Bahri, Muhammad Syamsul (2018) Kinerja Termal Selubung Bangunan pada Gedung Kuliah Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Serpong,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pemanasan global yang terjadi saat ini berdampak pada peningkatan penggunaan energi bangunan. Penggunaan energi pada bangunan didominasi 35% untuk penghawaan buatan dan 20% untuk pencahayaan buatan. Salah satu bangunan di Indonesia yang menanggapi permasalahan penggunaan penghawaan buatan dalam kaitannya dengan pengurangan konsumsi energi tersebut yakni UMN. UMN memaksimalkan penggunaan penghawaan alami sebagai pengurangan penghawaan buatan dengan menggunakan double skin facade dan breathing wall pada selubung bangunannya. Namun pada pelaksanaannya terdapat permasalahan yakni seluruh ruang dalam masih menggunakan AC, hal ini berpengaruh terhadap penggunaan energi dan kurang maksimalnya penggunaan selubung bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja termal yang dibentuk oleh selubung bangunan UMN dan mengetahui rekomendasi desain yang tepat untuk mengoptimalkan kinerja termal selubung bangunan UMN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif (analisis visual) dan kuantitatif (pengukuran data termal). Pengolahan hasil penelitian menggunakan metode eksperimental dengan analisis simulasi pada Software Ecotect 2011. Pengumpulan data dilakukan pada 7-9 Februari 2018 pada jam operasional yakni 07.00 – 17.00 WIB. Hasil pengukuran lapangan pada penelitian ini menujukkan bahwa gedung kuliah C UMN masih masuk ke dalam kategori panas menurut SNI-03-6572-2001 dan suhu nyaman Kota Tangerang. Suhu pada double skin facade mencapai rata-rata 30,07 ⁰C, ruang kelas 31,45 ⁰C dan koridor dalam 31,51⁰ C. Sehingga perlu diketahui rekomendasi desain yang tepat dengan menggunakan model simulasi pada Software Ecotect 2011. Hasil rekomendasi desain ini menunjukkan bahwa suhu double skin facade turun menjadi 26,91 ⁰C, ruang kelas 25,77 ⁰C dan koridor dalam 26,51⁰C. Hal ini menunjukkan bahwa suhu pada rekomendasi desain dapat turun ke dalam suhu nyaman optimal dan suhu hangat nyaman menurut SNI-03-6572-2001. Hasil rekomendasi desain ini juga menunjukkan terdapat pengurangan rata-rata radiasi matahari pada selubung bangunan dari 247,24 Wh/m² menjadi 100,99 Wh/m². Sedangkan untuk peningkatan kecepatan angin dan penurunan kelembaban mengacu pada penelitian Nugroho et al. (2007), sehingga menggunakan strategi cross ventilation dan memperkecil air gap.
English Abstract
The current global warming has resulted in increased energy use of the building. Energy use in buildings is dominated 35% for active cooling and 20% for artificial lighting. One of the buildings in Indonesia that responds to the problem of active cooling system connecting to the reduction of energy consumption is Multimedia Nusantara University (UMN). UMN maximize the use of the passive cooling by using double skin facade and breathing wall as a building surface. However, there are problems in this building like the entire rooms using air conditioner, it affects the consumption of energy and optimal use of the building envelope. This study aims to determine the thermal performance designed by UMN and to determine the proper design to optimize thermal performance at UMN. This study used qualitative research method (visual analysis) and quantitative method (measurement of thermal data). The results research was processed with experimental method with simulation analysis on Software Ecotect 2011. Data collection was conducted on 7-9 February 2018 on the operating hours of 7 a.m. to 17:00 pm. The results of field measurements in this study showed that the UMN’s building still fit into hot categories according to the SNI-03-6572-2001 and Tangerang City’s comfortable temperature. Double skin facade’s average temperatures reaching 30.07 ⁰C, classrooms reaching 31.45⁰C and corridors 31.51⁰ C. From the temperatures measurement, the building needs to be identified the exact design using simulation models in Software Ecotect 2011. The recommendations of this design shows that the temperature of the double skin facade fell to 26.91 ⁰C, classrooms fell 25.77 ⁰C and corridors 26,51⁰C. This indicates that the temperature on the recommendation of the design can be dropped into a comfortable temperature optimum and comfortable warm temperatures by SNI-03-6572-2001. The recommendations of this design also showed that there was an average reduction of solar radiation on the building envelope of 247.24 Wh / m² into 100.99 Wh / m². As for the increase in wind speed and humidity refers to the decrease in research Nugroho et al. (2007), so using a strategy of cross ventilation and reduce air gap.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2018/472/051806043 |
Uncontrolled Keywords: | kinerja termal, penghawaan alami, UMN, breathing wall, double skin facade. thermal performance, passive cooling, UMN, breathing wall, double skin facade. |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.7 Land, recreational and wilderness areas, energy > 333.79 Energy > 333.796 Energy for spesific uses > 333.796 2 Energy for use in buildings |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 08 Oct 2018 02:31 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 02:17 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12317 |
Preview |
Text
4 BAB 3.pdf Download (762kB) | Preview |
Preview |
Text
cover.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
8 Lampiran.pdf Download (4MB) | Preview |
Preview |
Text
6 BAB 5.pdf Download (97kB) | Preview |
Preview |
Text
7 Daftar Pustaka.pdf Download (99kB) | Preview |
Preview |
Text
5 BAB 4 kosong.pdf Download (5MB) | Preview |
Preview |
Text
Muhammad Syamsul Bahri.pdf Download (4MB) | Preview |
Preview |
Text
1 Cover - Daftar Lampiran.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
2 BAB 1.pdf Download (92kB) | Preview |
Preview |
Text
3 BAB 2.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |