Setiawan, Denny Aris (2019) Penambahan Tepung Limbah Rumput Laut (Gracilaria verrucosa) Dalam Pakan Terhadap Persentase Karkas dan Organ Dalam Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Burung puyuh merupakan salah satu komoditi ternak unggas yang populer di Indonesia. Kelebihan dari ternak burung puyuh dibandingkan usaha ternak unggas yang lain yaitu memerlukan modal sedikit, dapat dipelihara di lahan yang terbatas, pemeliharaan yang mudah dan kemampuan berproduksi mencapai 250-300 butir per ekor per tahun. Potensi burung puyuh perlu dikembangkan untuk menghasilkan produksi yang optimal. Produktivitas yang optimal pada burung puyuh perlu ditingkatkan agar diperoleh hasil karkas yang baik. Perlu adanya penambahan dengan zat yang secara alami mampu mendukung produktivitas burung puyuh salah satunya penambahan tepung limbah rumput laut dalam pakan. Adanya penambahan tepung limbah rumput laut dalam pakan diharapkan mampu mendukung tampilan burung puyuh sehingga persentase karkas dapat diperoleh dengan persentase yang tinggi. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 24 September – 26 November 2018 di peternakan milik Bapak Samsul Dusun Bunder, Desa Ampeldento, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang. Analisis proksimat bahan pakan tambahan dilakukan di Laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Proses penepungan limbah rumput laut sebagai bahan tambahan pakan dilakukan di Materia medica , Batu, Jawa Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pemberian tepung limbah rumput laut terhadap persentase karkas, persentase jantung, persentase limpa, persentase hati dan persentase gizzard pada burung puyuh. Manfaat dari penelitian ini adalah menjadi bahan informasi dan sebagai pengetahuan tambahan bagi pembaca khalayak umum mengenai manfaat tepung limbah rumput laut pada burung puyuh. Materi dan metode yang digunakan adalah 120 ekor DOQ (Day old Quail) burung puyuh betina yang berumur 14 hari yang diperoleh dari Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan yang dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 4 perlakuan dan 6 ulangan. Apabila terdapat pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji berjarak berganda Duncan’s. Setiap ulangan terdiri dari 5 ekor burung puyuh. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini adalah P0 = pakan basal tanpa perlakuan, P1 = pakan basal + 5 % TLRL, P2 : pakan basal +7,5 % TLRL, dan P3 : pakan basal + 10 % TLRL. Variabel penelitian meliputi bobot karkas dan bobot Giblet (jantung, limpa, hati, dan gizzard,). Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan tepung limbah rumput laut dalam pakan memberikan perbedaan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas dan organ dalam burung puyuh. Nilai rataan persentase karkas pada pakan perlakuan yang diberikan yaitu 62,34 % - 67,31 %. %. Nilai rataan persentase organ dalam jantung yaitu 0.73 % - 0.77 %. Nilai rataan persentase organ dalam limpa yaitu 0,0423 % - 0,0458 %. Nilai rataan persentase organ dalam hati yaitu 2,54 % - 2,74 %. Nilai rataan persentase organ dalam gizzard yaitu 1,65 % - 1,76 %. Kesimpulan dari penelitian Penambahan tepung limbah rumput laut (Gracilaria verrucosa) dalam pakan tidak mengalami peningkatan terhadap persentase karkas dan organ dalam (Gizzard, jantung, hati dan limpa) burung puyuh (Coturnix coturnix japonica). Sebaiknya penelitian selanjutnya mengenai penambahan tepung limbah rumput laut (Gracilaria verrucosa) dalam pakan menggunakan persentase kurang dari 5 % yang difermentasi sehingga memberikan pengaruh positif terhadap persentase karkas dan organ dalam (Gizzard, jantung, hati dan limpa) burung puyuh (Coturnix coturnix japonica).
English Abstract
The purpose of the research was to find the effect of waste seaweed flour (Gracilaria verrucosa) in feed to percentage of carcass and internal organ (giblet) of quails (Coturnix coturnix Japonica). The materials used were 120 quails in 14 days old with an average body weight of 33.52 g, the coefficient of variation was 5.14%. The method used was experimental with four treatments and six replications, each replication consisted of 5 quails. Treatment is P0 = without feed supplements, P1 = 5% waste flour, P2 = 7.5% wheat flour and P3 = 10% waste flour. Variables measured carcasses and giblet (heart, liver, gizzard, and spleen) percentage of quails. The data obtained for this study were analyzed by analyzed variance (ANOVA) from a completely randomized design, if there were significant differences it would be tested by Duncan's Multiple Range Tests. The results showed that seaweed waste flour in the feed had no significant effect (P> 0.05) on carcasses and cries of quail (heart, liver, gizzard, and spleen) (Coturnix coturnix japonica). The addition of seaweed waste flour (Gracilaria verrucosa) in the feed did not experience an increase in the percentage of carcasses and internal organs (Gizzard, heart, liver, and spleen) of quails (Coturnix coturnix japonica).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/399/051910189 |
Uncontrolled Keywords: | seaweed waste flour, carcass percentage, giblet percentage and quail. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.5 Chickens and other kinds of domestic birds > 636.59 Other poultry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 02 Oct 2020 02:01 |
Last Modified: | 03 Aug 2023 01:11 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176344 |
Text
Denny Aris Setiawan.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |