Titisari, Catur (2018) Pengembangan Kapasitas Laboratorium Lingkungan Dalam Rangka Optimalisasi Pelayanan Publik (Suatu Studi di UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh proses pembangunan dan industrialisasi yang semakin pesat, mendorong pemerintah untuk mengendalikan proses tersebut dengan penyusunan kajian kelayakan lingkungan yang berupa AMDAL, UKL&UPL untuk pemrakarsa. Dalam kebijakan tersebut diperlukan adanya suatu laboratorium lingkungan yang dapat memberikan data tentang kualitas lingkungan hidup. Dengan memperhatikan kebutuhan pemerintah daerah akan pemantuan kualitas lingkungan dan kebutuhan pemrakarsa atau pelaku industri, maka dibentuk UPTD Laboratorium Lingkungan yang bertugas melaksanakan kegiatan teknis DLH Kabupaten Pasuruan dan melaksanakan jasa pelayanan pengujian kualitas lingkungan, baik jasa pengambilan dan pengujian kualitas air, udara, dan tanah. Saat ini, UPTD Laboratorium Lingkungan masih mampu melaksanakan satu dari tiga jenis pelayanan, yaitu pengambilan dan pengujian kualitas air saja. Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa UPTD Laboratorium Lingkungan telah melaksanakan hampir seluruh aktivitas pengembangan kapasitas berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Grindle 1997. Namun masih terdapat beberapa hal yang perlu dikembangkan lebih lanjut, seperti jumlah personi yang masih perlu ditingkatkan karena masih belum sesuai dengan peta jabatan yang ada dan pengembangan jenis pelatihan yang mendukung pelaksanaan pelayanan publik, tidak adanya sistem insentif material yang dapat memotivasi pegawai, peningkatan kompetensi teknis untuk kepemimpinan di UPTD Laboratorium Lingkungan. UPTD Laboratorium Lingkungan mempunyai budaya organisasi yang mengakar diantara anggotanya sehingga dapat tercapai pelaksanaan tugas, selain itu terdapatnya SOP yang berupa standar pelayanan dan prosedur kerja yang berupa IKM untuk bekerja di laboratorium dapat digunakan pedoman oleh personilnya guna mendukung pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat. UPTD Laboratorium juga mengembangan sarana dan prasarana agar pelaksanaan pelayanan lebih optimal.UPTD Laboratorium Lingkungan dalam pelaksanaan pengembangan kapasitasnya juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan luar seperti kondisi ekonomi dan politik serta kebijakan pemerintah baik secara makro maupun mikro. Beberapa faktor pendukung dalam pengembangan kapasitas, yaitu industrialisasi yang berkembangan, pengakuan kelemahan dan kelebihan, dukungan pimpinan dan komitmen bersama, dan budaya organisai yang mengakar. Sedangkan faktor penghambatnya adalah jumlah SDM, anggaran, dan kebijakan pemerintah terkait pengadaan barang dan jasa. Sedangkan hasil dari pengembangan kapasitas laboratorium lingkungan untuk dimensi sumber daya manusia adalah peningkatan kompetensi personil UPTD Laboratorium Lingkungan, mempertahankan status akreditasi, dan perluasan ruang lingkup akreditasi. Untuk dimensi penguatan organisasi, sarana yang digunakan untuk pengujian kualitas lingkungan mulai tercukupi dan x pengembangan website. Sedangkan untuk dimensi reformasi kelembagaan, pengembangan dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah pusat yang menyebabkan adanya perubahan struktur organisasi UPTD Laboratorium lingkungan menjadi kelas B. Selain itu, berdasarkan hasil indeks kepuasan masyarakat di tahun 2017, kinerja UPTD Laboratorium Lingkungan dalam pelaksanaan pelayanan publik secara umum mempunyai penilaian baik. Sehingga UPTD Laboratorium Lingkungan harus mempertahankan kinerjanya dalam pelaksanaan pelayanan publik.
English Abstract
Declining environmental quality caused by the increasingly rapid development and industrialization processes to encourage the process by the preparation of environmental feasibility studies that are AMDAL, UKL & UPL for the initiator. In this policy an environment is needed that can provide data on the quality of the environment. Search Google Articles pay attention to the needs of local governments will monitor the quality of the environment and the needs of proponents or industrial actors, then formed the Environmental Laboratory UPTD tasked with carrying out environmental departement technical activities in Pasuruan Regency and carrying out environmental quality testing services, both the retrieval and testing of air, air, and soil. At present, the UPTD Environmental Laboratory is still able to run one of three types of services, namely taking and managing air quality only. The findings in the field indicate that the UPTD Environmental Laboratory has carried out almost all capacity building activities based on the theory capacity building by Grindle 1997. However, there are still some things that need to be further developed, such as the number of personnel who still need to be improved because they are not yet in accordance with the position map there is and the development of types of training that support the implementation of public services, the absence of a material incentive system that can motivate employees, increase technical competence for leadership. UPTD Laboratory Environment has an organizational culture that is rooted among its members so that the implementation of tasks can be achieved, besides the existence of SOPs in the form of service standards and work procedures in the form of IKMs to work in laboratories can be used by personnel to support the implementation of services to the community. The UPTD Laboratory also develops facilities and infrastructure so that the implementation of services is more optimal. The Environmental Laboratory Laboratory Permit in the implementation of its capacity development is also influenced by external environmental conditions such as economic and political conditions and government policies both macro and micro. Several supporting factors in capacity building are industrialization, recognition of weaknesses and strengths, leadership support and shared commitment, and deep-rooted organizational culture. While the inhibiting factors are the number of human resources, budget, and government policies related to the procurement of goods and services. The results of the capacity building of environmental laboratory for the dimensions of human resources are increasing the competence of UPTD Environmental Laboratory personnel, maintaining accreditation status, and expanding the scope of accreditation. For the dimensions of organizational strengthening, the facilities used for environmental quality testing begin to be fulfilled and website development. As for the dimensions of institutional reform, development is influenced by central government policies that lead to changes in xii the organizational structure of the Environmental Laboratory UPTD into class B. In addition, based on the results of the community satisfaction index in 2017, the performance of the UPTD Environmental Laboratory in the implementation of public services generally has good ratings. . UPTD Environmental Laboratory must maintain its performance in the implementation of public services
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/352.63/TIT/p/2018/041811098 |
Uncontrolled Keywords: | PUBLIC SERVICES |
Subjects: | 300 Social sciences > 352 General considerations of public administration > 352.6 Personnel management (Human resource management) > 352.63 Civil service system |
Divisions: | S2/S3 > Magister Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 28 Jan 2020 08:48 |
Last Modified: | 28 Jan 2020 08:48 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/178419 |
Actions (login required)
View Item |