Parhusip, Uli Romaito (2017) Evaluasi Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard Dan Scoring System Objective Matrix Di PG Kebon Agung Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat dan sumber kalori yang relatif murah. Namun industri gula saat ini masih mengalami kendala yaitu kekurangan produksi dalam negeri, sementara kebutuhan terus meningkat. Kondisi industri gula nasional cenderung menurun dilihat dari penurunan rendemen dan produktivitasnya, sehingga untuk menutupi kebutuhan gula pemerintah melakukan impor gula. PG Kebon Agung merupakan salah satu pabrik yang memasok produksi gula nasional dengan kondisi perekonomian yang belum stabil. Jumlah tebu yang mampu digiling bisa mencapai rata-rata 95.198,97 ton/periode selama musim giling. Jumlah produksi ini masih belum mampu memenuhi permintaan dan kebutuhan akan gula. Cara untuk dapat memenuhi banyaknya permintaan, perusahaan memerlukan pengukuran kinerja yang terorganisir baik dari aspek finansial maupun nonfinansial. Metode yang digunakan untuk pengukuran kinerja adalah Balanced Scorecard (BSC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kinerja perusahaan menggunakan BSC dan scoring system Objective matrix serta didukung dengan Traffic light system. Dalam BSC ada empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Ada 13 indikator kinerja perusahaan (KPI) yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Gross Profit Margin, Return on Investment, Return on Equity, Customer Acquistion, Customer Retention, Kepuasan Pelanggan, Tingkat Keluhan Pelanggan, Analisis Manufacturing ix Cycle Effectiveness, Jumlah Inovasi, Tingkat Penerimaan Bahan Baku, Jumlah Kecelakaan Kerja, Tingkat Pelatihan Karyawan, dan Produktivitas Karyawan. Penelitian ini menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan bobot prioritas setiap perspektif dan KPI. Pengisian kuesioner diisi oleh responden ahli yaitu Kabag keuangan, Kabag Umum dan Personalia dan Kabag Parbrikasi. Pemberian skor menggunakan Objective Matrix (Omax) serta Traffic Light System. Traffic Light System sebagai tanda untuk melihat apakah skor KPI memerlukan suatu perbaikan. Hasil pengukuran dengan BSC menunjukkan bahwa dari 13 KPI yang diukur, 11 KPI telah mencapai kinerja yang diharapkan (berwarna hijau) dan 2 KPI belum mencapai kinerja yang diharapkan (berwarna kuning). Secara keseluruhan skor kinerja PG Kebon Agung sangat memuaskan dengan nilai sebesar 8,36. Hal ini berarti kinerja PG Kebon Agung sudah baik dan telah mencapai kinerja yang diharapkan. KPI yang memerlukan perbaikan adalah tingkat keluhan pelanggan dan tingkat pelatihan karyawan. Kurangnya pencapaian tingkat keluhan pelanggan karena masih adanya pelanggan yang menerima gula dengan bobot kurang dari 50kg, sehingga pelanggan melakukan komplain. Kurangnya pencapaian tingkat pelatihan karyawan dikarenakan anggaran biaya pelatihan dibatasi dan adanya masalah-masalah yang dialami perusahaan dalam melaksanakan pelatihan. Upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk dapat memperbaiki KPI yang belum mencapai target yang diharapkan yaitu perusahaan harus melakukan pengawasan saat proses pengangkutan gula dari gudang ke truk, sehingga tidak terjadi pengurangan bobot gula. Perusahaan membuat rencana pelatihan yang lebih terstruktur dan anggaran biaya yang bisa melibatkan banyak karyawan.
English Abstract
Sugar is one of basic needs for people and a relatively cheap source of calories. However the sugar industry is current problems that is a deficiency, while the needs continue to increase. The condition of sugar industry current national tended to decline seen from a fall in rendemen and productivity sugar, so as to cover the demand of sugar the government does import sugar. PG Kebon Agung is one of the factories a that supplies sugar confection with unstable economic condition. The number of the capable of ground can reach on average 95.198 tons the period during the ground. The volume of production has still not been been able to meet demand and the need for sugar. A method to make meet many demand companies need performance measurement organized good of the aspect of financial and nonfinansial. Methods used to performance measurement is Balanced Scorecard (BSC). The purpose of this study is to determine the level of the company performance using BSC and scoring system objective matrix as well as support with traffic light system. In the BSC there are four perspectives: the financial perspective , perspective customers , perspective of business process internal and perspective learning and growth. There are 13 indicators the company performance (KPI) used in research is gross profit margin, return on investment , return on equity, customer acquistion, customer retention, customer satisfaction, customer complaints level, analysis manufacturing cycle effectiveness, the number of innovation, the revenue raw materials, the number of accidents work, the training employees, xi and productivity employees. This research using analytical hierarchy process (AHP) to determine weights priority of every KPI and perspective. Filling out of the questionnaires filled by expert respondent is the head of financial, head of general and personnel and head of pabrikasi. The provision of the score use objective the matrix (omax) and traffic light system. Traffic light system as a sign of to see if the score KPI need an improvement The result of measurement with BSC shows that from 13 KPI measured, 11 KPI have achieved the expected performance (colored green) and 2 KPI has not reached the expected performance (colored yellow). Overall the score performance PG Kebon Agung very satisfied with value of 8,36. This means that the performance of PG Kebon Agung is good and has achieved the expected performance. KPI that requires improvement is the level of customer complains and the level of training employees. The Lack of the level of a customer complaint was because of customers who receives sugar with vehicles weighing less than 50kg , so customers make any complaint. The lack of the achievement of the training employees because the budget for the training curtailed and the problems experienced company in implementing training. Efforts to be made of a company to can fix kpi which has not yet reached the target expected that is companies should monitoring when processing transportation sugar of a barn to the truck, so does not occur reduction sugar weight. The company making training plan much more structured and the budget for the who get many employees.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FTP/2017/646/051711549 |
| Uncontrolled Keywords: | Gula, Pengukuran Kinerja, Key Performance Indicator, dan Scoring System |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.6 Sugar, syrup, starch crop |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian |
| Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
| Date Deposited: | 23 Jan 2018 06:33 |
| Last Modified: | 26 Nov 2020 02:47 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/8353 |
Actions (login required)
 |
View Item |