L Syuhaya, Wayu (2016) Strategi Desain Pencahayaan Alami Dan Buatan Pada Alih Fungsi Gedung Astaka Kota Batam Menjadi Museum. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Gedung Astaka Kota Batam berlokasi di Jl. Engku Putri, Batam centre, Kota Batam. Gedung ini merupakan alih fungsi bangunan dari tempat diselenggarakannya MTQ Nasional XXV menjadi sebuah museum sejarah Melayu. Kegiatan MTQ yang selesai diselenggarakan pada tahun 2014 menggunakan 7 ruang eksisting Gedung Astaka namun pada rencana alih fungsi museum terdapat 14 ruang pamer. Permasalahan Gedung Astaka ini adalah strategi desain untuk 14 rencana ruang pamer dalam aspek sistem pencahayaan alami dan buatan sehingga tiap ruang dapat mencapai standar tingkat pencahayaan ruang pamer. . Kondisi Eksisting Gedung Astaka memiliki bukaan pencahayaan alami dengan dimensi 0,85 x 2,80 m yang terdapat di sekeliling bangunan dengan material kaca adalah kaca rayban. Setelah dilakukan analisis terhadap rencana alih fungsi Gedung Astaka dan pengukuran langsung tingkat pencahayaan ruang didapatkan bahwa ruangan pada Gedung Astaka belum mencapai standar tingkat pencahayaan ruang pamer. Fokus penelitian ini adalah integrasi antara sistem pencahayaan alami dan buatan yang sesuai untuk rencana ruang pamer Gedung Astaka Kota Batam. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan mengetahui kinerja eksisting selubung bangunan dan mendapatkan strategi desain dalam aspek sistem pencahayaan alami dan buatan. Pembayang matahari eksternal Gedung Astaka dapat menaungi dinding terluar dari sinar matahari langsung berdasarkan evaluasi sunpath diagram, sehingga diperlukan modifikasi pada pembayang matahari internal untuk memaksimalkan pencahayaan alami ruang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan software DIALux 4.12 untuk mensimulasikan strategi desain tiap ruang. Pada ruang eksisting dilakukan pengukuran langsung terhadap tingkat pencahayaan ruang untuk mengetahui kondisi eksisting Gedung Astaka sebelum dijadikan alih fungsi museum. Pengukuran langsung dilakukan pada 7 ruang eksisting pada tanggal 9 April 2016 pukul 09.00, 12.00, dan 15.00 WIB. Analisis disajikan secara deskriptif dan gambar dokumentasi serta analisis visual. Selanjutnya dari hasil analisis data tersebut disintesis untuk mendapatkan hasil evaluasi yang lebih akurat. Strategi desain yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan bukaan pencahayaan alami, menambah pembayang matahari internal (light shelves), dan memodifikasi sistem pencahayaan buatan. Rekomendasi desain diambil dari strategi terbaik dari strategi desain yang telah dilakukan dan sesuai dengan standar tingkat pencahayaan ruang pamer pada SNI 6197:2011. Dengan lebar bukaan pencahayaan alami 0,50 dan 1,00 m, lebar light shelves 0,50 dan 0,75 m, serta menggunakan jenis lampu TCTEL 42W, Spotone 20W, dan 18 W ruang pamer pada rencana alih fungsi Gedung Astaka dapat mencapai standar tingkat pencahayaan ruang dengan tingkat pencahayaan 300 – 500 lux.
English Abstract
Gedung Astaka Kota Batam is located on Jl. Engku Putri, Batam Centre, Batam City. Gedung Astaka is a building conversion from the venue of the National MTQ XXV into a Malay history museum. National MTQ XXV completed organized in 2014 with 7 existing functional rooms but according to the plan of building conversion there will be 14 rooms with galleries included. Problem at the Gedung Astaka is a design strategy for the 14 plan galleries in aspects of daylighting and artificial lighting systems for each room to reach standard lighting level. Gedung Astaka has openings with dimensions of 0.85 x 2.80 m located around the building with ray ban glass. After analysing the plan of Gedung Astaka and direct measurement of the level of lighting each room was found that Gedung Astaka has not yet reached the standard lighting level. The focus of this research is the integration between daylighting and artificial lighting systems suitable for museum. The purpose of this study was to evaluate and determine the performance of the existing building envelope and get a design strategy in the aspect of daylighting and artificial lighting systems. Based on the evaluation, shading device of Gedung Astaka can shades outer wall from direct sunlight using sunpath diagram anlysing, so that the modifications of internal sun shading to maximize the daylight is needed. The method used in this study is simulation research using DIALux 4.12 to simulates design strategy for each room. Direct measurement of daylight level is to find out the condition of the existing Gedung Astaka before being made over into museum. Direct measurement made on 9 April 2016 at 09:00, 12:00, and 15:00 pm in 7 rooms. The analysis presented descriptively, documentations, and visual analysing. Furthermore, from the analysis of these data are synthesized to obtain a more accurate evaluation results. The design strategy is done with optimizing daylighting openings, adding internal sun shading (light shelves), and modifying the artificial lighting system. Design recommendations drawn from the best of the design strategy that has been done and in accordance with the standard lighting level of gallery in SNI 6197: 2011. Using width 0.50 and 1.00 m of window, width 0.50 and 0.75 m of light shelves, and using lamp type TC- TEL 42W, Spotone 20W and 18 W, galleries in the Gedung Astaka building conversion’s plan can reach the standard lighting level on range 300-500 lux.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2016/959/.051611990 |
Uncontrolled Keywords: | daylighting, artificial lighting, galleries.,- sistem pencahayaan alami, sistem pencahayaan buatan, ruang pamer. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 23 Nov 2016 14:19 |
Last Modified: | 26 Nov 2021 06:19 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/145249 |
Preview |
Text
3_BAB_II.pdf Download (4MB) | Preview |
Preview |
Text
7_DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
6_BAB_V.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
8_LAMPIRAN.pdf Download (6MB) | Preview |
Preview |
Text
4_BAB_III.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
5_BAB_IV00.pdf Download (4MB) | Preview |
Preview |
Text
1_HALAMAN_DEPAN.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
2_BAB_I.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |