Suryanto, Damang (2016) Pemanfaatan Hidrolisat Tepung Jagung Sebagai Bahan Baku Sumber Karbohidrat Pakan Ikan Bandeng (Chanos chanos Forks.). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ikan Bandeng spesies unggulan dalam pengembangan budidaya air payau setelah komoditas udang. Konsumsi ikan bandeng dari waktu ke waktu semakin meningkat. Tahun 2010 produksi mencapai 421.757 ton, tahun 2011 dengan produksi 467.449 ton, tahun 2012 sebesar 518.939 ton dan tahun 2013 sebesar 626.879 ton maka kebutuhan akan pakan pun terus meningkat. Pakan merupakan komponen biaya produksi yang paling tinggi yaitu sekitar 35-70% dari biaya operasional. Salah satu upaya untuk mengefisiensikan penggunaan pakan adalah dengan mengurangi peran protein sebagai sumber energi dengan pengoptimalan penggunaan karbohidrat pakan. Karbohidrat merupakan sumber energi yang murah dalam pakan ikan. Jagung adalah salah satu sumber karbohidrat dalam pakan yang dapat dijadikan alternatif. Harga jagung relatif lebih murah dan mudah untuk mendapatkanya apabila dibandingkan dengan sumber energi lainya seperti lemak dan protein, namun demikian jagung masih dalam bentuk polisakarida maka perlu penyederhanaan senyawanya. Penyederhanaan senyawa polisakarida dapat dilakukan dengan cara hidrolisis alami dengan fermentasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 - April 2016 dengan tujuan untuk mengetahui pemanfaatan hidrolisat tepung jagung dalam formulasi pakan dan khususnya untuk mengukur subsitusi hasil hidrolisat tepung jagung terhadap penggunaan tepung nabati sumber karbohidrat (polar, dedak dan tapioka) dalam pakan. Penelitian tahap 1 diawali dengan karakterisasi enzimatis pencernaan ikan bandeng dan kandungan nutrisi pakan alami ikan bandeng. Karakterisasi tersebut digunakan sebagai dasar penelitian berikutnya yaitu penelitian untuk mendapatkan jenis penghidrolisis dan lama waktu fermentasi terbaik. Penghidrolisis karbohidrat yang dipergunakan adalah enzim amilase dan ragi tape dengan lama fermentasi 24, 36 dan 48 jam dengan parameter yang diamati adalah karakteristik secara fisik yaitu aroma, tekstur, uap air dan kadar serat kasar pada substrat fermentasi. Rancangan penelitian pada tahap 2 menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan subsitusi hidrolisat tepung jagung terhadap penggunaan sumber karbohidrat tepung nabati (polar, dedak dan tapioka) dalam formulasi pakan sebesar 0%,25%,50%,75% dan 100%, dengan parameter yang di amati adalah SR, SGR, FCR, retensi protein, retensi lemak, retensi energi dan aktivitas enzim amilase. Hasil penelitian tahap 1 diperoleh jenis penghidrolisis terbaik adalah ragi tape dengan dosis 2,5 g/kg tepung jagung dengan lama waktu fermentasi 36 jam yang ditandai dengan tekstur menjadi menggumpal dan jumlah uap air yang muncul pada media fermentasi serta aroma fermentasi yang khas. Hasil penelitian tahap 2 menunjukkan bahwa penggunaan subsitusi hidrolisat tepung jagung dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat subsitusi tepung nabati (polar, dedak dan tapioka) dalam formulasi pakan ikan bandeng (Channos channos Forks.) karena memberikan pengaruh yang sama terhadap kelulushidupan, pertumbuhan, rasio konfersi pakan dan retensi protein. Substitusi hidrolisat tepung jagung tertinggi untuk retensi lemak sebesar 58,93%, retensi energi sebesar 50,75% dan aktifitas enzim amilase sebesar 47%.Ikan Bandeng spesies unggulan dalam pengembangan budidaya air payau setelah komoditas udang. Konsumsi ikan bandeng dari waktu ke waktu semakin meningkat. Tahun 2010 produksi mencapai 421.757 ton, tahun 2011 dengan produksi 467.449 ton, tahun 2012 sebesar 518.939 ton dan tahun 2013 sebesar 626.879 ton maka kebutuhan akan pakan pun terus meningkat. Pakan merupakan komponen biaya produksi yang paling tinggi yaitu sekitar 35-70% dari biaya operasional. Salah satu upaya untuk mengefisiensikan penggunaan pakan adalah dengan mengurangi peran protein sebagai sumber energi dengan pengoptimalan penggunaan karbohidrat pakan. Karbohidrat merupakan sumber energi yang murah dalam pakan ikan. Jagung adalah salah satu sumber karbohidrat dalam pakan yang dapat dijadikan alternatif. Harga jagung relatif lebih murah dan mudah untuk mendapatkanya apabila dibandingkan dengan sumber energi lainya seperti lemak dan protein, namun demikian jagung masih dalam bentuk polisakarida maka perlu penyederhanaan senyawanya. Penyederhanaan senyawa polisakarida dapat dilakukan dengan cara hidrolisis alami dengan fermentasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 - April 2016 dengan tujuan untuk mengetahui pemanfaatan hidrolisat tepung jagung dalam formulasi pakan dan khususnya untuk mengukur subsitusi hasil hidrolisat tepung jagung terhadap penggunaan tepung nabati sumber karbohidrat (polar, dedak dan tapioka) dalam pakan. Penelitian tahap 1 diawali dengan karakterisasi enzimatis pencernaan ikan bandeng dan kandungan nutrisi pakan alami ikan bandeng. Karakterisasi tersebut digunakan sebagai dasar penelitian berikutnya yaitu penelitian untuk mendapatkan jenis penghidrolisis dan lama waktu fermentasi terbaik. Penghidrolisis karbohidrat yang dipergunakan adalah enzim amilase dan ragi tape dengan lama fermentasi 24, 36 dan 48 jam dengan parameter yang diamati adalah karakteristik secara fisik yaitu aroma, tekstur, uap air dan kadar serat kasar pada substrat fermentasi. Rancangan penelitian pada tahap 2 menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan subsitusi hidrolisat tepung jagung terhadap penggunaan sumber karbohidrat tepung nabati (polar, dedak dan tapioka) dalam formulasi pakan sebesar 0%,25%,50%,75% dan 100%, dengan parameter yang di amati adalah SR, SGR, FCR, retensi protein, retensi lemak, retensi energi dan aktivitas enzim amilase. Hasil penelitian tahap 1 diperoleh jenis penghidrolisis terbaik adalah ragi tape dengan dosis 2,5 g/kg tepung jagung dengan lama waktu fermentasi 36 jam yang ditandai dengan tekstur menjadi menggumpal dan jumlah uap air yang muncul pada media fermentasi serta aroma fermentasi yang khas. Hasil penelitian tahap 2 menunjukkan bahwa penggunaan subsitusi hidrolisat tepung jagung dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat subsitusi tepung nabati (polar, dedak dan tapioka) dalam formulasi pakan ikan bandeng (Channos channos Forks.) karena memberikan pengaruh yang sama terhadap kelulushidupan, pertumbuhan, rasio konfersi pakan dan retensi protein. Substitusi hidrolisat tepung jagung tertinggi untuk retensi lemak sebesar 58,93%, retensi energi sebesar 50,75% dan aktifitas enzim amilase sebesar 47%.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/664.22/SUR/p/2016/041611417 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 664 Food technology > 664.2 Starches and jellying agents |
Divisions: | S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 10 Jan 2017 13:46 |
Last Modified: | 10 Jan 2017 13:46 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160133 |
Actions (login required)
View Item |