Sanjaya, Yushinta Aristina (2017) Potensi Senyawa Bioaktif Antioksidan Dan Komposisi Kimia Rumput Laut Hijau Caulerpa Racemosa Segar, Semi-Kering, Dan Kering. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Rumput laut kaya akan kandungan gizi dan serat sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat maupun pangan. Rumput laut juga memiliki sifat bioaktif salah satunya sebagai antioksidan. Salah satu rumput laut yang memiliki kandungan gizi yang baik dan belum banyak dieksplorasi adalah Caulerpa racemosa. C. racemosa berpotensi sebagai antioksidan, antikanker dan antiinflamasi. Penelitian ini dilakukan 4 tahap menggunakan rumput laut hijau C. racemosa dengan beberapa perlakuan awal, yaitu kering, semi kering dan segar. Tahap 1 untuk mengetahui perubahan kandungan nilai nutrisi pada saat rumput laut kering, semi kering dan segar. Penelitian tahap 2 dilakukan untuk mengetahui ekstrak yang memiliki aktivitas paling baik dari rumput laut kering, semi kering dan segar. Penelitian tahap 3 dilakukan untuk mengetahui fraksi yang paling aktif. Penelitian tahap 4 dilakukan untuk mengisolasi senyawa murni. Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode Rancagan Acak Lengkap untuk tahap 1 dan 2. Tahap 3 dan 4 menggunakan metode Deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perbedaan perlakuan segar, semi kering, dan kering pada rumput laut hijau C. racemosa tidak mempengaruhi kandungan gizi diantaranya karbohidrat, lemak, protein, abu, dan juga serat. Kandungan mineral paling banyak adalah kalium. Asam lemak pada C. racemosa didominasi oleh asam palmitat, asam linoleat, asam α-linoleat, asam arakhidonat dan asam oleat. Kandungan asam amino tertinggi adalah asam glutamat. Hasil aktivitas antioksidan dan total fenol ekstrak C. racemosa tertinggi diperoleh dari sampel kering, sedangkan kandungan flavonoid tertinggi pada ekstrak C. racemosa semi kering. Fraksinasi dari sampel ekstrak C. racemosa kering mendapatkan tiga fraksi, yaitu fraksi n-heksan, etil asetat, dan metanol/air. Fraksi etil asetat merupakan fraksi yang memiliki aktivitas antioksidan dan daya reduksi tertinggi.. Kandungan total fenol dan total flavonoid juga lebih tinggi dari fraksi yang lain. Isolasi senyawa dilakukan dari fraksi etil asetat sehingga diperoleh isolate F 10-9-1. Hasi analisa LC-MS menunjukkan senyawa utama pada isolat F 10-9-1 memilii persen relatif sebesar 87,83% dan puncak utama m/z 197,52. Hasil analisa FTIR menunjukkan bahwa gugus utama yang terdapat pada islat F 10-9-1 adalah OH terikat, C=O, C=C, dan CH. Hasil analisa UV-Vis menunjukkan bahwa terdapat tiga puncak yang terdeteksi dengan puncak tertinggi pada 274 nm. Hasil pembacaan dari analisa NMR isolate F 10-9-1 diduga merupakan senyawa golongan poliketida dengan nama (E)-5-(hidroxymethyl)non-5-ene-2,4,8-trione dan rumus formula C10H14O4.
English Abstract
Seaweed has rich in nutrients and fiber which used as medicine and food ingredients. Seaweed also has bioactive properties as an antioxidant. Caulerpa racemosa is one of the seaweed which has not been explored yet. C. racemosa possess a good nutritional content and potent as antioxidant, anticancer and anti-inflammatory. This study was conducted in 4 stages using green seaweed of C. racemosa with some treatments of drying (fresh, semi-dried and dried). First stage was to find out changes in nutritional content due to drying treatment. Second stage was conducted to find out the extract which has the best activity among of treated seaweed. Third stage was conducted to find out the most active fraction and the last stage was undertaken to isolate pure compounds. Completely Randomized Design was used for first and second stage, while descriptive method was used for third and fourth stage. The results showed that the difference treatments of Caulerparacemosa -fresh, semi-dried and dried - did not affect the nutrient content such as carbohydrate, fat, protein, ash, and fiber. The most mineral content was potassium, while the highest amino acid content was glutamic acid. The fatty acids of C. racemosa were dominated by palmitic acid, linoleic acid, α-linoleic acid, arachidonic acid and oleic acid. The highest antioxidant activity and total phenol were obtained from extract of dried sample, while the highest flavonoid was extract of semi-dried sample. The fractionation of extract from dried C. racemosa obtained three fractions (n-hexane, ethyl acetate, and methanol/water fractions). Ethyl acetate fraction has the highest antioxidant activity and reduction power. Its total of phenol and flavonoid were also higher than the other fraction. The isolation of the compound was carried out from the fraction of ethyl acetate to obtain F 10-9-1 isolate. The LC-MS analysis showed that the main compound of F 10-9-1 had a relative percentage of 87.83% and base peak were m/z 197,52. FTIR analysis displayed that the main groups contained in F 10-9-1 are OH bound, C=O, C=C, and CH. The UV-Vis analysis showed that there were three peaks detected with the highest peak at 274 nm. The results of the NMR of F 10-9-1 were suspected to be a polyketide group compound with the name of (E) -5- (hydroxymethyl) non-5-ene-2,4,8-trione and formula of C10H14O4.
Item Type: | Thesis (Doctor) |
---|---|
Identification Number: | DIS/579.88/SAN/p/2017/061802427 |
Uncontrolled Keywords: | MARINE ALGAE, CAULERPA, ANTIOXIDANTS |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 579 Natural history of microorganisms, fungi, algae > 579.8 Algae / Algae culture / Microalgae--Cultures and culture media > 579.88 Phaeophyta (Brown algae) |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 20 Apr 2018 02:34 |
Last Modified: | 12 Jan 2023 07:11 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9655 |
Text
YUSHINTA ARISTINA SANJAYA.pdf Download (7MB) |
Actions (login required)
View Item |