Tarètan Sebagai Reproduksi Budaya Masyarakat Madura (Studi Etnografi pada Masyarakat Madura Perantau)

El Maries, Jehan (2017) Tarètan Sebagai Reproduksi Budaya Masyarakat Madura (Studi Etnografi pada Masyarakat Madura Perantau). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Orang Madura dikenal sebagai salah satu etnis yang banyak tersebar di berbagai penjuru daerah sejak zaman dahulu. Dalam perantauannya tersebut, sebagai pendatang mereka akan beradaptasi dengan lingkungan baru, sekaligus mempertahankan identitas yang mereka bawa dengan tradisi mereka. Penelitian ini membahas tentang bagaimana orang Madura menjaga tradisi tarètan (kekerabatan). Penelitian pada perantau Madura di daerah kota Malang ini dilakukan dengan mewawancarai para pedagang di pasar tradisional selama ±2 bulan. Penelitian ini menggunakan konsep reproduksi budaya Pierre Bourdieu dengan metode etnografi. Kebudayaan dalam konsep reproduksi dipandang sebagai suatu ranah perebutan kuasa melalui modal kapital tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk tradisi tarètan yang dilakukan oleh perantau Madura melalui reproduksi budaya mereka. Hasil penelitian menunjukkan adanya jaringan yang dibentuk melalui penjagaan identitas yang dilakukan orang-orang Madura dengan tarètan. Secara tidak sadar para perantau Madura menjalankan tarètan, sebagai suatu tradisi yang merupakan modal mereka agar bisa bertahan hidup. Tarètan dipraktikkan dalam beberapa ranah seperti sosial yang dilakukan dengan silaturahmi, atau ekonomi dengan adanya jaringan relasi kerja diantara perantau. Dalam tarètan terdapat ideologi orang-orang Madura yang tidak bisa terlepas dari tindakan mereka sebagai suatu etnis. Nilai-nilai dari kepercayaan agama mereka, dan bahasa daerah yang mereka gunakan menjadi kendaraan yang membawa orang-orang Madura dalam menjalankan tradisi tarètan. Data unik dalam penelitian ini adalah tarètan tidak hanya merupakan hubungan kerabat berdasarkan ikatan darah, melainkan tarètan yang mereka jalani berlaku untuk semua orang Madura yang membuka identitas etnisnya ketika merantau. selain itu, tarètan yang dilakukan sebagai bentuk reproduksi budaya bukan untuk mendominasi suatu ranah atau arena yang dimaksudkan dalam konsep Bourdieu. Karena dalam nilai yang diyakini orang-orang Madura adalah kembali pulang ke tanah kelahiran mereka.

English Abstract

The Madurese are known to be one of the most widespread ethnic groups throughout different regions for many years. As wanderers, they are necessarily urged to adapt to new environment while maintaining their identity and traditions. This study was conducted to investigate the measure on how Madurese people preserve tarètan tradition (kinship) in Malang by interviewing local traders in traditional market for approximately 2 months. This study used Pierre Bourdieu’s cultural reproduction concept with ethnography method. Culture in reproduction concept is seen as a domain of usurpation through certain capital. This study is aimed to analyze the forms of tarètan tradition, which were carried by Madurese wanderers through their cultural reproduction. The result of this study shows that there is a network formed over identity preservation through tarètan tradition. The Madurese wanderers are unconsciously performing tarètan as a means of life survival. Tarètan is practiced in several sociallike spheres of friendship, as well as economics, in terms of job-related network relationship between the wanderers. In tarètan tradition, the Madurese’s ideology is so often determining their action. Their carried religious values and vernacular used in daily basis are two components that are held to run tarètan tradition. A unique evidence found in this study is the indication that tarètan is not only a tradition maintain by Madurese over their genetic relationship amidst them, but also every and each Madurese people who are open about their identity when they wander. Moreover, tarètan, which is done as a form of cultural reproduction, is not literally intended to dominate a certain domain or regions, as mentioned in Bourdieu concept. In fact, the values believed by the Madurese that their homeland is where they should always come back, is the main reason why they do so.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIS/2017/1212/051801823
Uncontrolled Keywords: Perantau Madura, Tradisi Tarètan, Reproduksi Budaya, Pierre Bourdieu, Komunikasi Ritual, Bahasa.
Subjects: 300 Social sciences > 306 Culture and institutions > 306.8 Marriage and family > 306.83 Types of kinship systems
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 13 Apr 2018 09:28
Last Modified: 06 Nov 2020 07:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9452
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item