Elislah, Neli (2020) Representasi Gender Dalam Web Series “Axelerate The Series” Pada Media Youtube. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Web Series milik perusahaan Indonesia telah menjamur pada media YouTube, pola beriklan baru oleh perusahaan telah merambah pada pembuatan konten kreatif. Hal ini menghasilkan ketegangan antara kepentingan pribadi dan barang milik publik. Web Series sebagai konten dalam ruang publik yang merupakan barang publik, sekaligus memiliki sifat lain, sebagai komoditas bagi perusahaan, untuk melaksanakan perluasan sistem pemasaran melaui media sosial. Salah satu Web Series tersebut adalah “Axelerate The Series”, dengan mengangkat isu mengenai gender sebagai bentuk pemasaran produk wewangian laki-laki, Axe. Sehingga melalui konten, publik secara tidak langsung digiring kepada persuasi pembelian produk secara tersembunyi (Soft-Selling). Sedangkan media memiliki kekuatan (hegemoni), tidak hanya dapat mencerminkan opini publik, juga dapat membentuk opini dan wacana publik. Karena itu dalam penelitan ini penulis ingin melihat representasi gender dalam sebuah Web Series “Axelerate The Series”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan paradigma konstruktuvis. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dokumentasi screen capture potongan adegan dalam film yang kemudian dibedah dalam tabel sinematografi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis wacana Teun a Van Djik dengan tiga dimensi secara teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Hasil penelitian ini melihat wacana gender direpresentasikan melalui konsep maskulinitas baru dalam karakter tokoh Mas Jay yang memiliki karakter laki-laki dengan sifat Fatherhood dan Metrosexual. Web Series Axe yang merupakan konten yang didasarkan oleh kepentingan perusahaan dalam melakukan pemasaran produk, menghasilkan konten yang masih membawa budaya patriarkhi didalamnya, meletakkan perempuan dalam posisi marjinal dalam gender. Maskulinitas baru dihadirkan dengan tujuan akhir laki-laki untuk mendapatkan perempuan dalam cerita. Penggunaan sebuah konten dalam YouTube sebagai media pemasaran baru dalam konten kreatif, menghasilkan praktik komodifikasi konten dengan memanfaatkan wacana gender sebagai sebuah komoditas. Penciptaan komoditas melibatkan beberapa pihak, Pihak yang paling berperan itu sendiri adalah, Angga Dwimas Sasongko sebagai sutradara orang yang berperan dalam hal kreatif bersama tim produksi lainnya dan perusahaan PT Unilever Indonesia tbk melalui produsen wewangian laki-laki Axe sebagai pemilik modal. Web Series atas hasil komodifikasi konten menghasilkan pesan yang mencerminkan kepentingan pemilik modal.
English Abstract
Indonesian company Web Series has grow rapidly on YouTube media, new advertising patterns by the company have penetrated creative content creation. This cause tensions between private interests and public good. Web Series as content in public space which is a public good, often has a function as a commodity for companies, to carry out the expansion of the marketing system through social media. "Axelerate The Series" is one of the web series that raises gender issues as a form of marketing for men's fragrance products, Axe. Through content the public indirectly directed to purchase the product (Soft-Selling). While the media has the power (hegemony), not only can reflect public opinion, also can form an opinion and public discourse. Accordingly in this study the author wants to see gender representation in a Web Series "Axelerate The Series". This research uses descriptive qualitative approach with constructivist paradigm. Methods of collecting data using documentation. This study uses Teun a Van Djik's discourse analysis technique with three dimensions in text, social cognition and social context. The results of this research understand that gender discourse is represented through a new concept of masculinity in Mas Jay's character which has a male character representing the concept of fatherhood and metrosexual. Web Series Axe is content created based on the interests of companies in marketing products, producing content that still carries a patriarchal culture in it, putting women in marginal positions in gender. The new masculinity is ultimately intended as a way to get women in the story. The use of a content on YouTube as a new marketing medium in creative content, results in the commodification of content by making gender discourse a commodity. The process of creating exchange value in communication content involves labor in it, Angga Dwimas Sasongko as director, the person who has a role in creative matters with other production teams.but overall the company PT Unilever Indonesia tbk through the producer of male fragrance Axe as the owner of capital as a determinant of content. Web Series of the results of the commodification of content produces messages that reflect the interests of the owners of capital.
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0520110066 |
| Uncontrolled Keywords: | Web Series, wacana gender, komodifikasi konten, Web Series, gender discourse, commodification of content |
| Subjects: | 300 Social sciences > 302 Social interaction > 302.2 Communication > 302.23 Media (Means of communication) > 302.231 Digital media |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 28 Jan 2021 07:21 |
| Last Modified: | 03 Oct 2024 07:07 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/182175 |
![[thumbnail of Neli Elislah.pdf]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
Neli Elislah.pdf Download (5MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |