Safarna, Deno Bashit (2019) Pengaruh Penambahan Kapulaga (Amomum Compactum) Terhadap Kandungan Lemak, Kandungan Protein Dan Tingkat Kesukaan Pada Telur Asin. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pemanfaatan tanaman rempah sebagai campuran pada bahan makanan semakin banyak digunakan di kalangan masyarakat, sebagian besar beranggapan bahwa tanaman obat tidak menimbulkan efek samping, sehingga masyarakat banyak yang memanfaatkan sebagai bahan campuran makanan sebagai alternatif untuk mengolah produk makanan. Kapulaga adalah salah satu rempah dapur yang banyak digunakan sebagai bahan masakan atau minuman tradisional. Pada biji kapulaga memiliki kandungan nutrisi yaitu lemak (6,7g), protein (10,76 g), karbohidrat (68,47 g) dan serat (28 g) per 100 gramnya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Juni sampai dengan 20 Juli 2018 di Laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian dan Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kapulaga terhadap kandungan lemak, protein dan tingkat kesukaan pada telur asin. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan nutrisi dari telur asin. Materi penelitian yang digunakan yaitu telur itik dengan berat 60-65 gram, kapulaga, serbuk batu bata merah, air dan garam. Metode yang digunakan adalah percobaan Rancangan Acak Lengkap (Completely randomized Design) dengan 3 perlakuan dari P0 (Amommum Compactum 0%), P1 (Amommum Compactum 10%), P2 (Amommum Compactum 20%), dan P3 (Amommum Compactum 30%) serta 4 ulangan. Apabila perlakuan menunjukkan hasil berbeda akan di lajutkan Uji Jarak Berganda Duncan. Variabel yang diamati meliputi kadar lemak, kadar protein, dan tingkat kesukaan telur asin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Kapulaga pada perlakuan P1, P2 dan P3 menunjukkan hasil berbeda nyata (P<0,05) terhadap kandungan lemak pada telur asin, namun berbeda tidak nyata pada kandungan protein dan tingkat kesukaan. Rataan kandungan lemak secara berurut dari yang terendah yaitu P3, dengan nilai kandungan lemak P3 (13,97% ± 0,40 g), P2 (14,75% ± 0,82 g), P1 (15,50% ± 0,76 g) dan P0 (16,32% ± 1,07 g) . Kandungan protein pada telur asin, telur dengan perlakuan P0 mempunyai rataan terendah (11,12% ± 0,94 g) dilanjutkan dengan P1 (11,74% ± 0,63 g), P2 (12,32% ± 0,37 g) dan P3 (12,35% ± 0,30 g) . Nilai tingkat kesukaan (warna) diperoleh rataan dari terendah hingga tertinggi yaitu telur dengan perlakuan P0 (3,73% ± 0,18 g) dilanjutkan dengan P1 (3,73% ± 0,23 g), P3 (3,84% ± 0,28 g) dan P2 (3,93% ± 0,17 g) . Nilai tingkat kesukaan (rasa) diperoleh rataan dari terendah hingga tertinggi yaitu telur dengan perlakuan P0 (2,87% ± 0,59 g), dilanjutkan dengan P3 (2,87% ± 0,74 g), P1 (2,89% ± 0,83 g) dan P2 (3,03% ± 0,76 g). Nilai tingkat kesukaan (tekstur) diperoleh rataan dari terendah hingga tertinggi yaitu telur dengan perlakuan P2 (2,54% ± 0,23 g), dilanjutkan dengan P1 (2,62% ± 0,19 g), P0 (2,63% ± 0,18 g) dan P3 (2,72% ± 0,23 g). Kesimpulan dari penelitian adalah penambahan kapulaga (Amommum Compactum) pada proses pengasinan telur asin dengan taraf penambahan kadar kapulaga 10-30% tidak memberikan pengaruh terhadap kandungan protein telur asin. Namun, memberikan pengaruh pada penurunan kandungan lemak telur asin sekitar 2,45%. Hasil terbaik pada tingkat kesukaan di peroleh pada perlakuan P2 dengan penambahan kapulaga 20%.
English Abstract
The purpose of this study is to determine the level of fat, protein, and preference in salted eggs after the addition of cardamom. In correlation with that, the design of the research consists of 16 duck eggs, 1 kg of cardamom, and 2 kg of coarse salt. The method used is Completely Randomized Design with 3 treatments and 4 repetition which includes T0 (Amommum Compactum 0%), T1 (Amommum Compactum 10%), T2 (Amommum Compactum 20%), and T3 (Amommum Compactum 30%). If there is a treatment which generates a significantly different or similar result, it will be continued with Duncan's Multiple Range Test. The results show that the addition of cardamom on treatment T1, T2, and T3 has a significantly different effect (P<0.05) on the level of fat contained in salted eggs. However, there is no significant difference in the protein and level of preference. Consecutively, from the lowest to the highest, the average fat content on the livestock is P3 (13.97 ± 0.40 g) P2 (14.75 ± 0.82 g), P1 (15.50 ± 0.76 g), and P0 (16.32 ± 1.07 g). On the other hand, the protein of the salted eggs on treatment P0 had the lowest average value that is (11.12 ± 0.94 g) continued with P1 (11.74 ± 0.63), P2 (12.32 ± 0.37 g), and P3 (12.35 ± 0.30). It is also obtained that the average level of preference (color) from lowest to highest is eggs with treatment P0 (3.73 ± 0.18 g), P1 (3.73 ± 0.23), P3 (3.84 ± 0.28 g), and P2 (3.93 ± 0.17). Furthermore, in terms of taste, the highest level of preference occurs in the eggs with treatment P0 (2.87 ± 0.59) followed by P3 (2.87 ± 0.74), P1 (2.89 ± 0.83), and P2 (3.03 ± 0.76). Last but not least, the level of preference for texture, sequentially from lowest to highest, is P2 (2.54 ± 0.23), P1 (2.62 ± 0.19), P0 (2.63 ± 0.18), and P3 (2.72 ± 0.23).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/534/051910307 |
Uncontrolled Keywords: | Cardamom, salted eggs, fat, protein, level of preference. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 637 Processing dairy and related products > 637.5 Egg processing > 637.54 Dried eggs |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 25 Sep 2020 07:04 |
Last Modified: | 25 Sep 2020 07:04 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176968 |
Actions (login required)
View Item |