Suprayogi (2009) Optimasi Produksi Instant Dry Yeast dengan Menggunakan Media Campuran Limbah Nanas dengan Limbah Cair Industri Tempe. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Agroindustri menghasilkan limbah yang jumlahnya besar. Contohnya adalah industri keripik nanas dan tempe. Limbah agroindustri masih banyak mengandung bahan organik sehingga mempunyai potensi merusak lingkungan dan berbahaya bagi manusia. Oleh karena itu perlu penanganan limbah agar berguna dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Penanganan limbah tersebut adalah digunakan sebagai media pertumbuhan yeast. Tujuan penelitian adalah untuk memanfaatkan limbah agroindustri yaitu hati buah nanas dari industri keripik nanas dan air bekas rebusan kedelai dari industri tempe sebagai media pertumbuhan produksi yeast yang berkualitas dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Manfaat penelitian adalah memberikan informasi kepada masyarakat bahwa limbah industri keripik buah nanas yaitu hati nanas dan limbah industri tempe yaitu air bekas rebusan kedelai dapat digunakan sebagai media pertumbuhan bagi yeast. Mengurangi jumlah limbah dan menjadikannya produk yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Mengurangi ketergantungan industri etanol dan pangan dari yeast import. Hipotesis penelitian adalah diduga perbandingan jumlah limbah hati nanas dan air rebusan kedelai yang optimal akan menghasilkan yeast yang mempunyai kuantitas dan kualitas sesuai standart. Penelitian dibagi menjadi 2 (dua) tahap. Tahap I adalah membandingkan antara ekstrak cair hati nanas : air rebusan kedelai yang tepat untuk menghasilkan yeast yang maksimum dengan waktu adaptasi terpendek. Tahap II adalah optimasi perbandingan konsentrasi dekstrin dan lesitin untuk menghasilkan yeast instant yang berkualitas tinggi. Rancangan percobaan menggunakan rancangan komposit terpusat dengan 2 (dua) faktor yaitu konsentrasi dekstrin sebagai enkapsulat dan konsentrasi lesitin sebagai emulsifier). Variabel faktor konsentrasi dekstrin adalah 45,86%, 50%, 60%, 70%, dan 74,14%. Variabel faktor konsentrasi lesitin adalah 0,09%, 0,5%, 1,5%, 2,5% dan 2,9%. Respon permukan yang dihasilkan adalah kadar air, daya kelarutan, viabilitas sel dan kadar etanol. Hasil penelitian tahap I menunjukkan bahwa media terbaik untuk pertumbuhan yeast adalah media dengan perbandingan antara ekstrak hati nanas : air rebusan kedelai (1 : 0.5), waktu inkubasi 12 jam, suhu 30 0 C, agitasi 150 rpm. Jumlah sel yeast yang dihasilkan paling tinggi yaitu 4.35 x 10 8 sel/ml. Waktu adaptasinya paling singkat yaitu 4 jam. Hasil perhitungan rancangan percobaan menunjukkan bahwa respon kadar air mengikuti persamaan kuadratik Y = 3.80265 + 0.074473 X 1 + 0.13524 X 2 -1.34875.10 -4 X 1 X 2 - 5.89599. 10 -4 X 1 2 - 0.040706 X 2 2 dengan R 2 = 92,69%. Persamaan respon daya kelarutan mengikuti model Y = 48.00619 + 0.85723 X 1 + 2.98365 X 2 - 0.023849 X 1 X 2 - 6.45849.10 -3 X 1 2 - 0.46331 X 2 2 dengan R 2 = 94.43%. Persamaan respon viabilitas sel mengikuti model Y = 28.43494 + 1.02115 X 1 + 1.84158 X 1 - 8.84875.10 -3 X 1 X 2 - 7.86461.10 -3 X 1 2 - 0.39147 X 1 2 dengan R 2 =92.39%. Persamaan kadar etanol mengikuti model Y = 2.18304 + 0.058966 X 1 + 0.20165 X 2 - 6.33333E-006 X 1 X 2 - 4.64985E-004 X 1 2 - 0.064685 X 2 2 , dengan R 2 = 87.69%. Konsentrasi dekstrin dan lesitin yang optimal untuk pembuatan instant dry yeast adalah 63.39% (w/v) dan 1.56% (w/v). Paramater optimal kadar air adalah 6.25%, daya kelarutan 77.56%, viabilitas sel 62.6%, dan kadar etanol 4.209 %.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/664.804 774/SUP/o/041002562 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 664 Food technology > 664.8 Fruits and vegetables |
Divisions: | Program Pascasarjana > Magister Studi Ketahanan Nasional, Program Pascasarjana |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 22 Feb 2011 15:42 |
Last Modified: | 22 Feb 2011 15:42 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160145 |
Actions (login required)
View Item |