Inovasi Program Sistem Layanan Perizinan Terpadu (SILAT) (Studi Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu)

Imanuel, Ariyuda Jeremy (2019) Inovasi Program Sistem Layanan Perizinan Terpadu (SILAT) (Studi Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah yang menjelaskan bahwa inovasi daerah adalah semua bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Pada pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 dijelaskan bahwa sasaran dari inovasi daerah yaitu (1) peningkatan pelayanan publik; (2) pemberdayaan dan peran serta masyarakat; (3) peningkatan daya saing daerah. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah akan menjadi lebih baik jika organisasi/instansi terkait melakukan inovasi. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Tepadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bekasi membentuk sebuah inovasi program dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan perizinan. Inovasi program Sistem Layanan Perizinan Terpadu (SILAT) telah diluncurkan pada pertengahan tahun 2017 tepatnya pada tanggal 8 Agustus 2017. SILAT merupakan sebuah sistem pelayanan perizinan yang dalam penyelenggaraannya berbasis online. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hal itu bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan inovasi program SILAT di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bekasi yang terdiri dari kebutuhan atau masalah, riset dasar dan aplikatif, pengembangan, komersialisasi, difusi dan adopsi, konsekuensi. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan disaat penelitian yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian terdiri dari peneliti sendiri, pedoman wawancara, dan perangkat penunjang yang digunakan peneliti saat melakukan observasi di lapangan. Dalam menganalisis data penelitian, peneliti mengacu pada metode yang dikemukakan oleh Miles, Huberman, dan Saldana. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pengembangan inovasi program SILAT belum dijalankan dengan baik oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bekasi. Hal tersebut didasari oleh proses pengembangan inovasi program SILAT yang tidak sesuai dengan teori proses pengembangan inovasi. Tahap pengembangan, riset dasar dan aplikatif, pengembangan, komersialisasi, difusi dan adopsi adalah tahap-tahap yang tidak sesuai dengan teori proses pengembangan inovasi. Namun demikian, inovasi program SILAT tetap dapat berjalan dengan baik

English Abstract

According to Government Regulation Number 38 of 2017 concerning Regional Innovation which explains that regional innovation is all forms of renewal in the implementation of regional government. In article 2 of Government Regulation Number 38 of 2017, it is explained that the targets of regional innovation are (1) improving public services; (2) empowerment and community participation; (3) increasing regional competitiveness. So it can be concluded that services carried out by local governments will be better if the organizations/agencies involved to innovate. One-Stop Service Investment and Integrated Licensing Service Agency of Bekasi City forms an innovative program in order to improve the quality of licensing services. Program Innovation Integrated Licensing Service System was launched in mid 2017 precisely on August 8, 2017. SILAT is a licensing service system that is based online. This research uses descriptive research with a qualitative approach. It aims to describe the process of developing the SILAT innovation program at the One-Stop Service Investment and Integrated Licensing Service Agency of Bekasi City consisting of needs or problems, basic and applicative research, development, commercialization, diffusion and adoption, consequences. The data sources used are primary data and secondary data. Data collection techniques used when research is through observation, interviews, and documentation. The research instrument consisted of the researchers themselves, interview guidelines, and supporting devices used by researchers when conducting observations in the field. In analyzing research data, researchers refer to the method proposed by Miles, Huberman, and Saldana. The results of the study showed that the process of developing the SILAT program innovation had not been properly carried out by the One-Stop Service Investment and Integrated Licensing Service Agency of Bekasi City. This is based on the SILAT program innovation development process that is not in accordance to the theory of the innovation development process. The development stage, basic and applicative research stage, development stage, commercialization stage, diffusion and adoption stage are stages that are not in accordance to the theory of the innovation development process. However, the SILAT program innovation can still run well.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2019/177/051906124
Uncontrolled Keywords: Inovasi, Proses Pengembangan Inovasi, SILAT-Innovation Program, Innovation Development Process, SILAT
Subjects: 300 Social sciences > 352 General considerations of public administration > 352.6 Personnel management (Human resource management) > 352.63 Civil service system
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 10 Nov 2020 03:21
Last Modified: 21 Oct 2021 08:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/172832
[thumbnail of Ariyuda Jeremy Imanuel.pdf]
Preview
Text
Ariyuda Jeremy Imanuel.pdf

Download (7MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item