Handayani, Dina Fitri (2019) Pengaruh Bauran Pemasaran 7p Terhadap Kepuasan Konsumen Cafe Sawah Pujon Kidul (Studi Pada Cafe Sawah Desa Wisata Pujon Kidul Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Potensi pariwisata Kabupaten Malang khususnya agrowisata cukup strategis dijadikan sebagai lokasi pengembangan bisnis kuliner dilihat dari peningkatan jumlah wisatawan ke Kabupaten Malang yaitu surplus sebesar 10% dari target awal sebesar 6,4 juta pada tahun 2017 (Fikri, 2018). Hal tersebut membuat jumlah restoran di Kabupaten Malang meningkat dari tahun 2011 – 2017 sebanyak 222 restoran (BPS Kabupaten Malang, 2018) dan berpengaruh pada peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan sumbangan devisa sebesar Rp 2.670.237,02 (juta) dari total PDRB sebesar Rp 81.785.426,73 (juta) (BPS Kabupaten Malang, 2017). Selain itu, fenomena “instagramable” yang berkembang di masyarakat membuat semakin menjamurnya bisnis restoran dan kafe di Kabupaten Malang dengan berbagai konsep tempat yang ditawarkan sehingga menarik minat konsumen, dan salah satu cafe yang ramai dikunjungi masyarakat Malang raya karena fenomena tersebut adalah Cafe Sawah. Cafe sawah merupakan kafe yang mengusung tema back to nature dengan menghadirkan konsep pesona alam pedesaan di bekas areal persawahan yang berdiri di kawasan Desa Wisata Pujon Kidul dan merupakan wujud ikonik pemberdayaan masyarakat Desa Pujon Kidul untuk menciptakan agrowisata secara mandiri yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Sumber Sejahtera sejak November 2016, serta telah berkontribusi Rp 29.450.998 terhadap Pendapatan Asli Desa (PAD) Pujon Kidul pada tahun 2017 dan pada tahun 2018 berkontribusi sebesar Rp 1.526.223.147 terhadap PAD (Desa Wisata Pujon Kidul, 2018). Permasalahan yang terjadi di Cafe Sawah Pujon Kidul yaitu penurunan konsumen yang berkunjung pada tahun 2018 dibandingkan akhir bulan November 2016 sampai tahun 2017 yang terdapat peningkatan konsumen. Penurunan jumlah konsumen yang berkunjung terjadi karena eksternal perusahaan berupa persaingan usaha dengan produsen lain yang mengusung konsep serupa dan internal perusahaan itu sendiri yaitu unit usaha Cafe Sawah belum mampu memenuhi kepuasan konsumen. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini fokus pada internal produsen yaitu mendeskripsikan konsep bauran pemasaran 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, dan Physical Evidence) yang diterapkan, menganalisis pengaruh bauran pemasaran 7P terhadap kepuasan konsumen secara simultan, menganalisis indikator bauran pemasaran 7P yang paling dipertimbangkan oleh konsumen, serta merumuskan usulan perbaikan strategi bauran pemasaran 7P di Cafe Sawah, Pujon Kidul, Kabupaten Malang. Penentuan responden menggunakan teknik accidental sampling yaitu seluruh konsumen Cafe Sawah yang telah mengonsumsi produk minimal satu kali sebanyak 48 responden menggunakan Liniear Time Function (LTF) dengan alasan jumlah populasinya yang besar dan tidak diketahui secara pasti. Peneliti menggunakan dua jenis analisis, yaitu analisis deskriptif konsep bauran pemasaran 7P (People, Price, Place, Promotion, People, Process, danii ii Physical Evidence) serta analisis kuantitatif dengan uji instrumen, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Uji instrumen berupa uji validitas dan uji reliabilitas untuk mengukur kemampuan kuesioner mencerminkan isi secara tepat atau akurat. Setelah uji instrumen, peneliti menggunakan uji asumsi klasik berupa uji normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas untuk mencapai kaidah Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) pada metode Ordinary Least Squares (OLS) untuk melanjutkan uji hipotesis. Terakhir, uji hipotesis dengan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel independen Product (X1), Price (X2), Place (X3), Promotion (X4), People (X5), Process (X6), dan Physical Evidence (X7) terhadap variabel dependennya yaitu Kepuasan Konsumen (Y) dengan uji F, Goodness of Fit (R2), dan uji t. Konsep bauran pemasaran 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, dan Physical Evidence) yang diterapkan di Cafe Sawah Pujon Kidul, yaitu: Variabel Product, produk berupa makanan dan minuman pedesaan, pemandangan persawahan dengan latar Gunung Dorowati, petik sayur, pemberian makan ikan dan angsa, serta spot foto. Variabel Price, penentuan harga cukup terjangkau yaitu dengan kisaran harga mulai dari Rp 5.000 – Rp 35.000. Variabel Place, lokasi berada di RT 08 RW 04 Dusun Krajan, Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang karena dekat dengan Sumber Daya Alam yaitu bahan baku dan Sumber Daya Manusia (SDM). Variabel Promotion, promosi dilakukan secara langsung (pameran seluruh Desa Wisata di Kabupaten Malang) dan tidak langsung (media cetak berupa brosur Desa Pujon Kidul dan media online berupa website dan media sosial instagram). Variabel People, tenaga kerja yang bekerja di Cafe Sawah mayoritas adalah pemuda Desa Pujon Kidul sedangkan untuk posisi tertentu merekrut tenaga kerja luar desa. Variabel Process, proses yang diterapkan di Cafe Sawah meliputi proses masuk – keluar, pembelian makanan dan minuman, proses pembayaran, dan proses transaksi petik sayur. Variabel Physical Evidence, lingkungan fisik yang ada di Cafe Sawah meliputi penyediaan fasilitas berupa pintu masuk dan pintu keluar, pendopo, gazebo, kantor, toilet, dapur, kasir, toko, pusat informasi, tempat penitipan barang, kedai sayur, musholla, wastafel dan tempat sampah, serta spot foto. Adanya analisis yang telah dilakukan pada bauran pemasaran 7P dapat meningkatkan kepuasan konsumen karena hasil uji F menunjukkan bahwa product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence berpengaruh terhadap kepuasan konsumen secara simultan atau bersama-sama. Nilai R squared pada penelitian ini yaitu 0,30, artinya kepuasan konsumen dipengaruhi cukup lemah oleh bauran pemasaran 7P, yaitu hanya 30% dan sisanya sebesar 70% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. Hasil uji t menunjukkan bahwa hanya variabel people (X5) yang memiliki pengaruh yang dominan terhadap kepuasan konsumen Cafe Sawah karena hasil yang diperoleh paling kuat dibandingkan variabel lain. Berdasarkan analisis tersebut, usulan perbaikan yang dapat dilakukan untuk perbaikan strategi bauran pemasaran 7P dalam jangka waktu dekat adalah variabel People (X5) karena memiliki pengaruh yang besar terhadap kepuasan konsumen melalui briefing dan evaluasi harian; penerapan budaya Senyum, Salam, dan, Sapa (3S) sehingga konsumen merasakan suasana keramahan dan diprioritaskan; terdapat acara gathering berkala untuk karyawan sehingga tidak terdapat kesenjangan; dan pemberian reward seperti terdaftar di Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan kepada karyawan yang telah bekerja dengan baik.iii iii Adapun saran yang dapat diberikan kepada Cafe Sawah yaitu pengujian pasar berkala melalui pembagian angket kepada konsumen untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap Cafe Sawah untuk penentuan strategi pemasaran yang diterapkan; perbaikan berimbang pada tiap variabel bauran pemasaran secara bertahap dan berdasarkan skala prioritas dari yang memberi pengaruh positif sampai variabel yang memberi pengaruh negatif terhadap kepuasan konsumen; variabel people menjadi variabel yang perlu diutamakan untuk segera diperbaiki dalam jangka waktu dekat untuk meningkatkan kepuasan konsumen; dan HRD Cafe Sawah sebaiknya mempertimbangkan perlunya pelatihan manajemen restoran seperti menata penampilan dan keramahan, teknis mengatur meja, menerima pesanan, melayani, dan membereskan peralatan makan yang sudah digunakan konsumen.
English Abstract
The tourism potential of Malang Regency especially agro-tourism is strategic enough as a place to develop a culinary business when it was seen from the increasing number of tourists who visit to Malang Regency, which is a surplus of 10% from the initial target of 6,4 million in 2017 (Fikri, 2018). It makes the number of restaurants in Malang Regency increase from 2011 - 2017 as many as 222 restaurants (BPS Kabupaten Malang, 2018) and increasing Gross Regional Domestic Product (GRDP) with a foreign exchange contribution Rp 2.670.237,02 (million) of the total GRDP Rp 81.785.426,73 (million) (BPS Kabupaten Malang, 2017). Moreover, the phenomenon of "instagramable" that develops in the community also makes the mushrooming of restaurants and cafes in Malang Regency with a variety of place concepts offered so it attracts consumers, and one of the cafes frequented by Malang people because of its instagramable phenomenon is Cafe Sawah in Pujon Kidul Tourism Village, Malang Regency. Cafe Sawah is a cafe or a place where you can buy drinks and simple meals with the theme of back to nature by presenting the concept of the charm of rural nature in the former rice fields which stands in Pujon Kidul Tourism Village Area and it also an iconic manifestation of community empowerment in Pujon Kidul Village to create agrotourism independently who managed by Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Sumber Sejahtera since November 2016, its also contributed Rp 29,450,998 to Pujon Kidul's Original Village Revenues in 2017 and in 2018 contributed Rp 1,526,223,147 to PAD (Pujon Kidul Tourism Village, 2018). Problem that occurs at Cafe Sawah Pujon Kidul is the number of consumers who visited are decreasing in 2018 than two years ago. The diminishing number of consumers happens in that location is because of the competion from the other competitors who apply the similar concept from the external of the producer and from the internal of the producer itself, consumer satisfaction (something that is expected is suitable with its given performance) is has not be able to fulfilled by Cafe Sawah Pujon Kidul. Therefore, the purpose of these research are to describe 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, and Physical Evidence) marketing mix concept which applied at Cafe Sawah Pujon Kidul Village Malang Regency, to analyze the effect of 7P marketing mix on consumers satisfaction at Cafe Sawah simultanously, to analyze the most considered indicator of 7P marketing mix by consumers satisfaction at Cafe Sawah, and give some suggestions for improvements the 7P marketing mix strategy at Cafe Sawah. This research used instrument test such as validity test and reliability test to measure the ability of questionnaire to describe the content accurately. After testing the instrument, the researcher test the classic assumptions as well as normality test,v v autocorrelation test, heteroskedasticity test, and multicollinearity test to reach Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) theorm in Ordinary Least Squares (OLS) method for continuing the hypothesis test with Multiple Linear Regression Analysis (MLRA). Finally, the researcher test the hypothesis with Multiple Linear Regression Analysis (MLRA) to know the effect of independent variable as Product (X1), Price (X2), Place (X3), Promotion (X4), People (X5), Process (X6), and Physical Evidence (X7) on their dependent variable is Consumer Satisfaction (Y) with F test, Goodness of Fit, and t test. The 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, and Physical Evidence) marketing mix concept applied in Cafe Sawah Pujon Kidul, it is : Product Variables, products in the form of rural food and drinks, views of rice fields with the background of Mount Dorowati, vegetable picks, feeding fish and geese, and photo spots. Variable Price, determining the price is quite affordable, with prices ranging from Rp 5,000 - Rp 35,000. Place variable, the location is in RT 08 RW 04 Dusun Krajan, Pujon Kidul Village, Pujon District, Malang Regency because it is close to Natural Resources, namely raw materials and Human Resources (HR). Variable Promotion, promotions carried out directly (exhibitions throughout the Tourism Villages in Malang Regency) and indirectly (printed media in the form of Pujon Kidul Village brochures and online media in the form of websites and social media instagram). Variable People, the majority of workers who work at Sawah Cafe are Pujon Kidul Village youth while for certain positions recruiting workers outside the village. Process Variable, the process implemented at Cafe Sawah includes the process of entrances and exits, purchasing food and drinks, the payment process, and the transaction process of picking vegetables. Variable Physical Evidence, the physical environment in the Sawah Cafe includes the provision of facilities in the form of entrances and exits, pavilion, gazebo, offices, toilets, kitchens, cashiers, shops, information centers, luggage storage, vegetable shops, mushollas, sinks and places trash, as well as photo spots. The analysis that has been done on the 7P marketing mix can increase consumer satisfaction because the F test result showed that product, price, place, promotion, people, process, and physical evidence influence the consumer satisfaction simultanously. R squared value in this research is 0,30, it means that 30% the consumers satisfaction is low infuenced by 7P marketing mix and 70% is influenced by the other variables outside the model. The t test result showed that only people variable (X5) had a dominant effect on consumer satisfaction at Cafe Sawah because the result is the strongest than the other variable. Based on the analysis, some suggestions for improvements that can be made to improve the 7P marketing mix strategy in the short term is the People variable (X5) because it has a big influence on consumer satisfaction by conducting daily briefings and evaluations; the application of the culture of Senyum, Salam, and Sapa (3S) so the consumers feel an atmosphere of friendliness and priority; there are regular gathering for employees so there are no gaps; and giving rewards as registered with the Health Insurance Organizing Agency (BPJS) for employees who have worked well. Suggestions that can be given to Cafe Sawah are periodic market testing through the distribution of questionnaires to consumers to determine the needs andvi vi desires of consumers towards Cafe Sawah to determine the marketing strategy applied, balanced improvements on each marketing mix variable gradually and based on scale priorities from those that have a positive influence to variables that have a negative effect on consumer satisfaction, the people variable becomes the variable that needs to be prioritized for immediate improvement in the short term to increase consumer satisfaction, and HRD Cafe Sawah should also consider restaurant management training is needed, such as arranging appearance and friendliness, technical set the table, receive orders, serve, and clean the cutlery that has been used by consumers.
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2019/340/051907092 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.8 Managemet of marketing > 658.83 Market research > 658.834 Consumer research > 658.834 3 Consumer attitudes, preferences, reactions |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 15 Oct 2019 08:51 |
| Last Modified: | 22 Oct 2021 06:55 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173334 |
Preview |
Text
DINA FITRI HANDAYANI (2).pdf Download (6MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |