Pengaruh Penambahan Tepung Kunyit Kuning (Curcuma Domestica) Dan Kunyit Putih (Curcuma Zedoaria) Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan, Konversi Pakan Dan Umur Pertama Kali Bertelur Pada Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica)

Sihombing, Bintang Natasya (2019) Pengaruh Penambahan Tepung Kunyit Kuning (Curcuma Domestica) Dan Kunyit Putih (Curcuma Zedoaria) Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan, Konversi Pakan Dan Umur Pertama Kali Bertelur Pada Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Burung puyuh merupakan ternak unggas yang telah didomestikasi dan terdiri dari beberapa jenis salah satunya puyuh Japonica (Coturnix coturnix japonica). Kemampuan berkembang biak puyuh cepat pada umur 42 hari telah mampu berproduksi dan dalam setahun puyuh mampu menghasilkan telur 250 - 300 butir. Faktor yang terpenting dalam pemeliharaan puyuh adalah pakan, biaya pakan burung puyuh dapat mencapai 80% dari total biaya pemeliharaan. Untuk mengurangi biaya tersebut peternak dapat menggunakan tepung kunyit. Kunyit adalah salah satu tanaman rempah-rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Pemberian tepung kunyit pada ternak unggas dapat meningkatkan konsumsi pakan ternak, sehingga pertambahan bobot badan ternak akan menjadi lebih optimal. Kunyit mengandung kurkumin dan minyak atsiri sehingga baik digunakan sebagai tambahan dalam ransum ternak unggas. Penelitian ini dilaksanakan secara berkelompok di peternakan burung puyuh milik Bapak Syamsul yang terletak di Desa Bunder RT.07/RW.02 Desa Ampeldento, Karangploso, Malang pada bulan 28 September sampai dengan 15 November 2018. Analisis proksimat dilaksanakan di Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Tepung kunyit diproduksi secara individu dengan metode pengeringan dengan sinar matahari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kunyit terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan umur pertama kali bertelur. Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber informasi bagi peternak dan menambah wawasan ilmuwan tentang potensi dari tepung kunyit. Penelitian dilakukan secara berkelompok dengan menggunakan burung puyuh betina sebanyak 125 ekor dengan umur 14 hari yang dipelihara di kandang baterai. Penelitian dilakukan secara eksperimental atau percobaan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan sehingga didapatkan 25 unit kandang percobaan, yang diisi 5 ekor burung puyuh. Dipelihara selama 5 minggu, dengan pengambilan data yang meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, dan umur pertama kali bertelur. Pakan yang diberikan, dalam 1Kg pakan basal ditambahkan 20g tepung kunyit kuning dan tepung kunyit putih dengan proporsi sebagai berikut: P1 (Pakan basal + 20g kunyit kuning), P2 (Pakan basal + 15g kunyit kuning + 5g kunyit putih), P3 ( Pakan basal + 10g kunyit kuning + 10g kunyit putih ), P4 ( Pakan basal + 5g kunyit kuning + 15g kunyit putih ), P5 (20g kunyit putih ). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan tepung kunyit sebagai aditif pakan pada puyuh memberikan perbedaan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01), terhadap konsumsi pakan, pertumbuhan bobot badan, konversi pakan. Rataan konsumsi pakan tertinggi pada perlakuan P1 69,98±1,25 g/5ekor/hari, kemudian P4 68,73±0,65 g/5ekor/hari dan terendah P3 67,69±0,90 g/5ekor/hari. Pertambahan bobot badan dengan rataan tertinggi pada P5 28,23±1,99 g/ekor/minggu, kemudian P4 27,64±2,25 g/ekor/minggu dan terendah P3 21,16±1,40 g/ekor/minggu. Konversi pakan dengan rataan tertinggi P3 4,65±0,47 dan terendah P1 4,47±0,22. Umur pertama kali bertelur tercepat pada P4 44±2,55 hari kemudian P5 44±5,13 hari dan terlama P1 45±3,94 hari. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung kunyit terbaik diperoleh pada perlakuan P1, yaitu dengan penambahan tepung kunyit kuning sebanyak 20g dalam satu kilogram (kg) pakan basal dalam pakan puyuh (Coturnix coturnix japonica).

English Abstract

This study aims to determine the extent of the use of Curcuma domestica and Curcuma zedoaria on feed consumption, daily weight gain, feed convertion and age at first spawn of quail (Coturnix coturnix japonica). This study used 125 quails of 14 days and for data collection 5 weeks. in 1000g of basal feed 20g turmeric was added with the composition of white turmeric and yellow turmeric in each different treatment. The design used was a completely randomized design (CRD) consisting of 5 treatments and 5 replications. The treatments were the addition of turmeric powder, P1 = basal feed + 20g yellow turmeric powder, P2 = basal feed + 15g yellow turmeric powder + 5g white turmeric powder, P3 = 10g yellow turmeric powder + 10g white turmeric powder, P4 = 5g yellow turmeric powder + 15g white turmeric powder, P5 = 20g white turmeric powder. The results showed that the treatment had a higly significant effect (P<0.01) on feed consumption, body weight gain, reduced feed conversion, but did not determine the age of first laying eggs in quails (Coturnix coturnix japonica).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/440/051910393
Uncontrolled Keywords: Turmeric flour, feed consumption, daily weight gain, feed conversion and age at first spawn
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.5 Chickens and other kinds of domestic birds > 636.59 Other poultry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng Moelyono
Date Deposited: 25 Sep 2020 08:01
Last Modified: 25 Sep 2020 08:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176679
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item