Viranti, Nadila Atikah (2019) Analisis Pengukuran Kinerja Unit Herbisida Perusahaan Agrokimia dengan Strategic Measurement Analysis and Reporting Technique System. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perusahaan Agrokimia merupakan perusahaan yang menyediakan produk-produk untuk bidang pertanian dan perkebunan yang berusaha memberikan pelayanan yang terbaik seperti memberikan produk-produk berkualitas kepada para pelaku usaha yang bergerak di bidang pertanian dan perkebunan untuk menyelamatkan hasil panennya. Salah satu langkah perusahaan dalam pencapaian visinya adalah dengan melakukan pengukuran kinerja baik untuk perusahaan secara keseluruhan maupun untuk masing-masing departemen. Saat ini, perusahaan masih memiliki kesulitan dalam penentuan kriteria kinerja untuk pengukuran kinerja Unit Herbisida. Unit Herbisida sebagai unit yang bertanggung jawab dalam menghasilkan produk perusahaan menjadi salah satu bagian penting yang harus selalu dimonitor kinerjanya. Selama ini Unit Herbisida hanya melakukan pengukuran kinerja dari tiga kriteria saja yaitu pemenuhan order poduksi, rate waste atau loses pada proses produksi, dan pemenuhan target kuantum produksi. Unit Herbisida belum memperhatikan aspek lain seperti kualitas, pengiriman, waktu proses, dan biaya. Salah satu contoh aspek yang belum diperhatikan Unit Herbisida dan menimbulkan masalah adalah persentase produk reject yang tinggi. Hal ini menjadi salah satu penyebab tidak tercapainya kinerja Unit Herbisida yang perlu dilakukan perbaikan. Metode yang digunakan untuk pengukuran kinerja adalah SMART system. SMART system menggunakan strategi objektif sebagai titik awal perancangan dan terdapat 9 perspektif di dalamnya yaitu pasar, keuangan, kepuasan pelanggan, fleksibilitas, produktivitas, kualitas, pengiriman, waktu proses, dan biaya. Pengukuran kinerja yang dilakukan untuk Unit Herbisida menggunakan perspektif pada level departemen dan unit kerja yaitu kualitas, pengiriman, waktu proses, dan biaya. Perspektif pada level departemen dan unit kerja menjadi kunci agar dapat mencapai kinerja pada level di atasnya. Berdasarkan keempat perspektif tersebut, dilakukan pengidentifikasian strategi objektif, pembentukan Key Performance Indicator (KPI), perhitungan scoring meggunakan Objectives Matrix (OMAX) dan analisis indikator kinerja yang belum mencapai target berdasarkan Traffic Light System (TLS) dengan metode Root Cause. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 KPI yang terdiri dari 1 KPI perspektif biaya, 1 KPI perspektif waktu proses, 2 KPI perspektif pengiriman, dan 7 KPI perspektif kualitas. Pencapaian performansi untuk Unit Herbisida secara keseluruhan pada bulan Oktober, November, dan Desember adalah sebesar 7.588, 8.977, dan 7.457 dengan rincian pencapaian TLS pada bulan Oktober, diperoleh 7 KPI berada pada indikator warna hijau, 3 KPI berada pada indikator warna kuning, dan 1 KPI berada pada indikator warna merah. Pada bulan November, diperoleh 8 KPI berada pada indikator warna hijau dan 3 KPI berada pada indikator warna kuning. Pada bulan Desember, diperoleh 9 KPI berada pada indikator warna hijau, 1 KPI berada pada indikator warna kuning, dan 1 KPI berada pada indikator warna merah. Berdasarkan ringkasan hasil pengukuran kinerja pada bulan Oktober hingga Desember, terdapat 4 KPI yang termasuk ke dalam kategori kuning dan merah yaitu KPI W1a, K1b, K2b, dan K2c. Rekomendasi perbaikan dilakukan pada KPI yang berada pada indikator warna kuning dan warna merah.
English Abstract
Agrochemical Company is a company that provides products for agriculture and plantations who try to provide the best service, such as providing quality products to businesses engaged in agriculture and plantations to save their crops. One of the company's step in achieving its vision is by measuring performance both for the company as a whole and for each department. At this time, the company still has difficulty in determining performance criteria for performance measurement of the Herbicide Unit. The Herbicide Unit as a unit responsible for producing company products is one of the important part that must always be monitored. During this time, the Herbicide Unit only measure performance from three criteria, that is fulfillment of production orders, waste rates or loses in the production process, and fulfillment of the quantum production target. The Herbicide Unit has not paid attention to other aspects such as quality, delivery, process time and cost. One example of the aspect that ignored by the Herbicide Unit and raise problem is the high percentage of reject products. This is one of the cause for the failure of the performance of the Herbicide Unit which needs improvement. The method used for performance measurement is a SMART system. SMART system uses objective strategy as the starting point of design and there are 9 perspectives in it, which are market, financial, customer satisfaction, flexibility, productivity, quality, delivery, process time, and cost. Performance measurement carried out for the Herbicide Unit uses perspectives at the department and work unit level, which are quality, delivery, process time, and cost. Perspectives at the department and work unit level are key to achieving performance at the level above. Based on these four perspectives, the objective strategy was identified, establishment of a Key Performance Indicators (KPI), scoring calculations using Objectives Matrix (OMAX), and analysis of performance indicators that had not reached the target based on the Traffic Light System (TLS) with the Root Cause method. The results showed that there were 11 KPIs consisting of 1 KPIs on cost perspective, 1 KPIs on process time perspective, 2 KPIs on delivery perspective, and 7 KPIs on quality perspective. The overall performance achievement for the Herbicide Unit in October, November and December was 7.588, 8.977 and 7.457 with details of TLS achievement in October, obtained 7 KPIs in the green indicator, 3 KPIs in the yellow indicator, and 1 KPI in the red indicator. In November, there were 8 KPIs in the green indicator and 3 KPIs in the yellow indicator. In December, 9 KPIs were found in the green indicator, 1 KPI in the yellow indicator, and 1 KPIs in the red indicator. Based on the summary of performance measurement results from October to December, there are 4 KPIs that fall into the yellow and red category, which are KPI W1a, K1b, K2b, and K2c. Recommendations for improvements are made on KPIs which are in the yellow and red indicator.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2019/573/051905241 |
Uncontrolled Keywords: | Pengukuran Kinerja, SMART System, AHP, OMAX, TLS, Performance Measurement, SMART System, AHP, OMAX, TLS |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.3 Personnel management (human resource management) > 658.31 Elements of personnel management > 658.312 Conditions of employment, performance rating, utilization of personnel > 658.312 5 Performance rating (evaluation) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 11 Oct 2019 03:29 |
Last Modified: | 10 Jul 2020 04:26 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173203 |
Actions (login required)
View Item |