Khoir, Moh Hamidatul (2020) Estimasi Heritabilitas Dan Korelasi Genetik Berat Telur Dan Produksi Telur Itik Alabio. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Itik Alabio memiliki potensi besar sebagai penghasil telur dan daging. Produksi telur itik Alabio berkisar 200 sampai 250 butir per ekor per tahun. Peningkatan produksi ternak dan mutu genetik dapat dicapai melalui seleksi yang didasarkan pada parameter genetik yaitu heritabilitas dan korelasi genetik. Sifat kuantitatif penting pada itik yang digunakan dalam program seleksi adalah berat telur, produksi telur 3 bulan dan produksi telur total 1 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai heritabilitas dan korelasi genetik berat telur, produksi telur 3 bulan dan produksi telur total 1 tahun pada itik Alabio. Manfaat dari penelitian ini sebagai dasar dalam melakukan seleksi pada generasi berikutnya. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Pelaihari, Kalimantan Selatan mulai 1 Juli sampai 1 Agustus 2019. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 73 ekor itik Alabio, keturunan dari pasangan 20 pejantan dengan 20 betina. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan pada beberapa kriteria: itik Alabio yang sudah berproduksi dan memiliki catatan silsilah, produksi telur 3 bulan, produksi telur total 1 tahun, dan berat telur. Variabel yang diamati adalah produksi telur 3 bulan, produksi telur total 1 tahun, dan berat telur. Parameter genetik yang dianalisis adalah nilai heritabilitas dan korelasi genetik. Komponen ragam dan peragam dihitung menggunakan analisis ragam dan peragam pola satu arah unbalanced design dengan model single pair mating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan produksi telur 3 bulan dan produksi telur total 1 tahun berturut-turut sebanyak 83±8,10 butir/ekor, 243±35,89 butir/ekor, dan rataan berat telur sebesar 60,57±3,99 gram/butir. Nilai heritabilitas untuk produksi telur 3 bulan, produksi telur total 1 tahun dan berat telur masing-masing sebesar 0,72±0,53; 0,68±0,52 dan 0,33±0,51. Nilai korelasi genetik produksi telur 3 bulan dengan produksi telur total 1 tahun sebesar 0,36±0,46, produksi telur 3 bulan dengan berat telur sebesar -0,24±0,70, dan produksi telur total 1 tahun dengan berat telur sebesar -0,85±0,21. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai heritabilitas produksi telur 3 bulan dan produksi telur total 1 tahun termasuk dalam kategori tinggi (h2>0,50), sedangkan nilai heritabilitas berat telur termasuk kategori sedang (h2=0,20 sampai 0,50). Nilai korelasi genetik pada produksi telur 3 bulan dengan produksi telur total 1 tahun termasuk kategori positif sedang (0,25 sampai 0,50), korelasi genetik berat telur dengan produksi telur 3 bulan termasuk kategori negatif sedang (-0,25 sampai -0,50) dan korelasi genetik berat telur dengan produksi telur total 1 tahun termasuk kategori negatif tinggi (>-0,50). Disarankan seleksi dilakukan berdasarkan produksi telur 3 bulan karena memiliki nilai heritabilitas yang tinggi dan korelasi genetik positif dengan produksi telur 1 tahun.
English Abstract
The aims of this research were to find out the heritability and genetic correlation for egg production and egg weight in Alabio duck. This research was started on 1 July to 1 August 2019 in BPTU-HPT Pelaihari, Tanah Laut district, South Kalimantan. Samples were taken by purposive sampling. Material used were 73 heads of Alabio ducks in layer phase offsprings of 20 pairs of sire and dam of 5th generation. The variable observed were third month of egg production (EP3), one year of egg production (EP12) and egg weight (EW). The method used was case study. Component of variance and covariance were calculated using analysis of variance (ANOVA) and analysis of covariance (ANCOVA) with unbalanced one way design. Estimation of heritability and genetic correlation were calculated using full sib correlation by single pair mating. The result showed that mean for EP3, EP12 and EW were 83±8.10, 243±35.89 and 60.57±3.99, respectively. The value of heritability were 0.72±0.53, 0.68±0.52 and 0.33±0.51 for EP3, EP12 and EW, respectively. The genetic correlation for EP3 - EP12, EP3 - EW and EP12 - EW were 0.36±0.46, -0.24±0.70, and -0.85±0.21, respectively. Based on the result, it can be concluded that the heritability for EP3 and EP12 were categorized as high value, the heritability of EW was categorized medium value. The genetic correlation for EW, EP3 and EP12 were negative value.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0520050093 |
Uncontrolled Keywords: | full sib correlation, offspring, single pair mating |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.5 Chickens and other kinds of domestic birds > 636.59 Other poultry > 636.597 Ducks |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 02 Feb 2021 01:21 |
Last Modified: | 12 Jan 2023 05:24 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/182430 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
0520050093-Moh Hamidatul Khoir.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |