Ramadhan, Ganang Desan (2018) Pengaruh Level Penggunaan Ampas Putak (Corypha Gebanga) Tanpa Fermentasi Dan Terfermentasi Terhadap Kecernaan Pakan Dan Energi Metabolis Ayam Pedaging. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ayam pedaging (broiler) merupakan komoditi ternak yang banyak dikonsumsi masyarakat, selain rasanya yang lezat ayam pedaging memiliki harga yang cukup terjangkau dibanding dengan daging komoditi ternak lainya, hal itu mengakibatkan pertumbuhan Populasi ayam pedaging terus meningkat dari tahun ke tahun sesuai dengan pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia, semakin banyak penduduk Indonesia maka semakin banyak pula permintaan atas daging ayam pedaging. faktor tertinggi produksi ayam pedaging disebabkan oleh pakan sekitar 70% biaya produksi digunakan untuk pakan, sehingga perlu adanya efisiensi pakan untuk memperoleh hasil dan keuntungan yang semaksimal mungkin. Harga jagung yang semakin meningkat dan ketersediaanya yang terus menurun membuat harga jagung menjadi fluktuatif menyebabkan harga dari pakan ayam pedaging terus meningkat. Upaya yang dapat dilakukan dengan menggunakan bahan pakan non konvensional agar viii mengurangi biaya pengeluaran untuk pakan, selain itu menjamin ketersediaan bahan pakan tetap tersedia sebagai bahan pakan ayam pedaging, bahan pakan non konvensional yang mampu digunakan sebagai sumber energi yang sesuai kriteria adalah ampas putak. Ampas putak adalah bahan hasil samping dari putak yang dihasilkan dari isi batang pohon Gewang (Corypha gebanga) yang memiliki potensi besar sebagai bahan pakan ayam pedaging dikarenakan ketersediaan ampas putak sangat berlimpah di wilayah Timor Leste bagian selatan yang banyak digunakan sebagai bahan makanan masyarakat setempat. Masyarakat tersempat mengkonsumsi putak sedangkan ampasnya merupakan limbah maka dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh perlakuan ampas putak tanpa fermentasi dan ampas putak terfermentasi sebagai pakan ayam pedaging terhadap kecernaan pakan dan energi metabolis. Selain itu mengetahui pengaruh level pemberian ampas putak tanpa fermentasi dan ampas putak terfermentasi pada pakan terhadap kecernaan pakan dan energi metabolis ayam pedaging. Penelitian ini dilakukan mulai 09 September – 14 September 2017 di Peternakan rakyat di daerah Ampeldento Karangploso dan Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya untuk pembuatan ampas putak fermentasi serta analisa BK, dan PK. Pakan, dan untuk uji Gross energy dilakukan di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar. Materi penelitian ini adalah ayam pedaging, kandang, ampas Putak tanpa fermentasi, ampas terfermetasi, pakan, ix Aspergillus niger dan Saccharomyces cereviseae. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan in vivo dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang dikarenakan adanya 2 faktor yang tidak ada kaitanya yang terdiri dari dua faktor, yaitu faktor pertama jenis terdiri dari ampas putak tanpa fermentasi (P0) dan kedua ampas putak terfermentasi (P1), serta faktor yang kedua level penggunaan yang terdiri dari 0%(L0), 5 % (L1), 10% (L2), 15 % (L3) dan 20 % (L4). Masing-masing diulang 3 kali dengan jumlah ayam pedaging pada setiap ulangan sebanyak 6 ekor.Variabel yang diamati meliputi kecernaan protein, energi metabolis dan energi metabolis terkoreksi nitrogen, Analisis statistik menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang dengan 2 faktor perlakuan 5 ulangan faktor level dan 3 ulangan. Apabila terdapat perbedaan yang nyata akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT). Pengaruh Perlakuan Ampas putak tanpa fermentasi dan terfermentasi memberikan hasil tidak berbeda nyata (P>0,05), berdasarkan perhitungan hasil kecernaan menunjukkan nilai P0(63,58% ± 6,06) dan P1(66,61% ±6,45), untuk energi metabolis P0(3066,53 Kkal/kg± 132,63%), P1(3080,20 Kkal/kg ± 183,07) sedangkan enrgi metabolis terkoreksi nitrogen nilai P0 (2964,99 Kkal/kg ± 122,51) dan P1 (2981,80 Kkal/kg ± 163,49). Pengaruh level pemberian ampas putak tanpa fermentasi dan terfermentasi tidak berpengaruh nyata terhadap kecernaan protein namun berpengaruh nyata terhadap energi metabolis semu dan energi metabolis terkoreksi nitrogen. Berdasarkan perhitungan memberikan hasil kecernaan protein x untuk tanpa fermentasi P0L0(64,07 ± 9,41), P0L1(59,71 ± 2,56), P0L2(63,41 ± 5,07), P0L3(62,74 ± 6,39), dan P0L4(67,96 ± 6,53), sedangkan untuk terfermentasi P1L0(64,85 ± 1,41), P1L1(62,12 ± 5,16), P1L2(64,82 ± 6,92), P1L3(68,41 ± 1,64), dan P1L4(76,03 ± 3,73). Perhitungan energi metabolis memberikan hasil untuk tanpa fermentasi P0L0(3116,29 Kkal/kg ± 164,64 a), P0L1(3058,07 Kkal/kg ± 100,39a), P0L2(3075,14 Kkal/kg ± 28,40a), P0L3(2951,64 Kkal/kg ± 222,86a), dan P0L4(3131,52 Kkal/kg ± 73,54a), sedangkan untuk terfermentasi P1L0(3138,58 Kkal/kg ± 127,984 a), P1L1(2964,44 Kkal/kg ± 162,90 a), P1L2(2926,15 Kkal/kg ± 157,88 a), P1L3(3036,01 Kkal/kg ± 43,22 ab), dan P1L4(3335,80 Kkal/kg ± 56,57b). Perhitungan energi metabolis terkoreksi nitrogen memberikan hasil untuk tanpa fermentasi P0L0(3014,78 Kkal/kg ± 144,72a a), P0L1(2963,13 Kkal/kg ± 99,38 a), P0L2(2968,87 Kkal/kg ± 28,30 a), P0L3(2845,91 Kkal/kg ± 197,39 a), dan P0L4(3032,26 Kkal/kg ± 51,60 a), sedangkan untuk terfermentasi P1L0(3039,28 Kkal/kg ± 144,60 a), P1L1(2861,35 Kkal/kg ± 151,87 a), P1L2(2878,61 Kkal/kg ±111,06 a), P1L3(2917,78 Kkal/kg ± 38,10 ab), dan P1L4(3211,98 Kkal/kg ± 31,96 b). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Penggunaan perlakuan ampas putak tanpa fermetasi dan tanpa fermentasi pada pakan belum bisa memberikan pengaruh terhadap kecernaan pakan dan energi metabolis ayam pedaging. Kesimpulan yang kedua yaitu Level penggunaan Ampas putak fermentasi sebagai pakan tambahan dapat meningkatakan Aparent Metabolizable Energy (AME) dan Metabolizable Energy N-corrected (AMEn) namun belum bisa meningkatkan kecernaan protein walaupun dengan fermentasi kandungan protein meningkat dibanding tanpa xi fermentasi. Penambahan ampas putak sebanyak 20% memberikan nilai Aparent Metabolizable Energy (AME) yang terbaik dengan nilai 3335,80 ± 56,57, dan nilai Metabolizable Energy N-corrected (AMEn) sebesar 3211,98 ± 31,96.
English Abstract
Putak waste is a by-product of flavour meal Gewang tree. Putak waste can be used as feed source materials for animal because it contains gross energy 3918,43 Kkal/kg, crude protein 3,3% and crude fiber 6,88%. The purpose of this experiment was to study quality effect of use level putak waste without fermentation fermented by Aspergillus niger and Saccharomyces cereviseae protein digestibility, and metabolized energy broiler. This experiment used a completely randomized design with 2 treatments 5 level and 3 replications. The first treatments were feed with putak waste without fermetation(P0), the second treatment feed with putak waste fermentation(P1), in first treatment use level P0L0: feed without putak waste, P0L1: feed with putak waste without fermentation 5%, P0L2: feed with putak waste without fermentation 10%, P0L3: feed with putak waste without fermentation 15% dan P0L4: feed with putak waste without fermentation20%. Second treatment use level P1L0: feed without putak waste fermentation, P1L1: feed with putak waste fermentation 5%,P1L2: feed with putak waste vi fermentation 10%, P1L3: feed with putak waste fermentation 15% and P1L4: feed with putak waste fermentation 20%, each one be repeated three times. The result showed that treatment putak waste shared a not significantly differrent (P>0,05) for digestibility protein and metabolizable energy. Treatment use level putak waste fermentation gave significant effect (P<0,05) for AME and AMEn, but shared not significantly different (P>0,05) for protein sustainability. The first conclusion is use treatment putak waste without fermentation and fermentation in broiler feed can not give influence for feed protein digestibility and metabolizable energy broiler, and then second conclusion is use level putak waste gave significant effect for AME and AMEn, but not for protein sustainability, although Putak waste fermentation contain higher than without fermentation.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2018/157/051803326 |
Uncontrolled Keywords: | Broiler, Fermentation, Feed sustainability, Metabolizable energy and Putak waste. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.5 Chickens and other kinds of domestic birds > 636.508 5 Chickens and other kinds of domestic birds (Feeds and applied nutrition) > 636.508 52 Chickens and other kinds of domestic birds (Applied nutrition) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 04 May 2018 07:24 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 04:29 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/10244 |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (11kB) |
![]() |
Text
BAGIAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (380kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (143kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (605kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (95kB) |
![]() |
Text
BABIV.pdf Restricted to Registered users only Download (117kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (244kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (286kB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |