Bangunan Pengetahuan Masyarakat Terhadap Metuakan (Studi Fenomenologi pada Masyarakat di Desa Kediri Induk Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat)

Rohmi, Idzni Dianita (2017) Bangunan Pengetahuan Masyarakat Terhadap Metuakan (Studi Fenomenologi pada Masyarakat di Desa Kediri Induk Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis lebih mendalam tentang perbedaan bangunan pengetahuan masyarakat yang pro dan kontra terhadap praktik metuakan di Desa Kediri Induk, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Adanya praktik metuakan dalam ruang lingkup masyarakat islam dianggap sebagai sumber konflik dan penyakit masyarakat. Penelitian ini membahas mengenai bangunan pengetahuan masyarakat terhadap praktik metuakan. Metuakan merupakan tradisi masyarakat suku Bali yang sudah menyatu cukup lama di tengah kehidupan masyarakat suku Bali. Dinamika tradisi metuakan terus mengalami perubahan dimulai dari masyarakat Hindu yang sudah cukup umur (dewasa) sampai pada akhirnya sebagian masyarakat Islam di Desa Kediri Induk juga menerima dan ikut melakukan metuakan yang menyebabkan terjadinya pro dan kontra di tengah masyarakat. Penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Peter L Berger dan Thomas Luckman yakni konstruksi sosial melalui tiga konsep dialektika yaitu eksternalisasi, obyektivasi dan internalisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis pendekatan fenomenologi. Metode kualitatif digunakan untuk mengeksplorasi, menganalisis dan mendeskripsikan perbedaan bangunan pengetahuan masyarakat yang pro dan kontra terhadap metuakan. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah peneliti menemukan beberapa perbedaan bangunan pengetahuan masyarakat yang pro dan kontra terhadap metuakan. Masyarakat pro berpendapat bahwa : Pertama, metuakan merupakan tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu. Kedua, metuakan sebagai pembentuk solidaritas antar peminum tuak. Ketiga, metuakan sebagai gaya hidup (lifestyle) di beberapa kalangan. Sedangkan masyarakat yang kontra terhadap metuakan berpendapat bahwa : Pertama, metuakan merupakan tradisi Hindu bukan tradisi masyarakat islam. Metuakan menurut masyarakat yang kontra merupakan suatu aktivitas yang haram dilakukan karena mengandung efek negatif yang merusak fungsi otak seperti mabuk. Kedua, metuakan merupakan kenakalan remaja.

English Abstract

This research was purposed to review and analyze about the differences between the building knowledge of society who pros and cons toward the practice of metuakanat Kediri Induk village, Kediri Subdistrict, West Lombok Regency. The practice of metuakanin the scope of the Islamic community was argued as the source of conflict and society disease. This research was investigated about the building knowledge of society toward the practice of metuakan. Metuakanis the tradition from Bali ethnic that integrated quite long time in the life of Bali ethnic society.The dynamics of metuakantraditionsuffered to changes that started from Hindu’s communities that already old enough (adult) until a part of Islamic community at Kediri Induk village. They are accepted and involved of metuakanthat createspros and cons in the society. This research was used the theory from Peter L. Berger and Thomas Luckman. They stated that there are three dialectic’ concepts of social’ instruction namely externalization, objectivity, and internalization. This study was used qualitative method with phenomenology approach. Qualitative method is used to explore, analyze, and describe the differences between the building knowledge of society who pros and cons toward the practice of metuakan. The result of this research showed that there were some the differences between the building knowledge of society who pros and cons toward the metuakan. The society who pros said: Firstly, metuakanis the traditional tradition that existed since years ago. Secondly, metuakanas the form of solidarity among tuakdrinker.Thirdly, metuakanas a life style in many peoples. Meanwhile, the society who cons towardmetuakansaid: Firstly, metuakanis a tradition of Hindu not the tradition of Islam. According to society who cons, metuakanis a illegitimate activity because it has negative effect that can destructive the function of brain such as drunk. Secondly, metuakanis delinquency of adolescents.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIS/2018/37/051801295
Uncontrolled Keywords: Bangunan Pengetahuan, Metuakan
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 641 Food and drink > 641.2 Beverages (drinks) > 641.22 Wine
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 30 Apr 2018 01:20
Last Modified: 16 Oct 2021 03:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9974
[thumbnail of BAGIAN DEPAN.pdf]
Preview
Text
BAGIAN DEPAN.pdf

Download (810kB) | Preview
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (281kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (335kB) | Preview
[thumbnail of BAB III.pdf]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (203kB) | Preview
[thumbnail of BAB IV.pdf]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (544kB) | Preview
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (440kB) | Preview
[thumbnail of BAB VI.pdf]
Preview
Text
BAB VI.pdf

Download (96kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (238kB) | Preview
[thumbnail of 9. LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
9. LAMPIRAN.pdf

Download (316kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item