Andriani, Rani Dwi (2017) Pengaruh Suhu Dan Lama Pengeringan Terhadap Aktivitas Antioksidan Teh Herbal Daun Nypa Fruticans. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pengeringan pada proses pembuatan teh yang akan mempengaruhi kandungan bioaktifnya. Teh merupakan minuman yang berasal dari pucuk daun tanaman teh (Camellia sinensis) yang mengandung polifenol dan katekin. Sejumlah publikasi menegaskan bahwa polifenol dan katekinnya berperan sebagai antioksidan, antikanker, antidiabetes, anti penyakit jantung dan anti sejumlah penyakit degeneratif lainnya. Nipah (Nypa fruticans) dikelompokkan dalam ekosistem hutan mangrove. Daun nipah mengandung komponen bioaktif seperti golongan flavonoid dan polifenol yang memiliki aktivitas antioksidan. Penggunaan daun nipah biasanya sebagai atap rumah, pengganti kertas rokok, atau sebagai teh. Teh herbal merupakan sebutan untuk ramuan bunga, daun, biji, akar atau buah kering untuk membuat minuman. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui suhu dan lama pengeringan terbaik yang menghasilkan aktivitas antioksidan paling tinggi pada teh herbal daun nipah. Metode yang digunakan adalah eksperimental. Sebelumnya dilakukan penelitian pendahuluan dengan dengan menguji aktivitas antioksidan daun dan buah nipah. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Penelitian utama menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial menggunakan faktor suhu dan lama pengeringan. Variasi suhu pengeringan antara lain 40, 50 dan 60 (°C) dengan lama pengeringan 24, 36, 48 (jam). Hasil yang didapatkan diolah menggunakan ANOVA dan jika berbeda nyata dilanjutkan menggunakan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik pada sampel A2B2 (Suhu 50°C selama 36 jam) dengan nilai IC50 sebesar 136,162 ± 1,87 ppm dengan klasifikasi aktivitas antioksidan sedang.
English Abstract
Drying of the tea making process that will affect its bioactive content. Tea is a beverage derived from tea plant leaves (Camellia sinensis) which contains polyphenols and catechins. A number of publications confirmed that polyphenols and catechins act as antioxidants, anticancer, antidiabetes, anti-heart disease and other degenerative diseases. Nipah (Nypa fruticans) are grouped in the mangrove forest ecosystem. Nipah leaves contain bioactive components such as flavonoids and polyphenols that have antioxidant activity. The use of nipah leaves is usually as a house roof, a substitute for cigarette paper, or as a tea. Herbal tea is the name for the herbs of flowers, leaves, seeds, roots or dried fruit to make a drink. The purpose of this study was to determine the best temperature and drying time that produced the highest antioxidant activity in nipah herbal tea. The method used is experimental. Previously conducted preliminary research by testing the antioxidant activity of leaves and fruit of nipah. Testing of antioxidant activity using DPPH method. The main research used Factorial Random Design (RAL) using temperature and drying time. Drying temperature variations include 40, 50 and 60 (°C) with a drying time of 24, 36, 48 (hour). The results obtained were treated using ANOVA and if significantly different were continued using the Tukey test. The results showed the best treatment in A2B2 sample (Temperature 50 ° C for 36 hours) with IC50 value of 136,162 ± 1,87 ppm with classification of medium antioxidant activity.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2017/940/051712397 |
Uncontrolled Keywords: | daun nipah, teh herbal, suhu, lama pengeringan, antioksidan |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 663 Beverage technology > 663.9 Nonalcoholic brewed beverages > 663.96 Herbal teas |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 21 Dec 2017 04:21 |
Last Modified: | 28 Sep 2020 13:00 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7372 |
Actions (login required)
View Item |