Putri, Sabrina Eka (2019) Pengaruh Perbedaan Rasio Pelarut Asam Asetat Dan Lama Waktu Ekstraksi Terhadap Karakteristik Kimia Kolagen Kulit Ikan Kakatua (Chlorurus Sordidus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kolagen adalah protein paling melimpah di vertebrata dan mengandung sekitar 25% dari total protein vertebrata yang keberadaannya di kulit, tulang, ligamen, tulang rawan dan jaringan ikat hewan lainnya. Kolagen ikan dianggap sebagai alternatif terbaik karena ketersediaannya yang tinggi, tidak ada resiko penularan penyakit dan tidak ada hambatan agama. Ikan kakatua merupakan salah satu komoditas ekspor dengan nilai ekonomi tinggi. Sebesar 50%-70% dari bahan baku yang dihasilkan selama produksi adalah limbah, salah satunya kulit ikan kakaktua. Oleh karena itu, pemanfaatan kulit ikan kakaktua perlu dioptimalkan, terutama digunakan untuk produk bernilai tinggi seperti kolagen. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan rasio pelarut dan lama waktu ekstraksi yang optimal terhadap rendemen dan karakteristik kolagen dari kulit ikan kakatua (Chlorurus sordidus). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen dan deskriptif. Metode eksperimen dilakukan untuk menentukan rendemen kolagen kulit ikan kakatua (Chlorurus sordidus) yang dihasilkan. Perlakuan penelitian ini terdiri dari perbedaan rasio pelarut dengan perbandingan kulit ikan dan asam asetat sebesar 1:10 dan 1:20 dan perbedaan lama waktu yaitu 24 jam dan 36 jam. Rancangan Percobaan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan menggunakan 3 kali ulangan. Sedangkan metode deksriptif digunakan untuk menganalisis hasil dari berat molekul protein, FTIR (Fourier Transform Infra-Red) dan asam amino. Data yang diperoleh dari rendemen kemudian dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dengan uji F pada taraf 5%, dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil rendemen kolagen kulit ikan kakatua terdapat pengaruh nyata (P<0,05) di mana hasil rendemen tertinggi didapatkan pada perlakuan 1:20 (w/v) selama 36 jam sebesar 51,80% dan terendah pada perlakuan 1:10 (w/v) selama 24 jam sebesar 29,83%. Sementara itu, analisis Fourier Transform Infra-Red didapatkan hasil serapan yaitu Amida A, Amida B, Amida I, Amida II, dan Amida III yang merupakan karakteristik dari kolagen. Hasil pola elektorforesis terdapat α1 dan α2 sebagai kandungan utama dengan berat molekul protein sebesar 93-106 kDa. Selain itu, hasil analisis asam amino kolagen kulit ikan kakatua didapatkan jumlah asam amino tertinggi yaitu glisin, prolin dan alanin, dimana keberadaan asam amino tertinggi tersebut mencirikan karakteristik kolagen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlakuan rasio sampel dengan volume pelarut dan lama waktu ekstraksi berpengaruh nyata terhadap rendemen kolagen cair kulit ikan kakatua (Chlorurus sordidus) dengan hasil yang optimal pada perlakuan 1:20 selama 36 jam dengan rata-rata sebesar 51,80%. Kolagen dari kulit ikan kakatua (Chlorurus sordidus) dengan karakteristik gugus fungsi kolagen kulit ikan kakatua menunjukkan puncak serapan di area amida A, amida B, amida I, amida II, dan amida III. Dan hasil profil SDS-PAGE terdapat α1 dan α2 dengan berat molekul sebesar 93-106 kDa. Kemudian untuk kandungan asam amino yang dominan adalah glisin, prolin dan alanin. Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini yaitu perlu dilakukan uji karakteristik fisika seperti uji warna, viskositas dan pengujian kandungan hidroksiprolin pada uji asam amino.
English Abstract
-
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPIK/2019/786/051908836 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 664 Food technology > 664.07 Tests, analyses, quality controls |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 28 Jul 2020 06:35 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 23:45 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177424 |
Preview |
Text
SABRINA EKA PUTRI (2).pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |