Ariska, Ayu Winda (2018) Optimasi Persentase Penambahan Pelarut Etanol dan Lama Ekstraksi Terhadap Kadar Vanilin Hasil Biodegradasi Lignoselulosa Pod Kakao Menggunakan Jamur Serpula lacrymans. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pod kakao merupakan limbah pertanian yang dapat dikonversi menjadi senyawa aromatik dengan memanfaatkan senyawa lignoselulosa seperti senyawa selulosa, hemiselulosa dan lignin. Pemecahan lignin menghasilkan senyawa dengan nilai tambah tinggi seperti senyawa vanillin, untuk memecah lignoselulosa perlu dilakukan pretreatment menggunakan jamur pelapuk Serpula lacrymans. Selain dihasilkan dari isolasi buah vanilla sebagian besar kebutuhan vanillin dibuat secara sintetis. Maka dari itu perlu adanya pendekatan secara bioteknologi untuk menghasilkan senyawa vanillin dengan memanfaatkan senyawa lignoselulosa pada limbah pod kakao. Penelitian ini menggunakan metode response surface method (RSM) rancangan komposit terpusat. Percobaan menggunakan dua faktor yaitu persentase penambahan pelarut etanol dan lama ekstraksi dengan respon persentase kadar vanillin dan fenol larut etanol. Hasil solusi optimal menunjukkan perlakuan optimal diperoleh pada penambahan volume pelarut etanol 41,17 ml (41,17%) dan lama ekstraksi 243,54 menit dengan respon kadar vanillin yang diprediksi 0,43% dan fenol terlarut etanol sebesar 1,84(μg/g). Hasil deteksi menggunakan LC-ESI-MS/MS pada sampel ekstrak pod kakao dengan kondisi optimal menunjukkan ditemukan isomer vanillin yang diduga senyawa isovanilin.
English Abstract
Cocoa pod is an agricultural waste that can be converted into aromatic compounds by utilizing lignocellulosic such as cellulose, hemicellulose and lignin. Biological pretreatment by Serpula lacrymans can be used to lignin degradation. Its can produce the chemical derivatives from lignin, such as vanillin. Besides being produced from vanilla insulation, most of vanillin are made synthetically. Therefore, it is necessary to approach biotechnology to produce vanillin by utilizing lignocellulosic compounds in waste cocoa pods. This research is used Response Surface Method (RSM) with centralized composite design. The experimental used two factors: percentage of ethanol solvent addition and extraction time, lignocellulose parameter used as response was percentage of vanillin content and soluble ethanol solvent of phenol. The optimal solution result showed that the optimum treatment was obtained at the addition of 41,17 ml ethanol (41.17%) solvent volume and 243,54 min length of extraction with estimated vanillin content rate of 0.43% and ethanol soluble phenol of 1.84 (μg / g). Detection results using LC-ESI-MS / MS on the presence of vanillin in samples with optimal conditions showed detected vanillin isomer suspected iso-vanillin.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2018/48/051802448 |
Uncontrolled Keywords: | Vanilin, Pod Kakao, Optimasi, Esktraksi, Pelarut Etanol, Lama Ekstraksi. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 664 Food technology > 664.02 Processes > 664.022 Extraction |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 28 May 2018 01:55 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 03:16 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/11130 |
Text
ayu winda.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |