Octadella, Gita Ayu (2017) Pengaruh Lama Inkubasi Pada Pembuatan Silase Pucuk Tebu (Saccharum officinarum, Linn) Yang Menggunakan Effective Microorganism-4 Terhadap Kandungan Nutrien Dan Komponen Serat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pakan merupakan faktor terpenting dalam usaha peternakan. Keberhasilan peternak dalam penyediaan pakan untuk ternak ruminansia yaitu ketersediaan hijauan yang cukup, karena hijauan berperan untuk peningkatan produksi ternak ruminansia. Ketersediaan penghijauan di Indonesia tergantung musim, pada musim hujan ketersediaan hijauan melimpah namun sebaliknya pada musim kemarau ketersediaan hijauan masih sangat terbatas sehingga peternak kesulitan untuk mendapatkan hijauan dengan kualitas yang baik. Oleh karena itu perlu pemanfaatan limbah perkebunan yang memiliki kualitas yang baik, misalnya limbah pucuk tebu. Pucuk tebu merupakan limbah perkebunan yang belum dimanfaatkan secara maksimal oleh peternak. Namun adapun kendala pada pucuk tebu adalah rendahnya kandungan nutrien, sehingga perlu dilakukan proses ensilase untuk memperbaiki kandungan nutrien dan juga perlu ditambahkan EM-4 dan bekatul agar proses ensilase lebih cepat. Penelitian dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang pada bulan Maret - Mei 2017. Penelitian ini bertujuan Untuk mengevaluasi pengaruh lama inkubasi 0, 7, 14 dan 21 hari pada pembuatan silase pucuk tebu dengan penambahan EM-4 6% dan bekatul 10% terhadap kandungan nutrien dan komponen serat. Materi penelitian ini adalah pucuk tebu , EM-4 6% dan bekatul 10% dari bahan kering. Lama inkubasi yaitu P0=0 hari, P1=7 hari, P2=14 hari dan P3=21 hari. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Apabila terdapat pengaruh sangat nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji lanjut dengan menggunakan uji Duncan. Variabel yang diamati adalah kandungan nutrien dan komponen serat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa pembuatan silase pucuk tebu dengan penambahan EM-4 6% dan bekatul 10% dengan lama inkubasi yang berbeda-beda menunjukkan perbedaan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan BO, PK dan SK, tetapi menunjukkan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap kandungan BK. Pada P1 dengan lama inkubasi 7 hari menghasilkan kandungan BK, BO, PK dan SK tertinggi dan cenderung merupakan hasil yang terbaik yaitu BK 25,20%, BO 88,07%, PK 8,42% dan SK 35,07%. Sedangkan pada ADF dan NDF menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05). Nilai kandungan ADF dan NDF pada perlakuan P1 juga cenderung menghasilkan yang terbaik dan nilai tertinggi yaitu ADF 46,56% dan NDF 70,27%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan EM-4 6% dan bekatul 10% dalam pembuatan silase pucuk tebu dengan lama inkubasi yang berbeda-beda menghasilkan perlakuan P1 dengan lama inkubasi 7 hari menujukkan perlakuan yang terbaik. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian adalah dalam pembuatan silase perlu ditambahkan EM-4 dan bekatul untuk mempercepat proses ensilase sehingga dapat memperpendek masa inkubasi.
English Abstract
The purpose of this research to evaluate the effect of incubation time on sugarcane top silage using EM-4 on nutrient content and fiber component. The material were sugarcane top EM-4 6% and rice bran 10% trum sugarcane top’s dry meter. The treatments wer T0 (0 days incubation), T1 (7 days incubation), T2 (14 days incubation), and T3 (21 days incubation). This research was arranged in Completely Randomized Design with 4 treatments and 3 replication. Collected data were analyzed by analysis of variance and be continued with Duncan’s Multiple Range Test. The variable were nutrient content and fiber component. The result showed that the treatments highly significantly affected (T<0.01) on organic matter, crude protein and crude fiber content. The treatments was not significant effect (T>0.05) on dry matter. The treatments gave significanly effect (T<0.05) on ADF and NDF. It can be concluded that sugarcane top silage using 6% EM-4 and 10% rice bran with 7 days incubation time (T1) was the best treatment. EM-4 can be used as starter on silage to shorten incubation time.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2017/443/051712324 |
Uncontrolled Keywords: | Sugarcane top, nutrient content, fiber component. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.086 Field-crop feeds > 636.086 2 Silage |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 29 Jan 2018 06:13 |
Last Modified: | 28 Sep 2020 18:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/8534 |
Text
Gita Ayu Octadella.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |