
View Item |