Novianto, Hendra Adhan (2018) Analisis Penjadwalan Proyek Dengan Menggunakan Metode CPM (Critical Path Method) Pada Industri Mesin Pascapanen. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
PT. Semeru Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri mesin pascapanen. PT. Semeru Jaya menerapkan sistem first come first serve untuk setiap proyek yang datang dan penjadwalan eksisting perusahaan dalam menentukan due date project dari setiap permintaan hanya menggunakan intuisi atau pengalaman saja. Hal itu mengakibatkan PT. Semeru Jaya sering mengalami keterlambatan negatif atau earliness dalam menyelesaikan proyeknya sehingga berakibat pada penumpukan barang jadi di gudang. Selain itu penjadwalan proyek yang digunakan oleh PT. Semeru Jaya sering menghasilkan waktu penyelesaian yang tidak tepat. Fakta dilapangan menunjukkan bahwa data tidak selalu dalam kondisi yang pasti akibat beragam aktivitas yang ada dalam proyek. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menyusun penjadwalan proyek pekerjaanpekerjaan dengan adanya ketidakpastian dan dilakukan perbandingan antar metode yang digunakan serta menentukan lintasan kritis pada jaringan kerja proyek. Metode yang digunakan dalam penjadwalan proyek adalah metode Critical Path Method (CPM). CPM merupakan metode yang menggunakan satu angka estimasi durasi kegiatan tertentu (deterministik) atau perkiraan waktu atau durasi tunggal untuk setiap aktivitas (Single Duration Estimate). Pada penelitian ini selain menentukan durasi dari proyek juga dilakukan penentuan lintasan kritis dari jaringan kerja yang terbentuk. Metode CPM dilakukan dengan melakukan perhitungan maju, perhitungan mundur dan perhitungan total float. Diharapkan dengan penjadwalan proyek yang lebih baik perusahaan dapat menentukan waktu penyelesaian proyek yang lebih tepat sesuai kondisi aktual. Dari hasil pengolahan data dalam penjadwalan proyek, waktu penyelesaian proyek Mesin Giling D40 berdasarkan metode CPM dengan waktu paling mungkin adalah 9.070 menit. Perbandingan antara metode perusahaan dan metode CPM dengan hasil aktual menunjukkan bahwa metode CPM menghasilkan nilai yang lebih baik jika dibandingkan dengan penjadwalan yang dilakukan oleh perusahaan. Dimana selisih penjadwalan yang dilakukan oleh perusahaan dengan aktual sebesar 5.280 menit pada proyek Mesin Giling D40. Sedangkan dengan metode CPM didapatkan selisih sebesar 50 menit untuk proyek Mesin Giling D40. Berdasarkan metode CPM juga didapatkan lintasan kritis dari proyek yang perlu diperhatikan untuk menjaga waktu penyelesaian proyek agar tidak terjadi penundaan. Dengan demikian perusahaan dapat menggunakan metode CPM untuk penjadwalan proyek yang lebih tepat.
English Abstract
PT. Semeru Jaya is a company engaged in the field of post-harvest machinery industry. PT. Semeru Jaya apply a first come first serve system for every project that comes and scheduling of existing enterprises in determining the project due date of each request just by intuition or experience alone. It resulted PT. Semeru Jaya often experience negative lateness or earliness in completing the project that resulted in the accumulation of finished goods in the warehouse. Besides scheduling a project that used by PT. Semeru Jaya often produce a settlement that is not appropriate. Fact in the field indicates that the data is not always in conditions of certainty due to the variety of activities involved in the project. Therefore, this study aimed to develop a project scheduling the jobs with the uncertainty and made a comparison between the methods used and determine the critical path in the network project. The method used in project scheduling is Critical Path Method (CPM) is one of the scheduling method that uses the possibility terminology in expressing uncertainty. In this study, in addition to determine the duration of the project was also conducted to determine the critical path of the network. CPM method is done by performing forward pass, backward pass and the calculation of total float. The expected by scheduling better project the company can determine the project completion time is more appropriate to actual conditions. From the data processing in project scheduling, project completion time Milling Machine D40 based CPM with the most likely time is 9.070 minutes. Comparison between the company’s method and FLASH method with the actual results show that the CPM method produces a better value when compared to the scheduling performed by the company. Whereby the difference scheduling done by the company amounted to 5.280 minutes on the actual project Milling Machine D40. While the CPM method obtained a difference of 50 minutes for Milling Machine D40. CPM based method also obtained the critical path of the project that need to be considered to keep the project completion time in order to avoid delays. Thus, companies can use CPM method for scheduling the project completion time is more appropriate.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2018/54/051800778 |
Uncontrolled Keywords: | CPM, penjadwalan, proyek |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 670 Manufacturing > 670.4 Special topics of manufacturing > 670.42 Factory operations engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 06 Apr 2018 03:42 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 02:17 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9266 |
Preview |
Text
HENDRA.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |