Perbaikan Kualitas Ubi Untuk Meningkatkan Nilai Ekonomi Ubijalar

Basuki, Nur and -, Harijono and -, Kuswanto (2003) Perbaikan Kualitas Ubi Untuk Meningkatkan Nilai Ekonomi Ubijalar. Project Report. Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat. Dirjen DIKTI. Depdiknas, Malang. (Unpublished)

Abstract

Serangkaian penelitian yang terdiri atas 9 unit percobaan dengan tujuan untuk mendapatkan klon-klon ubijalar yang mempunyai kandungan anthocyanin, protein dan potensi hasil tinggi serta tahan terhadap serangan hama boleng (Cylas formicarius) telah dilakukan secara berurutan melalui tiga tahap. Masing-masing tahap terdiri atas 3 unit percobaan. Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Januari 2003 sampai dengan Maret 2004. Penelitian tahap pertama adalah mengevaluasi dan seleksi tetua-tetua untuk sifat kandungan anthocyanin tinggi, protein tinggi dan tahan terhadap serangan hama boleng. Pada tahap kedua adalah persilangan untuk menggabungkan sifat kandungan anthocyanin tinggi dengan potensi hasil tinggi, sifat kandungan protein tinggi dengan potensi hasil tinggi dan sifat tahan terhadap serangan hama boleng dengan potensi hasil tinggi. Pada tahap ketiga seleksi individu untuk sifat kandungan anthocyanin tinggi dan potensi hasil tinggi, sifat kandungan protein tinggi dan potensi hasil tinggi serta sifat tahan terhadap hama boleng dan potensi hasil tinggi dari masing-masing populasi hasil persilangan. Dari hasil penelitian tahap pertama telah terpilih 6 klon tetua, masing-masing 2 klon untuk sumber gen yang mengendalikan sifat kandungan anthocyanin tinggi, protein tinggi, dan ketahanan terhadap hama boleng. Klon-klon tersebut adalah Kentoki dan Jepang-1 untuk sumber gen yang mengendalikan sifat kandungan anthocyanin tinggi; Beniazuma dan BIS-214 untuk sumber gen sifat kandungan protein tinggi; serta KTK OP-36 dan Boko untuk sumber gen ketahanan terhadap hama boleng. Pada penelitian tahap kedua yang merupakan persilangan untuk menggabungkan sifat kandungan anthocyanin, protein dan tahan hama boleng dengan potensi hasil tinggi, ternyata tingkat keberhasilan persilangannya tidak terlalu tinggi. Ada 15 kombinasi persilangan yang termasuk kompatibel, 2 kombinasi persilangan termasuk inkompatibel partial, dan 3 kombinasi persilangan termasuk bersifat sangat inkompatibel atau inkompatibel penuh. Berdasarkan klasifikasi Hernandez dan Miller 1964, dari 9 klon yang dijadikan tetua dalam persilangan dapat dikelompokkan ke dalam grup l sampai dengan grup V. Klon D-67 dan BIS-214 termasuk ke dalam grup I, Beniazuma dan Boko termasuk kedalam grup II, 73-6/2 termasuk kedalam grup IV, selebihnya yakni klon Kentoki, Jepang-1, KTK-OP 36 dan Kidal tersebar diantara grup III dan V. Penelitian tahap ketiga sampai saat ini sedang berjalan, sehingga belum diperoleh informasi yang memadai.

English Abstract

A series of research consist of 9 experiments is aimed to produce high yielding sweet potato clones with high anthocyanine, protein and resistant to weevil (Cylas formicarius) have been carried out in Malang from January 2003 to March 2004. The research is devided in three phases and each phase consist of three experiments. In the first phase, the reseach is aimed to identify sweet potato clones with high level of anthocyanine, protein content in tuber, and resistent to weevil. In the second phase, the research is aimed to fuse the traits of high level of anthocyanine, protein content, and resistent to weevil to high yielding sweet potato clones by crossing. In the third phase, the research is aimed to select individually genotypes with have high level of anthocyanine content and yield, high level of protein content and yield and resistent to weevil and high yield. The researh of the first phase indicated that there are two clones (Kentoki and Japan 1) selected as gene resources of high anthocyanine content in the tuber, and two clones (Beniazuma and BIS-214) selected as gene resources of high protein content in the tuber, and two clones (KTK OP-36 and Boko) selected as gene resources of resistent to weevil. These clones is used as parent in crossing with the other clones which have high yielding potential. The fusion of high level of anthocyanine, protein and resistent to weevil traits to the high yielding clones by crossing not much successful. Maximum success of the crossing is 79.49 %. Fifteen crossing combinations belonging to compatible, two crossing combinations includes to partial incompatible, and three crossing combination included to full incompatible. Based on Hernandez and Miller classification, nine clones involved in crossing can be grouped into group I - V. D-67 and BIS-214 belonging to group I, Beniazuma and Boko included to group II, 73-6/2 included to group IV, and Kentoki, Japan 1, KTK OP-36 and Kidal dispersed to group III and V.

Item Type: Monograph (Project Report)
Identification Number: PEN/641.352 2/BAS/p/020400034
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 641 Food and drink > 641.3 Food
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 14 Sep 2018 02:00
Last Modified: 14 Sep 2018 02:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12000
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item