Hubungan Antara Kebersihan Diri Dengan Adanya S.Aureus Dan Mrsa Pada Swab Hidung Anak Kelas 2 Dan 3 Di Sdn Lowokwaru 4 Malang

Eriawan, Hilda Adina (2017) Hubungan Antara Kebersihan Diri Dengan Adanya S.Aureus Dan Mrsa Pada Swab Hidung Anak Kelas 2 Dan 3 Di Sdn Lowokwaru 4 Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri penyebab Infeksi tersering di dunia. MRSA (Methicillin-resistant Staphylococcus aureus) merupakan strain Staphylococcus aureus yang telah resisten terhadap aktivitas antibiotik golongan β-laktam dan antibiotik non-β-laktam. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat supaya tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Bakteri ini dapat ditularkan antar manusia melalui kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi maupun transmisi melalui udara. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebersihan diri dengan adanya S.aureus dan MRSA pada swab hidung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif research dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil swab hidung anak SDN Lowokwaru 4 malang kelas 2 dan 3. Sampel diambil dengan metode stratified sampling. Hasil swab hidung diteliti di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya periode Juli 2017- Agustus 2017. Didapatkan Jumlah Isolat Staphylococcus aureus sebanyak 19 orang dari 66 orang. Dari uji sensitifitas antibiotik cefoxitin dari 19 isolat didapatkan diameter zona hambat ≥22mm berarti bakteri S.aureus tersebut sensitive terhadap antibiotik cefoxitin, sehingga hasil dari penelitian tidak didapatkan MRSA. Analisis data penelitian menggunakan uji Kruskal Wallis dan didapatkan hasil ada perbedaan signifikan pada jenis-jenis antibiotik (Cefoxitin, Ampicillin, Gentamisin, Eritomisin, Penicillin, Ciprofloxacin, Fosfomisin) (p<0,05). Pada uji Regresi Logistik didapatkan hubungan antara kebersihan diri dengan adanya S.aureus, dimana semakin rendah kebersihan diri orang semakin berisiko terinfeksi S.aureus. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kebersihan diri dengan adanya S.aureus.

English Abstract

Staphylococcus aureus is one of the most common infectious bacteria in the world. MRSA (Methicillin-resistant Staphylococcus aureus) is a strain of Staphylococcus aureus that has been resistant to the antibiotic activity of the β-lactam group and non-β-lactam antibiotics. Personal hygiene is an act of maintaining a person’s hygiene and health for physical and psychological well-being. People need to maintain their environment clean and their personal hygiene so it will reduce the risk of transmitting germs for themselves and others. These bacteria can be transmitted between humans through direct contact with infected skin and airborne transmission. Therefore, the purpose of this study was to determine the relationship between personal hygiene with the presence of S. aureus and MRSA with swab nose. This is a descriptive research with cross sectional approach. This research was conducted by taking the nose swab of SDN Lowokwaru 4 class 2 and 3. Samples were taken by stratified sampling method. Results of nose swabs were examined in the Microbiology Laboratory of Medical Faculty of Brawijaya University on July 2017- August 2017. Obtained Number of Isolates Staphylococcus aureus were 19 from 66 people. From the sensitivity test of cefoxitin antibiotics of 19 isolates, it was found that the inhibitory zone diameter ≥22mm was S.aureus are sensitive with cefoxitin, therefore no MRSA found in this research. Analysis of research data using Kruskal Wallis test resulting significant differences in the types of antibiotics (Cefoxitin, Ampicillin, Gentamicin, Erythomycin, Penicillin, Ciprofloxacin, Phosphomycin) (p <0.05). In Logistic Regression test showed the relationship between personal hygiene with the presence of S.aureus, where the lower self-hygiene people are at risk of S.aureus infection. So it can be concluded that there is a relationship between personal hygiene with the existence of S.aureus.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FK/2017/536/051801030
Uncontrolled Keywords: Kebersihan Diri, Staphylococcus aureus, MRSA, uji sensitifitas antibiotik, Personal Hygiene, Staphylococcus aureus, MRSA, antibiotic sensitivity test
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 613 Personal health and safety
Divisions: Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 26 Jan 2018 07:14
Last Modified: 07 Aug 2020 03:17
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/8469
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item