Respon Sambungan Pelat Baut Pada Kuda-Kuda Beton Komposit Bertulangan Bambu Terhadap Variasi Beban Vertikal Simetris dan Tidak Simetris

Morrida, Adam Akbar (2018) Respon Sambungan Pelat Baut Pada Kuda-Kuda Beton Komposit Bertulangan Bambu Terhadap Variasi Beban Vertikal Simetris dan Tidak Simetris. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kuda-kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk pada atap. Pada dasarnya konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangkaian batang yang membentuk segitiga. Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan. Penggunaan bahan berupa beton bertulang sudah banyak diteliti dan dikembangkan sebagai alternatif pembuatan rangka kuda-kuda, sebagai pengganti bahan dasar kayu yang memiliki banyak kelemahan. Penggantian bahan dasar beton bertulang diantaraanya ialah limbah batu bata sebagai agregat kasar dan tulangan bambu sebagai tulangan besi. Tujuan dari penggantian bahan dasar ini untuk mengurangi berat kuda-kuda dengan kekuatan yang hampir sama. Rangka kuda-kuda memiliki beberapa segmen, kemudian untuk mempermudah pemasangan di lapangan maka dibutuhkan sambungan berupa sambungan pelat baut sebagai penghubung antar segmen, dan untuk mempermudah pembuatan dan mempersingkat waktu pekerjaan sebaiknya rangka kuda-kuda dibuat tidak di area proyek akan tetapi rangka kuda-kuda dibuat di pabrik dan sudah berbentuk pre-cast. Pada benda uji nantinya akan dilakukan 2 jenis pembebanan bertambah yaitu beban vertikal simetris dan vertikal tidak simetris. Beban ini akan bertambah dengan interval 50 kg. 2 buah benda uji akan dibuat untuk setiap tipe pembebanan. Pada tipe vertikal simetris, rata-rata beban yang mampu ditahan ialah 600 kg. Sedangkan pada tipe vertikal tidak simetris beban maksimum yang dapat ditahan ialah 950 kg. Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya pada tahun 2016 yang menggunakan modifikasi material beton bertulang yang sama namun tidak menggunakan sambungan, beban yang mampu ditahan mencapai rata-rata 3000 kg. Sedangkan beban maksimum pada kuda-kuda tanpa sambungan dengan bentang total 240 cm dan tinggi 100 cm dapat menahan beban vertikal maksimum sebesar 6136 kg. Pola retak yang terjadi pada penelitian ini pun terjadi pada daerah batang dan sekitar joint pada rangka.

English Abstract

The truss are a rod frame arrangement that serves to support the roof load as well as its own weight and simultaneously provide a shape on the roof. Basically the construction of the truss consists of a series of rods that form a triangle. Each arrangement of trusses must be a unified form of solid that can bear the burden of working on it without undergoing change. The use of materials in the form of reinforced concrete has been widely researched and developed as an alternative to making the framework of truss, as a substitute for wood base materials that have many weaknesses. The replacement of reinforced concrete base material is brick waste as coarse aggregate and bamboo reinforcement as iron reinforcement. The purpose of replacing this base material is to reduce the weight of the truss with almost equal strength. The framework of the truss has several segments, then to facilitate the installation in the field it is necessary to use connector in the form of a bolt plate connection as a liaison between the segments, and to facilitate the manufacture and shorten the work time should be truss framework is not made in the project area but the frame of truss made in factory and already pre-cast. In the test specimens were given two types of incremental load which are symmetrical and vertical non- symmetrical. These load increased every 50 kg. 2 pieces of specimens were made for each type of load. In symmetrical vertical type, the average load that the specimens could hold is 600 kg. While in the non-symmetrical vertical type the maximum load that could be held is 950 kg. When compared to previous research in 2016 using the same modified reinforced concrete material but no connection, the retained load reached an average of 3,000 kg. While the maximum load on truss without connection with a total span of 240 cm and a height of 100 cm can withstand a maximum vertical load of 6136 kg. Crack patterns that occured in the specimen also occurred in the tension truss and around the joint of the frame.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2018/225/051802058
Uncontrolled Keywords: kuda-kuda, beton bertulang, tulangan bambu, limbah batu bata, sambungan pelat baut.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering > 624.1 Structural engineering and underground construction > 624.18 Materials > 624.183 Masonry, cermic, allied materials > 624.183 4 Concrete
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 24 Apr 2018 06:34
Last Modified: 19 Oct 2021 03:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9832
[thumbnail of BAB IV.pdf]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (104kB) | Preview
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (20kB) | Preview
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (11kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (645kB) | Preview
[thumbnail of BAGIAN DEPAN.pdf]
Preview
Text
BAGIAN DEPAN.pdf

Download (923kB) | Preview
[thumbnail of BAB III.pdf]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (592kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item