Rahmawati, Daniar Putri (2019) Analisis Kepuasan Konsumen dan Strategi Pengembangan Taman Botani Sukorambi Kabupaten Jember Sebagai Taman Wisata Berwawasan Lingkungan yang Berkelanjutan. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia memiliki keanekargaman sumber daya alam yang melimpah, baik hayati maupun non hayati. Keanekaragaman sumber daya hayati yang melimpah dapat menimbulkan potensi wisata alam yang diharapkan memiliki prospek yang bagus di Indonesia. Salah satu bentuk wisata alam di Indonesia adalah agrowisata. Salah satu kawasan wisata alam di Kabupaten Jember yang telah menerapkan konsep agrowisata sebagai taman bermain dan belajar sebagai unit usaha mereka adalah Taman Botani Sukorambi. Dalam menjalankan kegiatan usaha agrowisata ini, Taman Botani Sukorambi menghadapi berbagai kendala, yaitu adanya pesaing dan fluktuasi jumlah pengunjung yang tidak dapat diprediksi dan bervariasi setiap harinya yang disebabkan oleh berbagai macam faktor baik internal maupun ekstenal. Salah satu faktor internal pada umumnya berasal dari kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen dan salah satu faktor eksternal adalah kepuasan konsumen tersebut terhadap kualitas kepentingan dan kinerja dari pihak perusahaan tersebut (TBS). Pada tahun 2018, jumlah pengunjung Taman Botani Sukorambi sangat fluktuatif, hal ini menunjukkan bahwa daya saing agrowisata dengan tempat wisata lain semakin meningkat. Hal ini menjadi ancaman bagi pihak pengelola dan pegawai Taman Botani Sukorambi karena keberadaan objek wisata sangat bergantung pada jumlah pengunjung. Oleh karena itu, Taman Botani Sukorambi membutuhkan strategi pengembangan taman wisata yang baik untuk menjadikannya taman wisata alam berwawasan lingkungan yang berkelanjutan berdasarkan dari analisis kepuasan wisatawan. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan dan menganalisis potensi wisata yang dapat dikembangkan menjadi objek wisata baru di Taman Botani Sukorambi; 2) Menganalisis tingkat kepuasan masyarakat sebagai wisatawan tentang Taman Botani Sukorambi dan 3) Menganalisis dan merumuskan strategi pengembangan wisata di Taman Botani Sukorambi dalam rangka pengembangannya menjadi taman wisata berwawasan lingkungan yang berkelanjutan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga bulan Juli 2019 di Taman Botani Sukorambi yang terletak di Jalan Mujahir, Desa Sukorambi, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kombinasi (mixed methods) menggunakan dua bentuk penelitian, yakni penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengambilan sampel wisatawan TBS (sampel 1) adalah “Quoted Accidental Sampling” atau metode sampling insidental menggunakan rumus Time Linier Function dan didapatkan hasil 70 orang responden. Metode pengambilan sampel pihak pegawai TBS (sampel 2) dan Pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember (sampel 3) adalah metode “Purposive Sampling” dan menghasilkan 5 responden untuk sampel kedua dan satu orang responden untuk sampel ketiga. Pencarian potensi sumberdaya alam yang berpotensi menjadi objek wisata baru dilakukan dengan metode analisis data kualitatif model Miles dan Huberman. Analisis kepuasan masyarakat sebagai wisatawan TBS dianalisis menggunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA). Strategi pengembangan TBS menjadi taman wisata berwawasan lingkungan yang berkelanjutan dianalisis menggunakan metode SWOT. Terdapat lima variabel dan 24 indikator dalam penelitian IPA dan CSI sedangkan terdapat empat variabel dan 30 indikator dalam penelitian SWOT. Telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada semua atribut pertanyaan pada kuesioner IPA, CSI dan SWOT dengan hasil seluruh pertanyaan tersebut valid dan reliabel. Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, dokumentasi dan analisis data kualitatif model Miles dan Huberman diketahui bahwa hanya tujuh sumber mata air dan area persawahan saja yang dapat dijadikan sebagai objek wisata baru di TBS yang rencananya akan mulai dibangun pada tahun 2020 nanti. Tujuh sumber mata air akan disalurkan menjadi satu dan bermuara mejadi giant waterboom sedangkan area persawahan akan dijadikan sebagai wisata tanam padi organik. Berdasarkan hasil analisis Customer Satisfaction Index (CSI) diperoleh nilai CSI sebesar tujuh puluh empat persen (74%) dimana nilai CSI 71% < X ≤ 77% diinterpretasikan sebagai “Cause for Concern” atau “Membutuhkan Perhatian Lebih”. Dari hasil analisis Importance Performance Analysis (IPA) terdapat delapan atribut yang masuk pada kuadran I, tujuh atribut pada kuadran II, empat atribut pada kuadran III dan lima atribut pada kuadran IV. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kinerja dan kepentingan pihak pengelola dan pegawai masih belum cukup memuaskan wisatawan TBS dan masih membutuhkan perhatian lebih untuk ditingkatkan kinerjanya pada beberapa atribut yang masih memerlukan perbaikan. Atribut yang masih memerlukan perbaikan masuk pada kuadran I pada Diagram Kartesius IPA. Untuk menaikkan prosentase kepuasan wisatawan TBS, peneliti menggunakan teknik analisis SWOT dengan mencari faktor internal perusahaan yang berupa kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) serta faktor eksternal perusahaan yang berupa peluang (opportunity) dan ancaman (threat) untuk merumuskan strategi terbaik yang dapat dilakukan bagi pihak pengelola TBS. Dari hasil analisis SWOT diperoleh nilai total pada variabel kekuatan sebesar 1,94; kelemahan 1,48; peluang 1,16 dan ancaman 2,37. Titik koordinat X didapatkan dari total nilai kekuatan (S) dan kelemahan (W) pada tabel IFAS dan diperoleh nilai sebesar 0,46 sedangkan titik koordinat Y didapatkan dari total nilai peluang (O) dan ancaman (T) pada tabel EFAS dan diperoleh nilai sebesar -1,22. Dari titik koordinat X dan Y diketahui bahwa kedua titik tersebut berada pada kuadran II (strategi ST) dan harus dilakukan strategi diversifikasi konsentrik. Saran yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian ini adalah pihak pengelola dan pegawai TBS diharapkan tidak mengeksploitasi sumberdaya alam tersebut dengan tetap memperhatikan upaya konservasi dari tujuh sumber mata air, Sungai Sumberan dan area persawahan, disarankan untuk melakukan pengolahan air limbah yang bersifat “On Site Treatment” agar limbah domestik yang dihasilkan dari kegiatan pariwisata dapat diminimalisir jumlah polutan yang berbahaya bagi lingkungan sehingga menghasilkan buangan akhir yang tidak membahayakan lingkungan, pihak pengelola perlu untuk melakukan studi banding bersama dengan pegawai yang mumpuni di bidang pariwisata untuk dapat meningkatan mutu, memperluas usaha, memperbaiki sebuah sistem, penentuan kebijakan baru dan memperbaiki/meningkatkan hal lain yang berkaitan dengan kepariwisataan di TBS dan lain sebagainya
English Abstract
Indonesia has abundant diversity of natural resources, both biological and non biological. The diversity of biological resources that are abundant can lead to the potential of natural tourism which is expected to have good prospects in Indonesia. One form of natural tourism in Indonesia is agrotourism. One of the natural tourism areas in Jember Regency which has implemented the concept of agrotourism as a playground and learning as their business unit is Sukorambi Botanical Garden (TBS). In carrying out this agrotourism business activity, Sukorambi Botanical Garden faces various obstacles, namely the presence of competitors and fluctuations in the number of visitors that cannot be predicted and vary each day due to various internal and external factors. One internal factor generally comes from the quality of services provided to consumers and one external factor is the customer satisfaction with the quality of the importance and performance of the company (TBS). In 2018, the number of visitors that came to Sukorambi Botanical Garden are very fluctuating, this shows that the competitiveness of agrotourism with other tourist attractions is increased. This is a threat to the management and employees of Sukorambi Botanical Garden because the existence of tourist objects is very dependent on the number of visitors. Therefore, Sukorambi Botanical Garden requires a strategy of developing a good tourism park to make it a environmentally sustainable tourism park based on analysis of tourist satisfaction. The purpose of this research are: 1) Describe and analyze the tourism potential that can be developed into a new tourist attraction in Sukorambi Botanical Garden; 2) Analyzing the level of community satisfaction as tourists about Sukorambi Botanical Garden and 3) Analyzing and formulating tourism development strategies in Sukorambi Botanical Garden in order to develop it into a environmentally sustainable tourism park. The study was conducted from June to July 2019 at Sukorambi Botanical Garden located on Jalan Mujahir, Sukorambi Village, Sukorambi District, Jember Regency, East Java, Indonesia. This research was conducted with a combination of research methods (mixed methods) using two forms of research, namely qualitative and quantitative research. The data that used in this research are primary and secondary data. The TBS tourist sampling method (sample 1) is the "Quoted Accidental Sampling" using the Time Linear Function formula and the results of 70 respondents were obtained. The sampling method of the TBS employees (sample 2) and the Tourism and Culture Office of Jember Regency (sample 3) is the "purposive sampling" method and produces 5 respondents for the second sample and one respondent for the third sample. To find the potential natural resources to become a new tourist attraction is carried out using the qualitative data analysis method of the Miles and Huberman method. Analysis of community satisfaction as TBS tourists was analyzed using the Customer Satisfaction Index (CSI) and Importance Performance Analysis (IPA) methods. The strategy of developing TBS into a environmentally sustainable tourism park was analyzed using the SWOT method. There are five variables and 24 indicators in the IPA and CSI research while there are four variables and 30 indicators in the SWOT research. Validity and reliability tests have been carried out on all attributes of the questions on the IPA, CSI and SWOT questionnaire with the results of all questions are valid and reliable. Based on observations, interviews, documentation and analysis of qualitative data on Miles and Huberman's method, it is known that only seven springs and rice fields can be used as a new attractions in TBS, which are planned to begin construction in 2020. Seven springs will be channeled into one way and empties into a giant waterboom while the rice fields will be used as organic rice planting tours. Based on the results of CSI analysis, it known that CSI values is seventy four percent (74%) were obtained where a CSI value of 71% <X ≤ 77% was interpreted as "Cause for Concern" or "Needing More Attention". From the results of the IPA analysis, there are eight attributes included in quadrant I, seven attributes in quadrant II, four attributes in quadrant III and five attributes in quadrant IV. This shows that the level of importance and the performance of the managers and employees are still not enough to satisfy TBS tourists and still need more attention to improve their performance on several attributes that still need improvement. Attributes that still need improvement are entered in quadrant I in the IPA Cartesian Diagram. To increase the percentage of TBS tourist satisfaction, researchers used a SWOT analysis to looking for internal company factors in the form of strengths and weaknesses as well as company external factors in the form of opportunities and threats to formulate the best strategy that can be done for the management of TBS. From the results of the SWOT analysis, the total value of the strength variables is 1.94; the weakness variables is 1.48; the opportunity variable is 1.16 and the threat variables is 2.37. The X coordinate points are obtained from the total strength (S) and weakness (W) values in the IFAS table and a value of 0.46 is obtained while the Y coordinate points are obtained from the total opportunity (O) and threat (T) values in the EFAS table and a value of -1.22. From the coordinates X and Y, it is known that the two points are in quadrant II (ST strategy) and a concentric diversification strategy must be carried out. The suggestions that can be made from the results of this study are that the management and employees of TBS are expected not to exploit these natural resources while still paying attention to the conservation efforts of the seven springs, Sumberan River and paddy fields, it is advisable to conduct "On Site Treatment" wastewater treatment so that domestic waste generated from tourism activities can be minimized the amount of pollutants that are harmful to the environment so as to produce a final discharge that does not endanger the environment, the manager needs to conduct a comparative study with qualified employees in the field of tourism to be able to improve quality, expand business, improve a system, determining new policies and improving other matters related to tourism in TBS, etc.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/658.834 3/RAH/a/2019/041911426 |
Uncontrolled Keywords: | CONSUMER SATISFACTION, TOURISM--MANAGEMENT |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.8 Managemet of marketing > 658.83 Market research > 658.834 Consumer research > 658.834 3 Consumer attitudes, preferences, reactions |
Divisions: | Program Pascasarjana > Magister Pengelolaan Lingkungan, Program Pascasarjana |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 17 Jan 2020 07:10 |
Last Modified: | 11 Jan 2022 02:52 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/178054 |
Preview |
Text
Daniar Putri Rahmawati.pdf Download (11MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |