Pengelolaan Program Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat di Kelurahan Ardirejo dan Desa Talangagung Kecamatan Kepanjen

Dewanto, Aditya (2017) Pengelolaan Program Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat di Kelurahan Ardirejo dan Desa Talangagung Kecamatan Kepanjen. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kecamatan Kepanjen merupakan kecamatan yang ditetapkan sebagai ibukota Kabupaten Malang melalui PP Nomor 18 Tahun 2008 tentang Persetujuan Pemindahan Ibukota Kabupaten Malang. Hal tersebut menyebabkan beberapa fenomena meliputi alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan perdagangan dan jasa, pergeseran mata pencaharian penduduk yang semula pertanian menjadi condong pada sektor perdagangan dan jasa, dan peningkatan pertumbuhan penduduk yang tentunya menyebabkan kebutuhan permukiman menjadi meningkat. Peningkatan kebutuhan permukiman ini tentunya dapat meningkatkan pembuangan air limbah. Berdasarkan RDTR Perkotaan Kepanjen tahun 2013-2033, dijelaskan bahwa salah satu alternatif yang digunakan untuk mengatasi masalah pada sektor limbah di Kecamatan Kepanjen adalah dengan pembangunan IPAL komunal yang telah diterapkan di Kelurahan Ardirejo, Desa Jatirejoyoso, Desa Curungrejo, Desa Talangagung, dan Desa Sengguruh. Pengelolaan IPAL komunal sebagai bantuan program SPBM di Kelurahan Ardirejo masih belum maksimal jika dibandingan dengan pengelolaan di kelurahan lainnya yang telah menerima bantuan SPBM. Hal tersebut dikarenakan masih belum berjalannya iuran dan kurangnya kegiatan sosialisasi, kurang adanya tindak lanjut dalam proses pemeliharaan hasil pembangunan, dan kurang maksimalnya peran tokoh masyarakat dalam program SPBM sehingga menyebabkan keikutsertaan masyarakat dalam program masih rendah. Maka dari itu, penelitian bertujuan untuk mengetahui kesesuaian sasaran program dengan analisis skoring, struktur sosial yang terbentuk dari jaringan sosial masyarakat SPBM dengan analisis SNA, dan tipologi spasial permukimannya dengan analisis klaster spasial nearest neighbour. Sebagai perbandingan, penelitian juga dilakukan di Desa Talangagung yang memiliki pengelolaan program SPBM lebih baik daripada Kelurahan Ardirejo dan dilaksanakan pada tahun yang sama. Metode pengambilan data yang dilakukan meliputi survei primer dan survei sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program SPBM di Kelurahan Ardirejo memiliki skor 340 yang termasuk kedalam nilai rentang skor 261-340 yang berarti cukup sesuai. Tahapan program yang perlu ditingkatkan untuk mencapai kondisi yang lebih baik adalah pada tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan, dan tahapan operasi dan pemeliharaan. Selanjutnya, program SPBM di Desa Talangagung memiliki skor total 470 yang termasuk kedalam rentang skor 421—500 yang berarti sangat sesuai. Diharapkan program SPBM di Desa Talangagung dapat terus dipertahankan. Berdasarkan Social Network Analysis, diketahui bahwa struktur sosial program SPBM di Desa Talangagung lebih baik daripada di Kelurahan Ardirejo. Struktur sosial yang perlu ditingkatkan di Kelurahan Ardirejo untuk mencapai kondisi yang lebih baik adalah struktur sosial pada tahapan pelaksanaan dan operasi dan pemeliharaan, sedangkan struktur sosial yang perlu ditingkatkan pada Desa Talangagung hanya pada operasi dan pemeliharaan. Selanjutnya, Kondisi spasial masyarakat program SPBM di kedua lokasi termasuk dalam tipologi clustered. Pola pembentukan kedekatan jarak fisik dan sosial di Desa Talangagung lebih baik daripada di Kelurahan Ardirejo karena di Desa Talangagung identik pada tahapan perencanaan dan pelaksanaan, sedangkan pada Kelurahan Ardirejo hanya identik pada tahapan perencanaan. Kedekatan jarak fisik antar rumah masyarakat SPBM di Desa Talangaagung sebesar 7,48 meter lebih kecil jika dibandingkan dengan kedekatan jarak fisik di Kelurahan Ardirejo yang sebesar 9,18 meter .Pada penelitian ini, kedekatan sosial lebih dapat memberikan gambaran terkait tingkat partisipasi masyarakat dalam program SPBM dibandingkan dengan kedekatan jarak fisik.

English Abstract

Kepanjen Subdistrict is a capital of Malang Regency which set through government regulation number 18/2008 about approval of transfer of the Malang Capital Regency. This phenomenon has caused some over the function of farmland be housing and trade and services, shifting livelihoods the agricultural was being drawn to trade and services, and improving population growth which is causing settlement needs to rise. The settlement it is certainly need to increase of liquid waste disposal. Based on Kepanjen Detail Spatial Plan Document 2013-2033, explained that one alternative used to fixed the problem of waste on the sector in Kepanjen District is with Communal IPAL development that has been applied in Ardirejo village, Jatirejoyoso village, Curungrejo villag , Talangagung village, and Sengguruh village. The Communal IPAL as program assistance SPBM at the Ardirejo still not maximum if from being the management at the other have received assistance SPBM. This is because they still have the tuition and lack of socialization, lacking the follow up in the maintenance of development, and less at the role of community leaders in the SPBM causing community participation in the program was low . It research aims to review of the target program scoring with an analysis, social structures that formed from social networking the SPBM from the Social Network Analysis, and spatial typology settlement with an analysis spatial cluster nearest neighbour. As a comparison, the research was conducted in Talangagung Village which have better management program and implemented in same year. A method of the data was about the survey primary and secondary survey. The result showed that the SPBM at the Ardirejo village have a score 340 who are part of a score 261-340 which means a pretty reasonable. Phases of the program that needs to be improved to achieve better conditions are planning stages , phase of the , and stages of operation and maintenance. Next, SPBM program in the Talangagung village have the total 470 who are part of the score 421- 500 which means be compatible. SPBM Program expected in the Talangagung village can continue to be maintained. Based on Social Network Analysis, note that social structures SPBM Program in the Talangagung village better than at the Ardirejo village. Social structures that needs to be improved in Ardirejo Village to achieve better conditions are social structures in phase of the and operation and maintenance, while social structures that needs to be improved in Talangagung village only on the operation and maintenance. Next, the spatial SPBM program in both locations included in typologies clustered. The establishment of a social and physical in Talangagung village is better than Ardirejo village because identical on planning stage and implementation, while in Ardirejo only identical on planning stage. Proximity physical distance between the home of the community SPBM in the Talangagung village of 7,48 smaller compared with the close at the physical distance Ardirejo village of 9,18 meters. In this study, proximity social more can provide an illustration related level public participation in the SPBM program compared with the close relationship physical distance.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2017/1/051700349
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 23 Feb 2017 10:31
Last Modified: 23 Oct 2021 03:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/145297
[thumbnail of 8._BAB_2_FIX.pdf]
Preview
Text
8._BAB_2_FIX.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 7._BAB_1_FIX.pdf]
Preview
Text
7._BAB_1_FIX.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 9._BAB_3_FIX.pdf]
Preview
Text
9._BAB_3_FIX.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of 10._BAB_4_FIX.pdf]
Preview
Text
10._BAB_4_FIX.pdf

Download (10MB) | Preview
[thumbnail of 12._DAFTAR_PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
12._DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 11._BAB_5.pdf]
Preview
Text
11._BAB_5.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 13._LAMPIRAN_1_kuisioner_IPAL.pdf]
Preview
Text
13._LAMPIRAN_1_kuisioner_IPAL.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 15._LAMPIRAN_3_kuisioner_SNA.pdf]
Preview
Text
15._LAMPIRAN_3_kuisioner_SNA.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 17_LAMPIRAN_5_Hasil_Survei_Kesesuaian_Sasaran.pdf]
Preview
Text
17_LAMPIRAN_5_Hasil_Survei_Kesesuaian_Sasaran.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 14._LAMPIRAN_2_kuisioner_rangking_program.pdf]
Preview
Text
14._LAMPIRAN_2_kuisioner_rangking_program.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 16._LAMPIRAN_4_kuisioner_Jenis_Kelembagaan.pdf]
Preview
Text
16._LAMPIRAN_4_kuisioner_Jenis_Kelembagaan.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 18._LAMPIRAN_6_Hasil_Survei_SNA.pdf]
Preview
Text
18._LAMPIRAN_6_Hasil_Survei_SNA.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of 19._LAMPIRAN_7_HASIL_SURVEI_KELEMBAGAAN.pdf]
Preview
Text
19._LAMPIRAN_7_HASIL_SURVEI_KELEMBAGAAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 20._Lampiran_8_Perhitungan_Kesesuaian_Sasaran_Program.pdf]
Preview
Text
20._Lampiran_8_Perhitungan_Kesesuaian_Sasaran_Program.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 21._Lampiran_9_Perhitungan_SNA.pdf]
Preview
Text
21._Lampiran_9_Perhitungan_SNA.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 22._JURNAL_ADITYA_DEWANTO.pdf]
Preview
Text
22._JURNAL_ADITYA_DEWANTO.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 1._RINGKASAN.pdf]
Preview
Text
1._RINGKASAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 0._LAMPIRAN_1_SAMPUL.pdf]
Preview
Text
0._LAMPIRAN_1_SAMPUL.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 3._DAFTAR_IS1.pdf]
Preview
Text
3._DAFTAR_IS1.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item