Pengaruh Pola Pemeliharaan Intensif Dan Ekstensif Terhadap Pendapatan Usaha Peternakan Itik Petelur Di Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto

Sofyan, Kukuh Danang Arif (2019) Pengaruh Pola Pemeliharaan Intensif Dan Ekstensif Terhadap Pendapatan Usaha Peternakan Itik Petelur Di Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Usaha peternakan itik telah banyak digeluti oleh masyarakat dibeberapa daerah di Jawa Timur khususnya di Kec. Mojosari Kab. Mojokerto. Ternak itik sangat cocok dikembangkan di Kec. Mojosari Kab. Mojokerto, hal ini karena merupakan daerah yang sebagian besar luas wilayahnya terdiri dari areal persawahan sehingga sangat cocok untuk mengembangkan ternak itik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha peternakan itik dengan pola pemeliharaan intensif dan ekstensif, yang dilihat berdasarkan nilai modal, biaya produksi, penerimaan, pendapatan, R/C ratio, dan Return On Equity (ROE). Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 Desember 2018 hingga 7 Januari 2019 yang bertempat di Desa Modopuro Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang akan menggambarkan tentang tingkat pendapatan usaha ternak itik petelur pada pola pemeliharaan intensif dan ekstensif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi,wawancara lansung denganviii menggunakan kuisioner terstuktur dengan responden yaitu pemilik usaha peternakan itik. Data-data yang diperoleh berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pemilik usaha untuk mendapatkan informasi yang meliputi data penerimaan, pengeluaran, dan rician biaya, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur meliputi karakteristik lokasi penelitian, kreteria kelayakan usaha serta catatan yang mendukung penelitian. Analisis data yang digunakan merupakan analisis deskriptif yang menggambarkan keadaan penelitian serta analisis kuantitatif menggunakan perhitungan meliputi biaya produksi, penerimaan, pendapatan, R/C ratio, serta Return On Equity (ROE). Hasil penelitian didapatkan bahwa usaha peternakan itik yaitu biaya produksi tertinggi ada pada pola pemeliharaan intensif peternak I Rp 108.627.277,-, serta terendah pada pola pemeliharaan ekstensif peternak I Rp 77.370.416,-, penerimaan tertinggi pada pola pemeliharaan intensif adalah Rp 143.844.000,-, serta terendah Rp 92.484.000,-, pendapatan tertinggi ada pada pola pemeliharaan ekstensif peternak II Rp 42.316.777,-, serta terendah pada pola intensif peternak III Rp 18.685.250,-. Usaha peternakan itik memiliki nilai R/C ratio terbesar pada pola pemeliharaan ekstensif peternak II 1,46 serta terendah pada pola pemeliharaan intensif peternak I 1,25 . Return On Equity (ROE) tertinggi adalah 35,28 %, serta terendah 25,47%. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah usaha peternakan pola pemeliharaan ekstensif menunjukan nilai biaya produksi, penerimaan serta pendapatan adalah yang terendah sedangkan terbesar pada pola pemeliharaan intensif. Berdasarkan nilai R/C ratio >1 sehingga usaha peternakan pola pemeliharaan ekstensif dan pola pemeliharaan intensif layak dikembangkan, untuk nilai Return On Equity (ROE) >12%ix sehingga kedua pola pemeliharaan sudah efisien dalam pengembalian modal sendiri.

English Abstract

This study aims to determine the feasibility of duck farming business with pattern of maintenance intensive and extensive, which is seen based on the value of capital, production costs, revenues, income, R/C ratio, and Return On Equity (ROE). This research was conducted on December 3, 2018 until January 7, 2019 which took place in Modopuro Village, Mojosari District, Mojokerto Regency.The data collection method used in this study is by observation, direct interviews using a structured questionnaire. Analysis of the data used a descriptive analysis that describes the state of the research and quantitative analysis using calculations including production costs, revenues, income, R/C ratio, and Return On Equity (ROE).The results showed that production costs, the highest revenue in the intensive maintenance pattern of Rp 108.627.277; Rp. 143.844.000 and the highest income was in the extensive maintenance pattern of Rp. 42.316.777. Based on the R/C ratio > 1 so that the extensive maintenance breeding business and intensive maintenance patterns are feasible to bevi developed, for the value of Return On Equity (ROE)> 12% so that the two maintenance patterns are efficient in returning their own capital.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/17/051909783
Uncontrolled Keywords: Intensive, extensive, income, R/C ratio, ROE
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.5 Chickens and other kinds of domestic birds > 636.59 Other poultry > 636.597 Ducks
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 14 Aug 2020 08:02
Last Modified: 24 Oct 2021 07:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175585
[thumbnail of Kukuh Danang Arif Sofyan (2).pdf] Text
Kukuh Danang Arif Sofyan (2).pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item