Keamanan Pangan Daging Ikan Lele (Clarias Sp) Yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas Hydrophila Secara Artificial Selama Pemeliharaan 7 Hari

Rohendi, Nendi (2018) Keamanan Pangan Daging Ikan Lele (Clarias Sp) Yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas Hydrophila Secara Artificial Selama Pemeliharaan 7 Hari. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Keamanan pangan merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam usaha manusia untuk menciptakan produk atau makanan yang aman, khususnya produk perikanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat umum. makanan yang aman untuk dikonsumsi merupakan makanan yang bergizi dan juga tidak mengandung mikroorganisme patogen dan bahan-bahan lain yang menimbulkan bahaya terhadap kesehatan manusia. Dewasa ini, terdapat berbagai masalah keamanan pangan pada produk hasil perikanan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Salah satu contohnya yaitu kerusakan daging ikan lele (Clarias sp) akibat infeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Oleh sebab itu keamanan pangan pada ikan lele (Clarias sp) harus diperhatikan sebagai upaya kita untuk melindungi konsumen dari penyakit yang salah satunya disebabkan oleh mikroorganisme pathogen seperti Aeromonas hydrophila. Berdasarkan uraian diatas maka dianggap perlu untuk melakukan suatu penelitian mengenai keamanan pangan ikan lele (Clarias sp) yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila dari segi daging, kulit, dan media hidup ikan (air). Tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan jumlah bakteri Aeromonas hydrophila pada air, daging dan kulit ikan lele (Clarias sp) yang terinfeksi Aeromonas hydrophila secara artificial selama pemeliharaan 7 hari. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Teknologi Hasil Perikanan, Divisi Keamanan Hasil Perikanan, serta Laboratorium Budidaya Ikan, Divisi Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang, pada bulan April – Juni 2018. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental secara deskriptif. Dari hasil penelitian mengenai keamanan pangan daging ikan lele (Clarias sp) yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila adalah Pada daging ikan lele yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila secara Artificial selama 7 hari, terdapat bakteri Aeromonas hydrophila sebanyak 5.34 x 105 cfu/ml pada hari ketujuh, Pada hasil TPC daging menggunakan media non selektif (TSA) terdapat bakteri sebanyak 5.10 x 109 cu/ml pada hari ketujuh. standard SNI yang menyebutkan bahwa maksimal cemaran Vibrio cholerae (famili Vibrinaceae) yang masih satu famili dengan Aeromonas hydrophila harus bernilai negatif/25 g. Pada Hasil analisa proksimat ikan lele terinfeksi didapatkan rata-rata kadar protein 21.78%, kadar lemak 1.57%, kadar air 75.44%, dan kadar abu 1.81%. Dari penelitian ini disarankan adanya penelitian lebih lanjut seperti pengolahan daging ikan lele yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila secara Artificial

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/567/051806352
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 641 Food and drink > 641.3 Food > 641.39 Game and seafood > 641.392 Game and seafood (Catfishes, Cichlidae, Milkfish, Mackerel)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 25 Oct 2018 01:47
Last Modified: 25 Oct 2018 01:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12952
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item