Analisis Persepsi dan Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam Program Tunda Jual Gabah di Dusun Tegal Paron, Desa Selodakon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember

Achmada, Faris (2020) Analisis Persepsi dan Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam Program Tunda Jual Gabah di Dusun Tegal Paron, Desa Selodakon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kebutuhan beras yang besar menjadikan petani sebagai pelaku pertama usahatani padi dapat memperoleh pendapatan yang wajar dari hasil panennya (Gunawan, 2004). Di sisi lain, padi merupakan tanaman musiman yang ketersediaannya melimpah pada musim panen dan berkurang jika musimnya telah lewat. Kondisi semacam ini seringkali menyebabkan fluktuasi harga yang tinggi dan tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Tunda jual merupakan suatu tindakan melakukan stabilisasi harga komoditas pertanian dengan cara tidak langsung menjual komoditas tersebut pada saat panen (harga rendah) melainkan menyimpan terlebih dahulu dan menjual pada saat harga stabil. Program tunda jual merupakan salah satu program alternatif yang mampu dilaksanakan dalam sebuah kelembagaan petani. Sistem ini dilaksanakan untuk meningkatkan harga jual komoditas. Penelitian ini bertujuan (1) Mendeskripsikan persepsi petani tehadap tunda jual di dusun Tegal Paron, Desa Selodakon Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani melakukan program tunda jual di dusun Tegal Paron, Desa Selodakon Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember. Pendekatan yang digunakan untuk penelitian ini adalah statistik deskriptif. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja. Lokasi penelitian yang dipilih yaitu Kabupaten Jember, tepatnya di Kecamatan Tanggul Desa Selodakon Dusun Tegalparon. Lokasi ini dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang menghasilkan beras terbesar di Jawa Timur. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sensus dan simple random sampling dimana total responden adalah 55 orang terdiri dari responden tunda jual dan non tunda jual. Untuk menentukan jumlah responden petani non tunda jual digunakan Simple Random Sampling dengan cara memilih secara acak petani non tunda jual dari 110 jumlah populasi petani pada Kelompok Tani Wonogiri. Jumlah sampel petani non tunda jual yang diperoleh berdasarkan perhitungan dari (Sekaran,2006) sebesar 50% dari jumlah total populasi. Adapun hasil evaluasi yang diperoleh dari penelitian analisis persepsi dan faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi keputusan petani dalam program tunda jual gabah di dusun tegal paron, desa selodakon, kecamatan tanggul, kabupaten jember adalah persepsi petani tehadap tunda jual telah sangat sesuai. Hal ini dapat diketahui dari kelima indikator input yang meliputi pemberian dana, penempatan penyuluh pertanian dan kesiapan kelompok tani menyatakan sangat sesuai. Indikator output petani menyatakan pengadaan gabah dan pembelian gabah sangat sesuai. Indikator hasil petani menyatakan ketersediaan cadangan pangan, volume pembelian gabah dan peningkatan modal usaha sangat sesuai. Indikator manfaat petani menyatakan pemanfaatan dana, kelayakan harga, kemudahan akses cadangan pangan, dan transparasi manajemen sangat sesuai. Indokator dampak petani menyatakan stabilisasi harga, ketahanan pangan, dan peningkatan ekonomi sangat sesuai. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani melakukan program tunda jual di dusun Tegal Paron, Desa Selodakon Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember diperoleh hasil analisis yang di dapat petani menyatakan faktor sarana prasarana dan jarak tidak mempengaruhi petani melakukan tunda jual atau tidak melakukan tunda jual. Hal ini di buktikan dari hasil penelitian nilai signifikansi sarana prasaran sebesar 0,056 dan jarak sebesar 0,065. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi petani melakukan tunda jual meliputi kehadiran sosialisasi, luas lahan, tanggungan keluarga, produksi, pengalaman, dan tenaga kerja. Hal ini di buktikan dengan nilai signifikasi kehadiran sosialisasi sebesar 0,022, luas lahan 0,049, tanggungan keluarga 0,002, produksi 0,004, pengalaman 0,002, dan tenaga kerja 0,002. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikansi antara variabel terhadap petani melakukan tunda jual atau tidak melakukan tunda jual

English Abstract

The great need for rice makes farmers as the first perpetrators of rice farming to obtain a reasonable income from their crops (Gunawan, 2004). On the other hand, rice is a seasonal crop whose availability is abundant during the harvest season and decreases when the season has passed. Such conditions often lead to high price fluctuations and unmet community needs. Postponement of sale is an act of stabilizing the price of agricultural commodities by indirectly selling the commodity at harvest (low prices) but saving in advance and selling at a stable price. The post-sale program is an alternative program that can be implemented in a farmer's institution. This system is implemented to increase commodity selling prices. This study aims to (1) describe the perceptions of farmers regarding delayed selling in Tegal Paron sub-village, Selodakon Village, Tanggul Subdistrict, Jember Regency (2) Analyzing the factors that influence farmers' decision to delay selling programs in Tegal Paron sub-village, Selodakon Village, Tanggul District, Kabupaten Jember. The approach used for this research is descriptive statistics. Determining the location of research carried out deliberately. The research location chosen was Jember Regency, precisely in the Tanggul Subdistrict, Selodakon Village, Tegalparon Hamlet. This location is based on the consideration that Jember Regency is one of the districts that produce the largest rice in East Java. The sampling technique used in this study is the census and simple random sampling technique where the total respondents were 55 people consisting of postponed and non-postponed respondents. To determine the number of respondents of nondelayed selling farmers, Simple Random Sampling is used by randomly selecting non-delayed selling farmers from 110 total population of farmers in the Wonogiri Farmers Group. The number of samples of non-selling farmers obtained based on calculations from (Sekaran, 2006) is 50% of the total population. Based on research results obtained from analytical research and socioeconomic factors that increase farmers' decisions in the rice selling delay program in the village of Tegal Paron, Selodakon Village, Dike Subdistrict, Jember Regency, the partnership between farmers and the farmers has been very appropriate. This can be seen from the input of indicators provided by the funds, placement of agricultural instructors and the readiness of the farmer groups stated very appropriate. Indicators of the results of farmers agreeing to the procurement of grain and grain purchase are very appropriate. The agreed agricultural yield indicators approve food reserves, grain purchase volume and increase in business capital are very appropriate. Indicators of Farmer Benefit approving funds, price feasibility, easy access, and management transparency are very appropriate. Indocators increasing farmers agree on price stabilization, food security, and economic improvement are very appropriate. Factors influencing the decision of farmers to delay the sale program in the hamlet of Tegal Paron, Selodakon Village, Tanggul Subdistrict, Jember District, obtained the results of an analysis that the farmers stated that the infrastructure and distance factors did not influence farmers to delay selling or not delaying selling. This is evidenced from the results of the study the significance of the target facilities of 0.056 and a distance of 0.065. Thus it can be said that there is no significant influence. Factors that influence farmers to delay selling include the presence of socialization, land area, family dependents, production, experience, and labor. This is evidenced by the significance value of the socialization presence of 0.022, 0.049 land area, 0.002 family dependents, 0.004 production, 0.002 experience, and 0.002 labor force. Thus it can be said that there is a significant influence between the variables on the farmers delaying selling or not delaying selling

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2020/32/052003686
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.8 Managemet of marketing > 658.83 Market research > 658.834 Consumer research
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 10 Aug 2020 06:48
Last Modified: 23 Sep 2024 06:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/181086
[thumbnail of Faris Achmada.pdf] Text
Faris Achmada.pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item