Analisis Rantai Nilai (Valaue Chain) susu pasteurisasi (Studi Kasus: Warung Susu di Kota Malang)

Aprillia, Palupi Ajeng (2019) Analisis Rantai Nilai (Valaue Chain) susu pasteurisasi (Studi Kasus: Warung Susu di Kota Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Susu adalah cairan bergizi berwarna putih. Susu secara alami mengandung nutria penting seperti bermacam-macam vitamin, protein, kalsium , magnesium, fosfor dan zinc. Pada kafe Warung susu ini , banyak beragam susu diolah menjadi yoghurt dan susu pasteurisasi yang diberi banyak varian rasa. Sekarang ini masih jarang ditemui kafe – kafe yang menggunakan bahan dasar utamanya adalah susu. Padahal susu sangat banyak sekali manfaatnya, seperti susu dapat memperkuat tulang karena susu mengandung kalsium , fosfor dan mineral, menyehatkan gigi, memperkuat otot , meningkatkan vitamin D Penelitian ini dilaksanakan di kafe Warung Susu (WARSU) Jl bunga cokelat Jatimulyo, Kecamatan Lowakwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rantai nilai dari setiap rantai pelaku dengan nilai tambah meliputi biaya produksi, penerimaan , pendapatan , revenue cost ratio berdasarkan skala usaha kafe Warung Susu. Pemilihan sampel Metode awal menggunakan metode purpoisive dengan pertimbangan lokasi, menu olahan, pengaruhnya terhadap masyarakat, dan harga. Pengambilan responden dilakukan di peternak, Warung susu dan Konsumen. Peternak tersebut di daerah Dau Kab. Malang sejumlah 1 orang peternak. Sedangkan pada Warung susu respondennya 1 orang yaitu owner dari Warung susu tersebut. Berbeda dengan responden konsumen yang berjumlah 40 yang mengunjungi warung susu tersebut. Metode yang digunakan dalam pengambilan responden peternak yaitu menggunakan metode purposive dan wawancara. Metode purposive sampling adalah adalah salah satu teknik sampling non random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian. Responden peternak sejumlah 1 orang. Metode yang digunakan adalah metode purposive dengan pertimbangan lokasi, menu olahan, pengaruhnya terhadap masyarakat, dan harga. Metode selanjutnya menggunakan metode wawancara yaitu teknik mengajukan beberapa pernyataan kepada responden sesuai dengan pertanyaan yang telah disiapkan untuk mendapatkan beberapa informasi dan dilakukan secara sopan. Responden peternak sejumlah 1 orang atau owner kafe tersebut.Metode yang digunakan pengambilan responden konsumen adalah metode purposive dan metode accidental sampling. Metode accidental sampling adalah jenis pengambilan sampel non probabilitas yang melibatkan sampel yang diambil dari bagian populasi yang deket dengan tangan. Kafe Warung susu tersebut bukan hanya dinikmati oleh mahasiswa dan pelajar tetapi juga dapat dinikmati oleh orangtua dan anak-anak dengan menu yang berbagai varian rasa. Kafe Warung susu memiliki standart tersendiri dalam resep minuman yang disajikan. Setiap pelayanan memberikan pelayanan dengan standart yang ditetapkan. Bahan baku dari produk pada kafe Warung susu tersebut susu. Hal yang dilakukan untuk meningkatkan citra Warung susu adalah memeperkuat rasa susu dalam setiap varian susu, menambah menu minuman karena konsumen begitu suka dengan hal-hal yang baru dan memperbarui packaging take away. Kafe Warung susu melakukan pemasaran dengan cara offline yang tempatnya berada di Jl Bunga Coklat, Jatimulyo, Kec Lowakwaru, Kota Malang Jawa Timur dan di Jl. Tirto Mulyo No.35, Dusun Klandungan, Landungsari, Dau, Malang. Kafe warung susu telah mempuyai 2 kafe, tetapi untuk Kafe Warung susu yang ada di pusatnya berada di Jl. Coklat, Jatimulyo, Kec Lowakwaru, Kota Malang. Kafe Warung Susu tersebut buka pada pukul 11.00 sampai pukul 23.00 Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah dari peternak hingga ke konsumen mengalami peningkatan. Rantai nilai (Value Chain) sebagai berikut dari peternak ke Warung susu menghasilkan 3 nilai tambah dalam 3 produk yaitu milkshake, yoghurt dan susu pasteurisasi untuk konsumen. Nilai keuntungan paling tinggi adalah produk milkshake (Rp 10.900/botol) , diikuti Yoghurt Rp 9.613/botol dan susu pasteurisasi Rp 7.500/botol. Sedangkan nilai tambah yang paling tinggi adalah produk milkshake (61%), diikuti yoghurt (28%) dan susu pasteurisasi (11%).

English Abstract

Research was done at pasteurized milk of “Warung Susu” at Malang Java Indonesia. The study proposed to examine the value chain, profitable of value chain, and the value added at pasteurized milk. Three respondent groups were 40 consumer, one dairy farmer, and “Warung Susu” owner. Primary and secondary data were collected from April to May 2019. Descriptive technique namely value added and profit were applied to analyse the data. Research discovered that the value chain was started from daily farmer, then “Warung Susu” into three milk processed product involving Milkshake, Yoghurt and pasteurized milk. The most profitable product was milkshake (IDR 10,900), then Yoghurt (IDR 9,613) and pasteurized milk (IDR 7,500) for one bottle production. The highest value added per bottle was milkshake (61%) compared to yoghurt (28%) and pasteurized milk (11%).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/372/051910158
Uncontrolled Keywords: Milkshake, yoghurt, value added, profitable
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 637 Processing dairy and related products > 637.1 Milk processing
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 01 Nov 2020 16:42
Last Modified: 22 Jun 2022 04:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176636
[thumbnail of Palupi Ajeng Aprillia.pdf] Text
Palupi Ajeng Aprillia.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item