Wasil, Mohammad (2010) Efisiensi dan Efektivitas Belanja Publik Kabupaten Sampang : Studi Program Wajib Belajar. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini dilakukan atas dasar bahwa pembangunan sumber daya manusia khususnya bidang pendidikan dasar belum dapat dikatakan berhasil. Dalam upaya pembangunan pendidikan dasar diperlukan belanja publik program wajib belajar. Salah satu yang harus diperhatikan adalah bagaimana tingkat efisiensi dan efektivitas belanja publik sebagai upaya untuk mengoptimalkan program pemerataan akses dan mutu pendidikan di Kabupaten Sampang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan, menganalisis dan menginterpretasikan efisiensi belanja publik program wajib belajar dan efektivitas capaian pemerataan akses dan mutu pendidikan dasar, kendala dalam pencapaian standar pelayanan minimal pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif deskripti. Sumber data berasal dari dokumen laporan kerja bupati, dispendaloka, badan pusat statistik dan dinas pendidikan. Data dianalisis dengan membandingakan persentase, mendeskripsikan, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belanja publik program wajib belajar Dinas Pendidikan di Kabupaten Sampang belum efisien, disebabkan beberapa program yang tidak terlaksana. Capaian efektivitas belum optimal dilihat diri angka melanjutkan dan angka putus sekolah pada jenjang sekolah dasar/sederajat, sedangkan untuk sekolah menengah pertama/sederajat ditunjukkan oleh angka partisipasi dan angka putus sekolah yang melebihi standar pelayanan minimal. Program wajib belajar selama tahun pelaksanaannya, tahun 2009 secara relatif paling mendekati efisien dengan presentase 0,98 daripada tahun 2008 mencapai selisih 0,70. Tidak terlaksananya program dan adanya kecenderungan untuk menghabiskan anggaran dengan melakukan belanja aparatur adalah faktor utama ketidak efisienan belanja. Penyebab tidak tercapainya efektivitas adalah (1) rendahnya angka melanjtukan ke jenjang sekolah dasar/sederajat disebabkan tidak tercatatnya angka melanjutkan ke jenjang sekolah non formal, (2) tingginya angka putus sekolah dasar terjadi pada kelas satu, selain rendahnya kompetensi guru latar belakang siswa yang tidak melalui taman kanak-kanak menjadi penentu kesiapan siswa masuk sekolah, (3) tingginya angka putus sekolah menengah pertama/sederajat, dan kurangnya kesadaran masyarakat akan pendidikan. Pemerintah Kabupaten Sampang melalui dinas pendidikan perlu melakukan efisiensi dan efektivitas terhadap belanja publik program Wajar. Salah satu caranya yang dapat dilakukan dengan melakuakan perencanaan anggaran belanja sampai dengan biaya program yang akan diterima oleh masyarakat. Untuk mencapai standar pelayanan minimal dinas pendidikan perlu melakukan pencatatan terhadap anak usia 7-13 tahun yang melanjutkan sekolah pada pendidikan non-formal, melakukan pendistribusian dan peningkatan kompetensi gurus sekolah dasar, dan memberikan pemahaman-pemahaman pentingnya melanjutkan sekolah pada orang tua maupun pada peserta didik.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/381.11/WAS/e/2010/041100210 |
Subjects: | 300 Social sciences > 381 Commerce (Trade) > 381.1 Marketing channels |
Divisions: | S2/S3 > Magister Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 09 Feb 2011 10:20 |
Last Modified: | 09 Feb 2011 10:20 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157321 |
Actions (login required)
View Item |