Pengaruh Waktu dan Konsentrasi H2O2 pada Pemutihan Pulp Serbuk Gergaji Sengon dengan Metode Penambahan Tekanan Autoklaf dan Ohmic Heating

Prawira, Yuda Agung (2019) Pengaruh Waktu dan Konsentrasi H2O2 pada Pemutihan Pulp Serbuk Gergaji Sengon dengan Metode Penambahan Tekanan Autoklaf dan Ohmic Heating. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Serbuk gergaji kayu sengon merupakan limbah penggergajian yang belum termanfaatkan di Desa Capang Kecamatan Purwodadi, Jawa Timur. Serbuk gergaji kayu sengon merupakan salah satu limbah penggergajian dengan kandungan selulosa yang tinggi. Salah satu alternatif pemanfaatan yang dapat dilakukan adalah dengan mengambil kandungan selulosa didalamnya untuk di ekstrak menjadi selulosa murni. Untuk mendapat selulosa dengan kemurnian yang tinggi perlu dilakukan degradasi lignin dan hemiselulosa. Salah satu cara adalah dengan melakukan delignifikasi bertahap seperti pemasakan soda dengan autoklaf dan pemutihan dengan ohmic heating. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu dan konsentrasi H2O2 yang digunakan pada proses pemutihan menggunakan ohmic heating terhadap perubahan kadar lignoselulosa bahan. Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu pemasakan soda dengan autoklaf dan pemutihan dengan ohmic heating. Penelitian ini menggunakan tiga variasi konsentrasi H2O2 yaitu 10%, 15% dan 20% dengan tiga variasi waktu tunggu yaitu 1 menit, 3 menit dan 5 menit. Masing-masing sampel dipanaskan hingga suhu 60oC dan dimulai perhitungan waktu tunggu. Pengujian lignoselulosa dilakukan menggunakan metode chesson. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan konsentrasi dan waktu tunggu memberikan pengaruh nyata terhadap nilai akhir selulosa dimana konsentrasi H2O2 serta lama waktu tunggu berbanding lurus dengan nilai selulosa yang dihasilkan. Perlakuan waktu tunggu memberikan pengaruh nyata terhadap nilai akhirix lignin dimana waktu tunggu pemanasan berbanding terbalik dengan kadar lignin yang dihasilkan. Perlakuan konsentrasi tidak memberikan pengaruh nyata pada lignin yang dihasilkan. Perlakuan konsentrasi dan waktu tunggu tidak memberikan pengaruh pada kadar hemiselulosa yang dihasilkan. Kadar selulosa tertinggi yang dihasilkan pada penelitian ini adalah 69,52%, kadar hemiselulosa dan lignin terendah adalah 6,98% dan 16,83% pada konsentrasi H2O2 20% dan waktu tunggu 5 menit. Biaya yang digunakan pada perlakuan terbaik sebesar Rp 2069,69/jam. Biaya tersebut merupakan total biaya penggunaan autoklaf selama 1 jam dan ohmic heating selama 1 jam.

English Abstract

Sawdust of sengon is waste sawmills that still have not been utilized in the village of Capang Purwodadi Sub-district, East Java. Sawdust of sengon is one of the waste sawmills that has high cellulose content. One of the alternative utilization that can be done is by taking cellulose content in it to extract into pure cellulose. To get cellulose with high purity it is necessary to degrades lignin and hemiselulose. One way is to perform a gradual delignification such as cooking soda with autoclaved and bleaching with ohmic heating. This research aims to determine the influence of time variations and H2O2 concentrations used in bleaching process using ohmic heating against the changes of lignocellulose level. This research consists of two phases, cooking soda with autoclaved and bleaching with ohmic heating. This research uses three variations of H2O2 concentration which are 10%, 15% and 20% with three variations of time which are 1 minute, 3 minutes and 5 minutes . Each sample is heated to 60oC and starts calculation of the waiting time. Lignocellulose tested using Chesson method. The results showed the treatment of concentration and waiting time gives a noticeable effect on the final value of cellulose, the concentration of H2O2 and waiting time is proportional with the result of cellulose level. The treatment of waiting time gives a noticeable effect on the final value of lignin, the time of process is inversely to the result of lignin rate. The treatment of concentration did not give effect on lignin level. The treatment of concentration and waiting time did not give effect on hemicellulose level. Thexi highest cellulose levels produced in this study were 69.52%, the lowest hemicellulose and lignin levels were 6.98% and 16.83%, that is using 20% of H2O2 concentration and 5 minute of waiting time . The cost used at the best treatment is Rp 2069,69/hour. It is the total cost of autoclaved use for 1 hour and ohmic heating use for 1 hour

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2019/245/052002070
Uncontrolled Keywords: Autoklaf, Ohmic heating, Pemutihan, Serbuk Gergaji Sengon, Autoclave, Ohmic heating, bleaching, Sawdust of Sengon.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 664 Food technology > 664.07 Tests, analyses, quality controls
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 10 Aug 2020 07:04
Last Modified: 21 Oct 2021 03:17
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/180231
[thumbnail of Yuda Agung Prawira (2).pdf] Text
Yuda Agung Prawira (2).pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item