Dewi, Destiana (2019) Eksplorasi Tanaman Pisang (Musa Spp.) Sebagai Sumberdaya Genetik Lokal Di Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pisang (Musa spp.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak digemari dan dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia dikarenakan rasanya enak, mudah didapat dan harga yang relatif terjangkau. Tanaman pisang mampu beradaptasi diberbagai kondisi daerah di Indonesia sehingga cukup menarik dikembangkan dan ditingkatkan produksinya. Pisang juga kaya serat dan memiliki nilai gizi cukup tinggi, kandungan gizi per 100 gram daging buah pisang ialahenergi sebesar 116-128 kcal, protein 1%, lemak 0.3%, karbohidrat 27%, mineral (Ca 15 mg, K 380 mg, Fe 0.5 mg, Na 1.2 mg) dan vitamin (Vit. A 0.3 mg, Vit. B1 0.1 mg, B2 0.1 mg, B6 0.7 mg, dan Vit. C 20 mg). Di Indonesia pisang biasa ditanam sebagai tanaman pekarangan ataupun perkebunan dalam sekala kecil sehingga pemeliharaan dan pemanfaatannya juga masih kurang maksimal. Untuk meningkatkan kualitas dan daya hasil diperlukan upaya penyaringan terhadap plasma nutfah pisang melalui kegiatan karakterisasi. Dari kegiatan ini akan dihasilkan deskripsi tanaman yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam pemberdayaan genetik. Kegiatan eksplorasi ini bertujuan untuk mengetahui persebaran dan genotipe baru tanaman pisang yang berada di kabupaten Lombok Tengah, keanekaragaman tanaman pisang berdasarkan karakter morfologi dan jarak genetik antar aksesi pisang di kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 sampai dengan Februari 2019 di Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini dilaksanakan di lima kecamatan yaitu kecamatan Batukliang, Batukliang Utara, Praya, Kopang dan Pringgarata. Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain: rol meter, penggaris, kamera, panduan deskriptor tanaman pisang berdasarkan IPGRI, alat tulis, jangka sorong, timbangan dan GPS. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman pisang yang ada di lokasi penelitian. Pengumpulan data untuk mengetahui lokasi keberadaan tanaman pisang dan persebarannya di kabupaten Lombok Tengah yaitu dengan membuat pemetaan menggunakan software Google Earth. Analisis keragaman menggunakan (Principal Component Analysis: PCA) dengan software XLSTAT. Analisis jarak genetik menggunakan Agglomerative Hierarcichal Clustering (AHC) dengan software XLSTAT. Variabel pengamatan karakter kualitatif meliputi tipe pertumbuhan daun, bentuk dasar daun, bentuk kanal tangkai daun, tipe sayap tangkai daun, warna tepi tangkai daun, warna bagian atas daun, warna bagian bawah daun, penampilan bagian atas daun, penampilan bagian bawah daun, warna tulang daun atas, warna tulang daun bawah, lapisan lilin pada daun, penampilan batang semu, warna batang semu, posisi rakhis, bentuk jantung, bentuk dasar braktea, bentuk ujung braktea,i ii warna ujung braktea, warna luar braktea, warna dalam braktea, keadaan braktea sebelum jatuh, warna tepal majemuk, warna tepal bebas, warna stigma, bentuk ovary, warna dasar ovary, bentuk buah, bentuk ujung buah, potongan melintang buah, warna kulit buah mentah, warna kulit buah masak, tekstur daging buah dan warna daging buah. Karakter kuantitatif yang diamati meliputi panjang helai daun, lebar helai daun, tinggi batang semu, diameter batang semu, panjang buah, kehadiran biji, jumlah buah persisir, diameter buah, dan bobot buah. Hasil eksplorasi di kabupaten Lombok Tengah ditemukan 15 genotipe pisang yaitu Tembaga, Kayu, Mas bali, Kepok, Kombol, Raja, Lumut, Ketib, Susu, Mas Ir, Kapal, Lilin, Blendang, Seri dan jepun. Dari 15 genotipe pisang yang ditemukan memiliki beberapa perbedaan karakter morfologi seperti karakter batang semu, daun, bunga dan buah. Persebaran tanaman pisang yang berada di kabupaten Lombok tidak merata dikarnakan tidak semua genotipe pisang ditemukan pada 5 kecamatan yang diamati. Karakter yang mempengaruhi pengelompokan aksesi berdasarkan karakter morfologi dibagi menjadi sembilan komponen utama (PC). Komponen yang paling berpengaruh adalah PC1 dengan karakter yang berkontribusi yaitu jantung, posisi rakhis, bentuk jantung, bentuk dasar braktea, bentuk ujung braktea, warna ujung braktea, warna luar braktea, warna dalam braktea, keadaan braktea sebelum jatuh, warna tepal majemuk, warna tepal bebas, warna stigma, bentuk ovary, warna dasar ovary, buah, bentuk buah, bentuk ujung buah, potongan melintang buah, warna kulit buah mentah, warna kulit buah masak, warna daging buah, tekstur daging buah, panjang buah, jumlah buah persisir, diameter buah, dan bobot buah. Hasil jarak genetik membentuk dua kelompok besar dengan tingkat kemiripan berkisar antara 83-99%. Kelompok yang terbentuk tidak mengelompok berdasarkan daerah asalnya melainkan dari persamaan karakter antar aksesi.
English Abstract
Banana (Musa spp.) is one of the horticultural commodities that is widely favored and consumed by people throughout the world, because it tastes good, is easy to obtain and has affordable price. Banana plants are able to adapt to regional conditions in Indonesia. Bananas are quite interesting to be developed and improved, besides that they will also be rich and high in nutrients which are high where per 100 grams of banana meat nutrition is an energy of 116-128 kcal, 1% protein, 0.3% fat, 27% carbohydrate , minerals (Ca 15 mg, K 380 mg, Fe 0.5 mg, Na 1.2 mg) and vitamins (Vit. A 0.3 mg, Vit. B1 0.1 mg, B2 0.1 mg, B6 0 , 7 mg, and Vit. C 20 mg). In Indonesia, bananas are commonly planted by the people as yard plants or farm in the small scale and their utilization is still not optimally. To improve the quality and yields, efforts are needed to improve the genetic quality of the plant. The effort is to screen the existing germplasm bananas through characterization activities. From this activity will produce a description of the plants that are important as a guide in genetic empowerment. Therefore, this exploration activity aims to determine the distribution and new genotypes of banana plants in Central Lombok, diversity of banana plants based on morphological characters and genetic distance between banana accessions in Central Lombok Regency. The research was conducted from December 2018 to February 2019 in Central Lombok Regency, West Nusa Tenggara. This research was carried out in five sub- districts namely Batukliang District, North Batukliang, Praya, Kopang and Pringgarata. Tools used include: roller meters, rulers, cameras, guide descriptor bananas plant, stationery, calipers, scales and GPS. The material used is banana plants in the research location. Data collection to find out the location of banana plants and their distribution in Central Lombok Regency is by making mapping using Google Earth software. Diversity analysis was analyzed using (Principal Component Analysis: PCA) using XLSTAT software. Genetic distance analysis was analyzed using Agglomerative Hierarcichal Clustering (AHC) using XLSTAT software. Variable observations of qualitative characters include leaf growth type, leaf base shape, petiole canal shape, petiole wings type, edge petiole color, upper leaf color, lower leaf color, upper leaf appearance, lower leaf appearance, upper color of leaf bone, lower color of leaf bone, wax layer on leaves, pseudostem appearance, pseudostem color, rakhis position, Malebud shape, bractea base shape, bractea tip shape, bractea tip color, outer color of bractea, color in bractea, behaviour bractea before falling, compound tepal color, free tepal color, stigma color, ovary shape, ovary base color, fruit shape, fruit tip shape, fruit cross section, raw fruit skin color, ripe fruit skin color, flesh color, and fruit flesh texture. Quantitative characters observed included leaf length, leaf width, pseudostem height, pseudostem diameter, fruit length, presence of seeds, number of excat fruit, fruit diameter, and fruit weight.iv 4 Exploration results in Central Lombok Regency found 15 banana genotypes namely banana Tembaga, Kayu, Mas Bali, Kepok, Kombol, Raja, Lumut, Ketib, Susu, Mas Ir, Kapal, Lilin, Blendaang, Seri and Jepun. Of the 15 banana genotypes that were found to have several differences in morphological characters with other banana genotypes such as morphological characters of pseudostems, leaves, flowers and fruit. This shows that in 5 subdistricts observed has a high diversity of banana species. The spread of banana plants in Lombok Regency is not fully spread because not all banana genotypes were found in 5 sub-districs. Characters that affect the grouping of accessions based on morphological characters are divided into nine main components (PC). The most influential components are PC1 characters that contribute to the male bud, rakhis position, male bud shape, bractea base shape, bractea tip shape, bractea tip color, outer color of bractea, color in bractea, behaviour bractea before falling, compound tepal color, free tepal color, stigma color, ovary shape, ovary base color, fruit, fruit shape, fruit tip shape, cross section of fruit, raw fruit skin , ripe fruit skin color, flesh color, fruit flesh texture, fruit length, number of exact fruit, fruit diameter, and fruit weight. Genetic distance results form two groups with similarity levels ranging from 83-99%. The group formed is not grouped based on the area of origin but from the character equation between accessions.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2019/90/051906807 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 634 Orchards, fruits, forestry > 634.7 Berries and herbaceous tropical and subtropical fruits > 634.77 Herbaceous tropical and subtropical fruits > 634.772 Bananas |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 24 Aug 2020 07:11 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 06:51 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173354 |
Preview |
Text
DESTIANA DEWI (2).pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |