Faradina, Alifia (2018) Pengaruh Perubahan Tataguna Lahan Terhadap Debit Limpasan Drainase Di Daerah Kota Surabaya Barat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kawasan sistem drainase saluran sekunder Gunungsari sering terjadi genangan atau banjir pada saat hujan. Hal ini dikarenakan adanya perubahan tataguna lahan, yang awalnya merupakan daerah resapan air berubah menjadi area padat pemukiman yang mengakibatkan terganggunya daya resap tanah sehingga aliran permukaan (run off) menjadi semakin besar. Tujuan tugas akhir ini adalah mengetahui perubahan koefisien limpasan tata guna lahan eksisting untuk merencanakan tataguna lahan di Kota Surabaya Barat tahun 2030, mengetahui debit banjir rancangan kala ulang 2, 5,dan 10 tahun, mengetahui kapasitas eksisting saluran, dan mendapatkan solusi penanganan limpasan drainase untuk upaya penanggulangan perubahan tata guna lahan yang terjadi di kota Surabaya. Analisis pada tugas akhir ini meliputi analisis hidrologi, analisis tataguna lahan, analisis debit domestik, analisis debit kumulatif dan analisis hidrolika. Analisis hidrologi memperhitungkan curah hujan rencana periode ulang 2, 5, dan 10 tahun dengan distribusi Log Pearson III, serta perhitungan debit banjir rencana dengan periode ulang tersebut dengan cara metode rasional dan metode nilai koefisien tataguna lahan ( C ) rata-rata menghitung tiap luas pemakaian lahan lalu dibagi oleh luas tiap sub das. Analisis buangan domestik dihitung dari jumlah penduduk tahun ke depan dan kebutuhan air bersih penduduk. Analisis debit kumulatif dilakukan memperhitungkan debit domestik dan debit banjir rencana periode ulang 2,5, dan 10 tahun. Untuk perhitungan analisis hidrolika dilakukan untuk mengetahui kapasitas eksisting penampang saluran. Hasil dari analisis perubahan tataguna lahan ini didapat perbandingan nilai ( C ) ratarata dari tahun 2002 sebesar 0,732, tahun 2007 sebesar 0,725 dan pada tahun 2017 nilai (C) rata-rata sebesar 0,747. Berdasarkan hasil analisis debit banjir rencana, analisis debit kumulatif dengan periode 10 tahun dan analisis hidrolika, saluran sekunder yang masih terjadi banjir antara lain Darmo Indah (ruas 5-2) dengan Qkap dan Qak sebesar 2,49 m3/det dan 4,360 m3/det, Darmo Harapan (ruas 4-5) Qkap sebesar 2,90 m3/det dan Qak sebesar 4,496 m3/det. Darmo Satelit (ruas 7-8) Qkap sebesar 4,08 m3/det dan Qak sebesar 4,586 m3/det dan Simo Gunung (ruas 18-19) dengan Qkap. dan Qak. sebesar 1,31 m3/det dan 2,648m3/det. Kapasitas eksisting saluran sekunder tidak mampu untuk menampung debit air kumulatif pada 10 tahun mendatang. Oleh karena itu, solusi untuk mengatasi genangan yaitu dengan mengganti material saluran dengan box culvert pada tiap saluran yang mengalami genangan, pemeliharaan dan kebersihan terhadap semua saluran drainase dari sampah penduduk dan sedimentasi.
English Abstract
The drainage area of the secondary drainage system of the Gunungsari often flooding in the rain. This is due to land use change, which was originally a water catchment area transformed into a densely populated area that resulted in disruption of soil absorption so that runoff becomes bigger. The objective of this final project is to know the change of existing land use coefficient for land use planning in West Surabaya in 2030, to know flood discharge at return period of 2, 5, and 10 year, to know the capacity of existing channel, and to get drainage runoff solution for efforts to overcome land use change in Surabaya city . Analysis on this final project includes hydrological analysis, land use analysis, domestic discharge analysis, cumulative discharge analysis and hydraulics analysis. The hydrological analysis calculated the rainfall at return period of 2, 5, and 10 year with the Pearson Log distribution III, discharge calculation of the plan with the return period by means of the rational method and the method of coefficient value of land use (C) the land is then divided by the area of each sub das. The analysis of domestic waste was calculated from the total population prediction in the future and the water needs of the population. The cumulative discharge was total from domestic discharge and flood discharge of the return period of 2, 5, and 10 years. Hydraulic analysis was calculated to know the existing capacity of channel. The changing of land use were represented by average land use value ( Caverage ), which the value are 0,732; 0,725 and 0,747 for the year 2002; 2007 and 2017 respectively. Based on the results of flood discharge planning analysis, cumulative discharge in return periods of 10 years and hydraulic analysis, the flooding occurred at Darmo Indah channel (segment 5-2) by comparing capacity discharge 2,49 m3 / s and cumulative discharge 4,360 m3/s, Darmo Harapan channel (segment 4-5) by comparing capacity discharge 2,90 m3/s and cumulative discharge 4,496 m3/s. Darmo Satelit channel (segment 7-8) by comparing capacity drainage 4,08 m3/s and cumulative discharge 4,586 m3/s and Simo Gunung channel (segment 18-19) by comparing capacity drainage and cumulative discharge 1,31 m3/s and 2,648m3/s. The capacity of existing secondary channels is not able to accommodate cumulative water discharge over the next 10 years. Therefore, the solution to overcome the flooding is by substituting existing channel box culvert. On the other had, another way to prevent flooding are maintenance and cleaning of solid waste and sedimention regularly.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2018/102/051800959 |
Uncontrolled Keywords: | Analisis, Tataguna Lahan, Debit, Gunungsari |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 625 Engineering of railroads and roads > 625.7 Roads > 625.73 Earthwork > 625.734 Drainage |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 03 Apr 2018 03:47 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 05:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9089 |
Preview |
Text
SKRIPSI ALIFIA FARADINA - 145060109111005.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |