Peran Pemimpin Dalam Memotivasi Karyawan (Studi Kasus Di Rumah Makan Geprek Kak Rose Cabang Sumbersari Malang)

Oktaveansyah, Fachri (2020) Peran Pemimpin Dalam Memotivasi Karyawan (Studi Kasus Di Rumah Makan Geprek Kak Rose Cabang Sumbersari Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peran pemimpin tak lepas dari memotivasi karyawannya. Motivasi menjadi alat yang digunakan pemimpin untuk mencapai keinginan ataupun tujuan suatu perusahaan. Seorang karyawan dapat bekerja lebih baik apabila mendapatkan motivasi dari pimpinannya dan mampu menerima motivasi tersebut. Karyawan tersebut tentu mendapatkan apresiasi dari pimpinannya karena kinerja kerjanya yang sudah meningkat. Sebaliknya, apabila seorang pemimpin sudah mencoba memotivasi karyawannya dan tidak ada dampak baik atau perubahan kinerja dari karyawan, maka karyawan tersebut tidak akan mendapat apresiasi dari pemimpin berupa reward maupun bonus. Karyawan justru akan mendapatkan motivasi negatif, seperti pemberian peringatan dan hukuman dengan tujuan memacu karyawan untuk bekerja lebih baik lagi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pemimpin pada usaha Rumah Makan Geprek Kak Rose Cabang Sumbersari Malang, untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh manajer rumah makan, dan untuk mengetahui usaha yang dilakukan manajer rumah makan dalam memotivasi karyawannya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 November hingga 21 Desember 2019 di Rumah Makan Geprek Kak Rose Cabang Sumbersari Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sampel penelitian ini adalah manajer dan karyawan Rumah Makan Geprek Kak Rose Cabang Sumbersari Malang yang berjumlah 18 orang. Sampel dipilih dengan menggunakan metode total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran interpersonal manajer diantaranya adalah mengatur ritme keuangan (mengontrol penjualan, mengatur pengeluaran, dan menghitung omzet rumah makan), mengontrol SDM (mengawasi karyawan setiap shift), mengontrol bahan baku, pemimpin karyawan, pemberi arahan maupun motivasi, dan sebagai penghubung baik dengan karyawan, mitra kerja, maupun konsumen. Peran informasional manajer diantaranya pemantau informasi dari karyawan dan konsumen, pembagi informasi kepada karyawan saat briefing dan evaluasi, dan sebagai juru bicara organisasi yaitu menjadi pemimpin forum saat briefing, evaluasi, dan rapat dengan karyawan maupun antar manajer. Peran manajer dalam pengambilan keputusan sebagai entrepreneur diantaranya menciptakan inovasi dengan meluncurkan menu baru. Sebagai peredam gangguan, manajer memiliki sikap penengah saat ada masalah. Peran sebagai pembagi sumber dana dan daya berjalan seperti biasanya tanpa ada kendala, seperti mengelola keuangan rumah makan, perekrutan karyawan, menyusun struktur organisasi, dan promosi karyawan. Manajer memiliki kepribadian gaya kepemimpinan paternalistik, demokratis, dan kharismatik. Gaya kepemimpinan paternalistik manajer yaitu jarang memberikan bawahan kesempatan memberikan masukan maupun mengambil keputusan dan bersikap sebagai bapak yang terlalu melindungi. Gaya kepemimpinan demokratis manajer yaitu memperlakukan karyawan sama antara satu dengan yang lainnya, lebih mengutamakan kerja tim daripada individu, berbaur dengan karyawan, membantu karyawan, bersikap disiplin, selalu mengapresiasi kerja dari karyawan, dan mempersilahkan karyawannya untuk bekerja sefleksibel mungkin, senyaman mungkin, dengan catatan tetap tidak melanggar peraturan. Gaya kepemimpinan kharismatik manajer yaitu membangkitkan rasa percaya diri karyawan, dengan cara menjadikan manajer sebagai panutan kerja, memberi dukungan, motivasi, dan semangat, melakukan pendekatan dengan karyawan, memberi kata-kata berupa saran maupun masukan, menghimbau karyawan untuk bersikap tenang, menuntut karyawan menyelesaikan suatu tugas/pekerjaan, dan melihat karakter sesorang terlebih dahulu. Usaha manajer dalam memberi motivasi kepada karyawan yaitu memberi arahan dan semangat saat briefing, pemberian motivasi positif, membantu karyawan memecahkan suatu masalah, mengenal lebih dekat karyawan, memberi contoh pada saat memberi arahan, melakukan pendekatan secara individu, dan selalu menutupi kekurangan. Ada dua bentuk motivasi yang diberikan oleh manajer. Pertama, pemberian motivasi secara materi yaitu ditraktir makan/jajan, diajak ngopi, nonton, renang, main PS, dan diberi reward apabila omset tembus target. Kedua, pemberian motivasi secara non-materi yaitu pemberian kata-kata penyemangat, menjadikan manajer sebagai inspirasi kerja, dan memberi nasihat, masukan, maupun pujian. Adapun umpan balik dari karyawan setelah diberi motivasi yaitu karyawan menjadi lebih semangat bekerja, berterima kasih kepada manajer, mem-filter motivasi yang sudah diberikan, menjadi lebih disiplin dan baik dalam bekerja, menjadi percaya diri, mengikuti arahan dari manajer, meningkatkan kinerja, senang dengan adanya motivasi, tergantung suasana hati, dan biasa saja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peran interpersonal manajer yaitu sebagai pemimpin karyawan, pemberi arahan dan motivasi kerja, dan pembangun hubungan dengan karyawan, konsumen, maupun mitra kerja telah berperan aktif. Peran informasional manajer yaitu sebagai pemantau informasi dari karyawan dan dari luar, pembagi informasi untuk karyawan, dan juru bicara organisasi saat rapat dengan karyawan maupun antar manajer rutin dilakukan. Peran dalam pengambilan keputusan manajer yaitu menciptakan inovasi menu baru, peredam konflik kerja, dan pengelola keuangan dan SDM rumah makan berjalan dengan baik. Gaya kepemimpinan manajer cenderung kepada tiga tipe, yaitu gaya kepemimpinan paternalistik, demokratis, dan kharismatik dengan dominan tipe demokratis. Usaha yang dilakukan manajer dalam memberi motivasi kepada karyawan dominan dengan memberi arahan dan semangat saat briefing. Adapun saran dari penelitian ini adalah pihak rumah makan terutama manajer diharapkan terus menciptakan lingkungan kerja yang baik dan kondusif, seperti dengan menyediakan tempat kerja yang nyaman, fasilitas rumah makan yang lengkap, dan selalu menjaga komunikasi dengan karyawan. Serta perlu dilakukannya penelitian yang sama pada tempat usaha yang masih terbilang belum begitu sukses atau yang baru merintis suatu usaha, untuk mengetahui bagaimana peran pemimpin dalam memotivasi karyawan pada usaha yang masih baru merintis.

English Abstract

The purposes of this research were to find out the role of the leader, the leadership style, and to find out the efforts made by the restaurant manager in motivating its employees. This research was conducted from 21st November to 21st December 2019 at the Geprek Kak Rose Restaurant, Sumbersari Malang Branch. The research method using descriptive methods with a qualitative approach. The data were collected by using interview, observation, and documentation. The research sample used were the manager and employees of the Geprek Kak Rose Restaurant, Sumbersari Malang Branch. Samples were selected using the total sampling method. The results showed that the interpersonal role of a manager was as employees leader, giving direction and work motivation, and building relationships with employees, consumers, and work partners. The informational role of manager was monitoring information from employees and from outside, sharing information for employees, and spokespersons for the organization during meetings with employees and between managers. The role in making decisions from a manager was creating new menu innovations, reduce work conflicts, and manage the finance and HR of restaurants. The type of leadership style applied by the manager was three types, namely paternalistic, democratic, and charismatic leadership styles with democratic be a dominant leadership style that manager has. The manager efforts to motivate employees are to give direction and encouragement when briefing, giving positive motivation, help employees solve problems, identify employees more closely, give examples when giving directions, compare individuals, and always correct deficiencies. It can be concluded that the interpersonal role, informational role, and a role in making decisions from manager play an active role. Democratic be a dominant leadership style that manager has. The manager efforts motivate employees dominant to give direction and encouragement when briefing.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0520050052
Uncontrolled Keywords: role, leader, leadership style, motivation, employees
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.3 Personnel management (human resource management) > 658.31 Elements of personnel management > 658.314 Motivation, morale, discipline
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 26 Jan 2021 13:56
Last Modified: 12 Jan 2023 04:05
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/182114
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
0520050052-Fachri Oktaveansyah.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item