Evaluasi Kinerja Tempat Pelelangan Ikan (Tpi) Dalam Menunjang Kesejahteraan Nelayan Di Popoh, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulunggagung, Jawa Timur

Dianto, MuhammadWahyu (2012) Evaluasi Kinerja Tempat Pelelangan Ikan (Tpi) Dalam Menunjang Kesejahteraan Nelayan Di Popoh, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulunggagung, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 september sampai 12 Oktober 2012 di Tempat Pelelangan Ikan Popoh, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulunggagung, Jawa Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1.) Profil Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Di Popoh (2.) Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Di Popoh, Tulunggagung, Jawa Timur (3.) Tingkat kesejahteraan ABK nelayan purse seine Di popoh dilihat dari Nilai Tukar Nelayan (NTN) (4.) Evaluasi tugas dan fungsi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dalam menunjang kesejahteraan nelayan Di popoh, Tulunggagung, Jawa Timur Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Analisa data menggunakan Indikator Nilai Tukar Nelayan (INTN). Teknik yang digunakan untuk penentuan informan peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan yakni observasi, wawancara, dan pencatatan data dokumen. Sedangkan aktivitas dalam analisis data yang dilakukan yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification Kawasan Tempat Pelelangan Ikan Popoh terletak di Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulunggagung, Propinsi Jawa Timur. Posisi koordinat desa Besole sendiri adalah 111° 43’– 112° 0,7’ BT dan 7°51’ – 8° 18’ LS yang memiliki batasan sebagai berikut a) sebelah utara: Desa Ngentrong, Kecamatan Campur Darat b) sebelah timur: Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggung Gunung, Kabupaten Tulungagung, c) sebelah selatan: Samudera Hindia, d) sebelah barat : Desa Besuki, Kecamatan Besuki. Tempat Pelelangan Ikan Popoh merupakan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulunggagung yang sudah terbentuk. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) ini bertugas melaksanakan tugas pengelolaan sarana dan prasarana yang meliputi administrasi umum, pengusahaan jasa dan fasilitas pelelangan ikan. Fungsi-fungsi manajemen menjadi empat fungsi, yaitu: Planning, Organizing, Directing, Controlling. Perencanaan yang diterapkan di Tempat Pelelangan Ikan Popoh yakni berupa menetapkan tujuan dan target Sarana pembinaan bagi masyarakat nelayan terhadap kebiasaan menabung dan asuransi. Tingkat kesejahteraan nelayan di popoh dapat dilihat Pada tabel terlihat bahwa NTN untuk ABK nelayan Purse seine Di popoh, pendapatan dan pengeluaran perharinya, dari total pendapatan keluarga diatas satu. Sedangkan NTN dari pendapatan usaha perikanan tangkap nilainya diatas satu. Hal ini berarti bahwa penerimaan keluarga nelayan saat ini belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya subsistennya, walaupun semua kebutuhan atau pengeluaran untuk usaha perikanan tangkap dapat dipenuhi. Sementara itu, arah pergerakan NTN yang dapat dilihat dari INTN memberikan gambaran tentang dinamika tingkat kesejahteraan keluarga nelayan dari waktu ke waktu. Sebagai gambaran dari hasil pengamatan per harinya, INTN berdasarkan total pendapatan cenderung naik, berarti daya beli masyarakat sedikit meningkat. Sedangkan INTN berdasarkan pendapatan perikanan sedikit menurun walaupun NTN nya diatas satu. Kecenderungan variasi INTN ini terjadi karena pengeluaran konsumsi yang tidak tetap, juga pendapatan usaha perikanan tangkap yang kurang menentu karena dipengaruhi oleh hasil tangkapan, jenis ikan, musim penangkapan, dan harga ikan hasil tangkapan. Implikasinya, perlu dicermati untuk secepatnya melakukan investasi pada saat diperoleh pendapatan yang berlebih misalnya dengan pengadaan alat/sarana penangkapan ikan yang lebih modern guna mengantisipasi resiko deficit pada saat musim paceklik. Bagi nelayan popoh, fungsi TPI sebagai penyelenggara pelelangan sekaligus pengontrol stabilitas harga ikan tidak terlaksana dengan baik, pelelangan yang ditawarkan di TPI popoh tidak berjalan secara murni. Sistem pelelangan yang ditawarkan di TPI popoh tidak berjalan secara murni sehingga yang terjadi adalah mirip dengan pasar oligopsoni dimana ada kerjasama antara beberapa pedagang yang menguasai harga di TPI popoh. Bagi penyelenggara TPI, kurang maksimalnya fungsi TPI popoh bukanlah semata – mata karena kesalahan pihak penyelenggara. Kurang maksimalnya fungsi TPI adalah karena kurangnya dukungan (ketertiban) dari stakeholder yang terlibat (nelayan, pedagang) dalam sistem pelelangan secara integral. Dalam pelaksanaan teknis pelelangan ikan. TPI Popoh dipimpin oleh seorang Koordinator Pelaksana Teknis Pelelangan yang ditunjuk oleh Kepala Tempat Pelelangan Ikan dari pegawai negeri sipil, yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Tempat Pelelangan Ikan. Pelaksana Teknis Pelelangan mempunyai tugas sebagai berikut: a) mengumpulkan dan menyiapkan data sebagai bahan perencanaan program dan kegiatan teknis pelelangan, b) melaksanakan penimbangan dan penataan kegiatan pelelangan ikan, c) melaksanakan pendaftaran pelelangan ikan, d) melaksanakan pelelangan ikan secara terbuka untuk umum sesuai peraturan yang berlaku, c) melakukan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan, d) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Tempat Pelelangan Ikan sesuai dengan bidang tugasnya. Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa saran yang dapat diberikan yakni sebagai berikut: a) Penelitian lanjutan tentang evaluasi kinerja TPI diharapkan peneliti lanjutan lebih memahami teori dan obyek yang diteliti agar lebih fokus pada penerapan kinerja TPI tersebut. b) Pengelola TPI atau kinerja di TPI Popoh diharapkan menyelenggarakan pelelangan secara partisipatif, transparan, akuntabel, professional, dan berkelanjutan agar dapat mengelola TPI dengan baik lagi, fungsi TPI sesuai di Undang – Undang yang berlaku dan dapat menguntungkan para nelayan di Popoh. c) masih perlu meningkatkan pemanfaatan dan pengolahan di sektor perikanan, karena potensi perikanan tangkap di Indonesia masih besar dilihat dari luas wilayah Indonesia yang sebagian besar berupa perairan. Tetapi pemanfaatan dan pengolahan sumberdaya perikanan harus dilakukan sesuai aturan yang berlaku dengan mempertimbangkan aspek kelestarian sumberdaya perikanan dan lingkungan yang berkelanjutan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2012/165/051300326
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 09 Jan 2014 09:14
Last Modified: 21 Oct 2021 02:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133004
[thumbnail of cover_skripsi.pdf]
Preview
Text
cover_skripsi.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of laporan_skripsi.pdf]
Preview
Text
laporan_skripsi.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN_1.pdf]
Preview
Text
LAMPIRAN_1.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item