Fauzi, Moh Mimbar (2019) Evaluasi Potensi Rumput Odot (Pennisetum Purpureum Cv. Mott) Sebagai Hijauan Pakan Ternak. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penggunaan Rumput gajah dan tebon jagung sebagai hijauan pakan ternak (HPT) sering kali menimbulkan beberapa permasalahan. Beberapa permasalahan yang ada adalah tingginya imbangan batang, batang yang terlalu keras sehingga dibutuhkan biaya dan tenaga yang lebih untuk meningkatkan nilai pemanfaatan oleh ternak. Beberapa yang muncul dari faktor lain adalah harga tebon jagung yang relatif mahal dan tidak tersedia sepanjang taun. Keadaan ini diperburuk dengan aktivitas pemupukan dan pemanenan yang buruk. Dibalik ini semua, akir akir ini mulai dikembangkan varietas rumput gajah baru yang dikenal dengan rumput odot. Secara teori rumput odot memiliki nilai nutrisi yang lebih tinggi dibanding dengan rumput gajah dan memiliki imbangan daun yang lebih tinggi serta batang yang lebih lunak. Oleh karenanya didalam penelitian ini ditujukan untuk mengidetivikasi potensi rumput odot dibanding beberapa HPT yang umum digunakan sebagai HPT, identivikasi ini dilakukan melalui beberapa tahapan penelitian. Adapaun beberpa penelitian yang dilakukan meliputi identivikasi awal melalui penelitian in vivo untuk mengtetahui seberapa besar dampak rumput odot di banding dengan beberpa HPT lainnya sebagai pakan basal terhadap produksi susu sapi perah yang dilanjutkan dengan uji in vitro (penelitian tahap 1). Penelitian selanjutnya adalah penanaman rumput odot yang dibandingkan dengan rumput gajah dengan perlakuan pemupukan dan umur panen. Metode yang digunakan pada penelitian tahap 1 ini adalah In vivo menggunakan sapi PFH laktasi 2 s/d 4 dengan bulan laktasi 3 s/d 5. Rancangan yang digunakan adalah Bujur Sangkar Latin 4x4. Perlakuan pada penelitian ini meliputi, a. 40% Konsentrat + 30 % Tebon Jagung + 30% Rumput Odot (P1) b. 40% Konsentrat + 30 % Tebon Jagung + 30% Rumput Gajah (P2), c. 40% Konsentrat + 60 % Rumput Gajah (P3) d. 40% Konsentrat + 60 % Rumput Odot (P4). Parameter yang diamati pada penelitian ini meliputi produksi susu, IOFC, harga/liter susu, kunsumsi (BK, BO, PK), kecernaan (BK,BO,PK), nutrisi tercerna (BK, BO,PK), urea darah, glukosa darah, dan urea saliva (sebelum dan sesudah pemberian pakan. Sampel pakan pemberian selama penelitian in vivo yang telah dikomposit kemudian dilakukan analisa secara In Vitro dengan perlakuan yang sama menggunakan Rancangan Acak Kelompok 4x3. Parameter yang diamati pada tahap ini adalah aktivitas fermentasi di dalam rumen yang meliputi kecernaan BK dan BO di dalam rumen, produksi gas 96 jam, potensi produksi gas (nilai b), laju produksi gas (nilai c), biomasa mikroba rumen, sintesis protein mikroba, dan estimasi nilai energi (ME dan NE). Penelitian selanjutnya adalah penelitian tahap 2. Di dalam penelitian ini dilakukan penanaman 2 varietas rumput gajah di polybag dan yang diletakan di dalam Rumah Kaca Laboratorium Lapang Sumbersekar. Rancangan Acak Lengkap Pola Tersarang 2x4x2x3 digunakan dalam penelitian ini. Perlakuan dalam penelitian ini meliputi a. Varietas rumput gajah • Rumput odot (R1) viii • Rumput gajah (R2) b. Level pupuk Nitrogen (N) dan Sulfur (S) • Tanpa pemupukan (P0) • 500 kg N/Ha/th (P1) • 1000 kg N/Ha/th(P2) • 500 kg N + 571 Kg S/Ha/Th (P3) • 1000 kg N + 1143 Kg S/Ha/TH (P4) c. Umur panen • Umur panen 45 hari • Umur panen 60 hari Parameter yang diamati pada penelitian ini meliputi aspek agronomi (tinggi tanaman, diameter batang, panjang batang jumlah ruas/batang, panjang ruas, jumlah daun pertanaman, lebar daun, panjang daun, luas daun, jumlah tunas, prosentase batang dan prosentase daun), kandungan nutrisi (BK, BO, PK dan NDF) bagian tanaman yang meliputi batang, daun dan batang dengan daun. Hasil penelitian tahap 1 menunjukan penggunaan rumput odot sebagai pakan basal (P4) memberikan hasil terbaik dari segi ekonomi, produksi susu, konsumsi dan proses metabolisme di dalam rumen. Hal ini terkait dengan kandungan nutrisi dan nilai pemanfaatan rumput odot yang lebih tinggi dibanding HPT lainnya. Penggunaan rumput odot sebagai pakan basal mampu meningkatkan konsumsi pakan dan kecernaan pada penelitian ini. Peningkatan nilai kecernaan dan konsumsi pakan akan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan aktivitas miroba dalam rumen dan meyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh induk semang untuk kebutuhan produksi, dalam hal ini produksi susu. Terjadi peningkatan produksi susu seiring peningkatan konsumsi nutrisi pakan dan kecernaan. Hasil penelitain tahap 2 dipandang dari aspek varietas, secara umum rumput odot memilki nilai pemanfaatan yang lebih baik dibanding dengan rumput gajah. Nilai pemanfaatan ini digambarkan melalui produksi edble dan kualitas HPT. Tingginya nilai pemanfaatan rumput odot ini erat kaitanya dengan nilai nutrisi tanaman yang dipengaruhi oleh imbangan daun. Rumput odot memiliki prosentase daun yang lebih tinggi dibanding batang, disamping itu daun memiliki kualitas dan palatabilitas yang lebih tinggi dibanding batang. Perlakuan pemupukan N yang dikobinasikan dengan S pada penelitian ke 2 memberikan hasil terbaik. Pemupukan dengan 1000 kg N + 1143 Kg S/Ha/TH (P4) memberikan hasil terbaik dtinjau dari aspek produksi dan kualitas secara umum. Terjadi peningkatan pada aspek produksi dan kualitas seiring peningkatan dosis pupuk N dan S. Hal ini karena N dan S merupakan senyawa yang dibutuhkan dalam proses biosintesis protein pada tanaman. Ketersediaan N dalam tanamaan juga akan berpengaruh terhadap aktivitas hormon pertumbuhan tanaman. Ditinjau dari segi kandungan nutrisi, umur panen 45 hari memberikan hasil terbaik. Ditinjau dari segi kuantitas atau produksi pemanenan umur 60 hari memberikan hasil terbaik. Terjadi penurunan kandunga nutrisi pada kedua varietas seiring pertambahan umur tanaman. Hal ini disebabkan adanya translokasi nutrisi tanaman terutama kandungan protein dari daun sebagai organ penyimpanan fase vegetatif menuju organ reproduksi. Di sisilain peningkatan produksi biomasa pada penelitian ini erat kaitanya dengan aktivitas perkembangan sel dari waktu kewaktu dan tentunya dipengaruhi oleh aktivitas hormon pertumbuhan sepertihalnya hormon sitokinin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah aplikasi rumput odot sebagai pakan basal mampu meningkatkan produksi susu sapi perah dan beberapa aspek terkait. Rumput odot secara kualitas lebih unggul dibanding dengan rumput gajah. Pemupukan rumput odot dengan dosis pupuk 1000 kg N + 1143 Kg S/Ha/TH memberikan hasil terbaik pada aspek produksi dan kualitas. Ditinjau dari segi kualitas, pemanenan rumput pada umur potong 45 hari memberikan hasil terbaik. Ditinjau dari segi produksi, pemanenan rumput pada umur potong 60 hari memberikan hasil terbaik.
English Abstract
The use of elephant grass and corn forage as a fodder often raised several problems. Some problems are the high proportion of stems, stems that too hard, so that more costs and energy needed to increase the value of livestock utilization. Some that arise from other factors the price of corn forage which relatively expensive and not available throughout the year. This situation exacerbated by poor fertilization and harvesting activities. Behind all this, sometime later will begin to develop new cultivar of elephant grass known as odot grass. In theory, odot grass has a higher nutritional value compared to elephant grass and has a higher leaf balance and softer stems. Therefore in this study aimed at identifying the potential of odot grass compared to several HPT which commonly used as HPT, this identification is carried out through several stages of research. Some of the studies carried out included initial identification through in vivo research to find out how much the impact of odot grass compared with some other HPT as basal feed on milk production in dairy cows followed by in vitro testing (phase 1 study). Subsequent research was planting odot grass compared to elephant grass with fertilizer treatment and harvest age. The method used in the first study was In vivo, which used non-pregnant lactation Friesian Holstein Crossbred dairy cows (lactation 2-4 at 2-5 months weaning). The experimental design used the Latin Square 4x4. The treatments used in this study include a. 40% concentrate + 30 % green maize stover + 30% odot grass (T1) b. 40% concentrate + 30 % green maize stover + 30% elephant grass (T2), c. 40% concentrate + 60 % elephant grass (T3) d. 40% concentrate + 60 % odot grass (T4). Parameters observed in this study include IOFC, intake (DM, OM, and CP), digestibility (DM, OM, and CP), blood urea nitrogen, blood glucose, saliva urea nitrogen (before and after feeding). Feed samples gave during in vivo research that has been compiled and then analyzed in In Vitro with the same treatment using completely randomized block design 4x3. The parameters observed in this study were fermentation activities in the rumen which included digestibility (DM and OM), 96-hour gas production, gas production potential (value b), gas production rate (value c), rumen microbial biomass, rumen microbial synthesis, and estimated energy values (ME and NE). The next study planting of 2 varieties of elephant grass in a polybag and placed in the glasshouse. nested completely randomized design of the 2x4x2x3 was used in this study. The treatments in this study include a. Grass varietie • Mott grass (R1) • Elephant grass (R2) b. Fertilizer • No fertilization (T0) • 500 kg N/Ha/year (T1) • 1000 kg N/Ha/year (T2) xi • 500 kg N + 571 Kg S/Ha/ year (T3) • 1000 kg N + 1143 Kg S/Ha/ year (T4) c. Harvest times • 45-day • 60-day The parameters observed in this study include agronomic aspects (plant height, stem diameter, number of leaves per tiller, leaf area, SPAD, stem percentage, tiller number, and leaf percentage, number of internode and leght ), nutrient content (DM, OM, CP, and NDF and yield (Fresh yield, edible parts yield of DM yield, OM yield, CP yield) The results of research conducted 1 show the use of odot grass as basal feed (P4) gives the best results in terms of economy, milk yield, consumption and metabolic processes in the rumen. This is related to nutrition and the use-value of the odot grass which is higher than other fooders. The use of odot grass as a basal feed can increase feed consumption and digestibility in this study. Increasing the digestibility value and feed consumption will provide the nutrients needed for the activity microbes in the rumen and provide the nutrients needed by cows for production activities, in this case, milk production. An increase in milk production due to increased consumption of feed nutrients and digestibility The results of further research in research 2 generally viewed from the aspect of variety, odot grass had better utilization value compared to elephant grass. This utilization value illustrated through grass quality, and edible yield. The high-value utilization of this odot grass closely related the plant nutritional value which influenced by leaves percentage. Odot grass higher leaves percentage than the stem, besides that the leaves had higher quality and palatability than the stem N treatment that was combined with S in the third study gave the best results. Fertilization with 1000 kg N + 1143 Kg S /Ha/year (T4) gives the best results in terms of production aspects and quality in general. Increased value in some aspects of production and quality with increased doses of N and S fertilizer. This, because N and S are compounds needed in the process of protein biosynthesis in plants. The availability of N in the grass will also affect the activity of plant growth hormone In terms, nutrient content of grass, harvested at 45 days show the best result, but the production aspect harvest age at 60 days shows the best result. There a decrease in the nutrition rate in both varieties since increase plant age. that caused occur translocation of some nutrients from a vegetative organ such as leaf to some generative organs. Some nutrition means in this case, especially protein. This increase in biomass production closely related to cell growth activity over time and influenced growth hormones activity such as a cytokine. The conclusion of this study used odot grass as basal feed that can increase dairy cows milk yield and several related aspects. Odot grass better in quality compared to elephant grass. Fertilization of odot grass with fertilizer dosage of 1000 kg N + 1143 Kg S /Ha/year shows the best results in production and quality aspects. In terms, grass quality harvesting at 45 days show the best results but best results in production aspect show grass with 60 days cutting age
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/579.17/FAU/e/2019/041911396 |
Uncontrolled Keywords: | ANIMAL FEEDING, PENNISSETRUM PURPUREUM |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.085 Feeds and applied nutrition > 636.085 5 Feeds |
Divisions: | S2/S3 > Magister Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 08 Jan 2020 07:00 |
Last Modified: | 25 Oct 2021 03:56 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177641 |
Text
Moh Mimbar Fauzi (2).pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |