Penambahan Tepung Daun Beluntas (Pluchea indica L.) Dalam Ransum Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan, Konversi Pakan, Dan Awal Bertelur Pada Burung Puyuh(Coturnix coturnix japonica)

Arimbi, Rizza Endah Dewi (2020) Penambahan Tepung Daun Beluntas (Pluchea indica L.) Dalam Ransum Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan, Konversi Pakan, Dan Awal Bertelur Pada Burung Puyuh(Coturnix coturnix japonica). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Puyuh (Coturnix coturnix japonica) dikenal masyarakat memiliki produktifitas yang tinggi dan dapat dipelihara pada lingkungan terbatas. Biaya pengeluaran terbesar dalam pemeliharaan adalah pakan, sehingga perlu dilakukan pemanfaatan tanaman pagar namun masih dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ternak diantaranya yaitu daun beluntas (Pluchea indica L.). Daun beluntas mengandung nilai nutrisi seperti protein kasar, lemak kasar, serat kasar, ME, Ca, dan P yang dibutuhkan dalam metabolisme puyuh. Penelitian ini dilaksanakan berkelompok pada tanggal 14 September 2019 sampai 16 November 2019 di Jl. Saxophone 3 RT. 7 RW.5 Tunggul Wulung,Malang. Analisis Proksimat dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Universitas Muhammadiyah Malang dan Tepung daun beluntas diproduksi di Materia Medika Batu. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun beluntas (Pluchea indica L.) pada ransum dengan persentase berbeda terhadap performans produksi (konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan) serta umur pertama bertelur pada puyuh (Coturnix coturnix japonica). Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan informasi tentang pengaruh penggunaan tepung daun beluntas untuk sebagai referensi dalam pengembangan usaha peternakan. Materi yang digunakan dalam penelitian yaitu burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) umur 14 hari dengan jumlah 120 ekor yang diperoleh dari Ngantru,Tulungagung. Pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan lengkap puyuh petelur berbentuk crumble yang di produksi PT. Japfa Comfeed Indonesia serta pakan perlakuan berupa daun beluntas yang telah ditepungkan. Metode penelitian adalah metode percobaan yang dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan sebanyak 4 dengan 6 kali ulangan sehingga terdapat 24 unit kandang percobaan. Masing-masing unit kandang percobaan terdapat 5 ekor burung puyuh. Adapun perlakuan yang diberikan puyuh yaitu P0= Pakan basal 100%, P1= Pakan basal + 2% daun beluntas, P2= Pakan basal + 4 % daun beluntas, P3= Pakan basal + 6% daun beluntas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung daun beluntas pada pakan puyuh memberikan perbedaan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan umur pertama bertelur. Hasil penelitian terhadap konsumsi pakan yaitu P0 (93,87±7,9) g/ekor, P1 (92,76±3,8) g/ekor, P2 (92,90±7,87)g/ekor, dan P3 (92,30±7,68) g/ekor. Perbedaan pengaruh terhadap pertambahan bobot badan yaitu P0 (20,73±1,04)g/ekor, P1 (20,43±1,29) g/ekor, P2 (20,11±1,05) g/ekor, dan P3 (20,24±1,38) g/ekor. Perbedaan pengaruh terhadap konversi pakan yaitu P0 (5,34±0,24), P1 (5,74±0,48), P2 (5,95±0,32), P3 (5,84±0,57). Perbedaan pengaruh terhadap umur pertama bertelur yaitu P0 (44±4,07) hari, P1 (45±2,58) hari, P2 (44±2,59) hari, dan P3 (45±3,14). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan tepung daun beluntas (Pluchea indica L.) dalam penelitian tidak merubah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan awal bertelur pada burung puyuh (Cortunix cortunix japonica).

English Abstract

The aim of study was to determine the effect of addition beluntas leaf flour in feed to the performans quail. This study used 120 quails which were obtained from Ngantru, Tulungagung. The quails were divided into four treatments: P0 (without addition of beluntas leaf flour), P1 (2% addition of beluntas leaf flour), P2 (4% addition of beluntas leaf flour), P3 (6% addition of beluntas leaf flour) and consisted of six replications, each replication consists of five quails. Data were analyzed by ANOVA (Analysis Of Varience) completely randomized design (RAL) and if there were any significant differences among variables, it would be continued tested by Honestly Significant Difference Test (HSD test). The average of production performance ranged from 92,30±7,68 grams/grain to 93,87±9,80 grams/grain, the average namely on body weight ranged from 20,11±1,05 grams/grain to 20,73±1,04 grams/grain, feed conversion ranged from 5,34±0,24 grams/grain to 5,95±0,32 grams/grain and first age laying eggs ranged from 44±2,59 to 45±3,14. The result of study showes that the treatments of addition beluntas leaf flour in feed gave no significant difference (P>0.05) in production performance, body weight, feed conversion and first age laying. The conclusion of this study is that the addition of beluntas leaf flour in quail feed were increase it was no significant effect of in production performance, body weight, feed conversion and first age laying.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0520050153
Uncontrolled Keywords: quails, beluntas leaf flours, performance production
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.5 Chickens and other kinds of domestic birds > 636.59 Other poultry > 636.590 85 Quails
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 15 Feb 2021 04:06
Last Modified: 15 Jul 2022 01:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/182993
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
0520050198-Rizza Endah Dewi Arimbi (2).pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item