Ali, Mukti (2018) Pengaruh Variasi Pelarut dan Lama Waktu Microwave Assisted Extraction (MAE) terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kasar Daun Mangrove Excoecaria agallocha. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Antiokasidan bermanfaat bagi kesehatan manusia yaitu dapat melawan radikal bebas yang terdapat dalam tubuh, yang didapat dari hasil metabolisme tubuh, polusi udara, cemaran makanan, sinar matahari, dan yang lainnya. Berbagai tanaman yang ada di Indonesia dan lazim dikonsumsi ternyata memiliki kandungan antioksidan, salah satunya yaitu tanaman mangrove. Excoecaria agallocha merupakan salah satu vegetasi mangrove yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan, antikanker, anti jamur dan antimikroba. Kulit batang Excoecaria agallocha mengandung senyawa alkaloid, steroid, flavonoid, tanin, terpenoid dan saponin. Metode ekstraksi yang sering digunakan adalah maserasi. Namun saat ini telah terdapat metode baru untuk mengekstrak senyawa bioaktif pada tanaman yaitu metode Microwave Assisted Extraction (MAE). Adapun kelebihan dari MAE ini adalah waktu ekstraksi yang lebih cepat, efisien dan rendemen yang dihasilkan lebih banyak. Faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi adalah jenis pelarut dan lama waktu ekstraksi. Microwave akan mengekstraksi senyawa antioksidan dengan suhu tinggi, dan pelarut yang digunakan akan mempengaruhi hasil antioksidan karena memiliki titik didih yang berbeda-beda yaitu n-heksan 68oC, etil asetat 77,51oC dan etanol 78oC. Oleh karena itu dibutuhkan lama waktu yang sesuai karena senyawa antioksidan seperti fenol akan rusak pada suhu tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi pelarut dan lama waktu ekstraksi yang berbeda menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE) terhadap aktivitas antioksidan ekstrak kasar daun mangrove Excoecaria agallocha. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2018 di Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Univesitas Brawijaya Malang dan Institut Atsiri Universitas Brawijaya Malang. Uji LC-MS dilaksanakan di Pusat Laboratorium Forensik, Jakarta pada bulan Juni 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan meliputi preparasi bahan menjadi tepung, ekstraksi MAE, perhitungan rendemen ekstrak etanol daun mangrove Excoecaria agallocha, uji kadar air ekstrak etanol daun mangrove Excoecaria agallocha, uji fitokimia, uji toksisitas, dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun mangrove Excoecaria agallocha. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian pendahuluan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan 5 ulangan. Penelitian utama meliputi ekstraksi MAE dengan 3 pelarut dan 3 lama waktu, perhitungan rendemen, uji kadar air, uji total fenol, uji aktivitas antioksidan dan uji LC-MS. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian utama adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Hasil penelitian pendahuluan didapatkan nilai rendemen tertinggi pada perlakuan MAE 2 menit 53,9 % dan terendah pada perlakuan kontrol maserasi 24 jam yaitu 40,03%. Pada uji kadar air didapatkan nilai kadar air tertinggi pada perlakuan MAE 2 menit yaitu 26,75% dan terendah pada perlakuan MAE 14 menit yaitu 17%. Hasil uji fitokimia pada semua perlakuan yaitu maserasi 24 jam, MAE 2 menit, MAE 8 menit, dan MAE 14 menit menunjukkan hasil positif mengandung senyawa tanin, steroid, saponin dan flavonoid. Pada uji toksisitas diperoleh LC50 tertinggi pada perlakuan kontrol maserasi 24 jam yaitu 94,76 ppm dan terendah pada MAE 14 menit yaitu 41,60 ppm. Pada uji aktivitas antioksidan tertinggi pada perlakuan MAE 8 menit dengan nilai IC50 sebedar 113,07 ppm dan terendah pada perlakuan kontrol maserasi 24 dengan nilai IC50 sebesar 210,07 ppm. Untuk hasil penelitian utama didapatkan nilai rendemen tertinggi pada ekstrak etanol dengan lama waktu 6 menit yaitu 13,33% sedangkan ekstrak n-heksan dengan lama waktu 10 menit menghasilkan nilai rendemen terendah yaitu 1,38%. Pada uji kadar air, ekstrak etanol dengan lama watu 6 menit menghasilkan nilai kadar air tertinggi yaitu 26,75% sedangkan ekstrak n-heksan dengan lama waktu 10 menit menghasilkan nilai kadar air terendah sebesar 9%. Pada uji total fenol, ekstrak etanol dengan lama waktu 6 menit memiliki total fenol paling tinggi yaitu 595 mg GAE/100g, sedangkan ekstrak N-heksan dengan lama waktu 10 menit memiliki total fenol paling rendah yaitu 14, 855 mg GAE/100g. Pada uji aktivitas antioksidan, ekstrak etanol dengan lama waktu ekstraksi 6 menit memberikan nilai IC50 yang rendah yaitu 49,1 ppm sedangkan ekstrak N-heksan dengan lama waktu ekstraksi 6 menit yaitu 174 ppm. Senyawa bioktif ekstrak etanol dengan lama waktu 6 menit teridentifikasi melalui uji LC-MS adalah Glycine aldehyd, catechin, benzimidazol 1,3,5, trihydroxybenzene 2-(1,1-dimethyl), pyrazolate,dan turmerone.
English Abstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2018/971/051812011 |
Uncontrolled Keywords: | -Antioxidan |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 613 Personal health and safety > 613.2 Dietetics > 613.28 Specific nutritive elements > 613.286 Vitamins |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 06 Aug 2019 01:49 |
Last Modified: | 05 Oct 2023 08:20 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/166081 |
Text
Mukti Ali.pdf Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |